Pusat Perbelanjaan Nanjing Mulai Menempatkan Petugas Anti-Bundir Lantaran Insiden Kerap Dilakukan Warga Frustasi

oleh Li Chengyu

Kondisi kehidupan warga sipil di daratan Tiongkok terus memburuk, sehingga insiden bundir kerap terjadi di berbagai tempat. Dengan meniru cara antisipasi yang dilakukan di beberapa tempat seperti kota kabupaten Yibin, Chongqing, kata netizen bahwa di “Nanjing Deji Plaza” sekarang juga sudah ada sejumlah petugas anti bundir yang ditempatkan dalam gedung.

Sebuah foto dengan judul “Akibat seseorang melompat dari lantai gedung beberapa hari lalu jadi Nanjing Deji Plaza sekarang ada petugas anti-bundir yang ditempatkan di setiap lantai” beredar luas di Internet daratan Tiongkok. 

Foto tersebut menunjukkan bahwa di teras Deji Plaza, ada seorang petugas pria di setiap lantai menghadap ke teras, berdiri di belakang pagar pembatas, ada juga yang berpegangan pada pagar, ada pula yang tangannya berada di belakang punggung, mereka itu bukan pelanggan pusat perbelanjaan, tetapi petugas.

Dan pada salah satu lantai ditambahkan railing besi khusus satu atau dua meter di belakang pagar pembatas kaca.

Terlihat beberapa orang petugas anti-bundir di lantai-lantai “Nanjing Deji Plaza”. Foto diambil pada bulan Mei 2024. (Foto Internet)

Beberapa hari yang lalu, tepatnya pada Rabu (8 Mei), seorang pemuda tewas melompat dari lantai 7 Deji Plaza, hal mana sempat menarik perhatian publik. Saat itu, sebuah video yang memperlihatkan seorang pemuda berbaju biru bersiap untuk melompat dari gedung. Namun, karena dia khawatir akan membuat wanita di samping pagar pembatas takut, jadi dia menunggu sampai wanita itu pergi sebelum memanjat pagar pembatas tanpa rasa ragu sedikit pun lalu melompat.

Banyak netizen terkesan dengan kebaikan hati pemuda yang melompat dari gedung itu dan mem-posting ulang video tersebut. Mereka juga membagikan catatan mengenai penipuan dana yang dialami dalam bisnis yang diduga sebagai alasan pemuda itu frustasi. Sehingga membuat insiden tersebut menjadi topik panas. Otoritas komunis Tiongkok yang terjebak dalam posisi pasif cuma buru-buru bertindak menyangkal rumor tersebut, dan secepatnya memposting berbagai “berita pembersihan (clearance)” di Internet. 

Dalam beberapa tahun terakhir, insiden warga Tiongkok bundir karena frustasi terus terjadi. Belum lama ini, yakni pada 27 April 2024, seorang wanita bertindak nekat mengakhiri hidup dengan melompat dari lantai 5 pusat perbelanjaan Kota Huanyu di Distrik Nansha, Kota Guangzhou sampai melukai seorang wanita lainnya yang sedang berlalu. Konon, alasan frustasi wanita tersebut berkaitan dengan apartemen yang dibeli tidak kunjung diselesaikan pembangunannya oleh developer. Pada 15 Mei, seorang wanita lain melompat hingga tewas di Zhengjia Plaza di Distrik Tianhe, Guangzhou. Rumor mengatakan bahwa wanita tersebut frustasi lantaran jaksa penuntut hukum justru melindungi pelaku kejahat yang ia alami.

Selain di teras pusat perbelanjaan, kejadian lompat dari atas jembatan ke sungai juga kerap terjadi di banyak tempat. Menurut video online bahwa “petugas pengamat jembatan”  mulai ditempatkan di Jembatan Sungai Yangtze di Kota Yibin, dan Chongqing, Sichuan karena banyak sekali kasus bundir dengan terjun ke sungai. 

Kabarnya pada Mei tahun lalu, 12 orang anak muda melompat dari Jembatan Sungai Yangtze di Yibin dalam waktu setengah bulan, dan hanya 4 orang yang berhasil diselamatkan.

Pada Mei tahun ini, meskipun “petugas penjaga jembatan” dikerahkan di Jembatan Sungai Yangtze di Yibin, mereka masih tidak dapat mencegah generasi muda untuk melompat ke sungai. Pada 16 Mei, sebuah artikel dari media mandiri menyebutkan, bahwa selama 3 hari berturut-turut ada orang yang melompat dari Jembatan Sungai Yangtze di Yibin untuk mengakhiri hidup.

(Foto Internet)

Beberapa netizen di Kota Taiyuan memposting komentar yang menyebutkan, bahwa sesuai video yang diposting di Douyin, setiap hari dari 10 hingga 14 Mei ada orang yang melompat dari jembatan.

Beberapa hari yang lalu, akun Douyin juga memposting video yang menggambarkan bahwa enam atau tujuh orang dalam sebulan ini yang melompat ke sungai dari Jembatan Sungai Yongjiang di Nanning, Provinsi Guangxi.

Beberapa netizen lokal juga mengatakan : “Setiap 3 atau 5 hari sekali saya pasti melintasi Jembatan Sungai Yongjiang dan acap melihat (kasus)nya. Tadi pagi kembali melihat seseorang yang melompat”.

Seorang penduduk asli Guangxi mengatakan : “Di sini tidak ada (petugas penjaga jembatan), insiden bundir sekarang semakin serius, bahkan sampai belasan kasus (orang melompat) setiap harinya”.

(Foto Internet)

Di platform “X”, ada netizen yang mengeluh : Pemerintahan PKT-lah yang mengubah Tiongkok menjadi neraka dunia.

Kebijakan lockdown ketat dalam mencegah penyebaran epidemi komunis Tiongkok (COVID-19)yang dilakukan otoritas Tiongkok selama tiga tahun telah menghancurkan perekonomian Tiongkok yang sudah lemah karena perang dagang degan AS. Setelah PKT mencabut putusan lockdown, selain perekonomian gagal dipulihkan, malahan berubah memburuk, menyebabkan banyak orang yang mengharapkan pencabutan lockdown ekonomi membaik menjadi putus asa. Sejak bulan April tahun lalu, berbagai insiden pembunuhan mengerikan, pembantaian massal, pembunuhan acak, dan bunuh diri menjadi semakin intensif terjadi di Tiongkok.

[New Tang Dynasty mengingatkan : Bundir tidak bisa menyelesaikan masalah. Hargailah kehidupan]