Putin Kunjungi Korea Utara, AS-Korsel Lakukan Panggilan Darurat dan Menyiapkan Latihan Militer Multidomain Pertama

 Presiden Rusia Vladimir Putin akan segera mengunjungi Korea Utara. Amerika Serikat dan Korea Selatan mengadakan panggilan darurat, sementara Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan berencana mengadakan “Latihan Militer Multidomain” pertama untuk menghadapi situasi tersebut

Ren Hao – NTD

Kementerian Pertahanan Nasional Korea Selatan mengumumkan pada 14 Juni bahwa mereka akan mengadakan latihan militer gabungan multi-domain dengan Amerika Serikat dan Jepang.

Latihan militer tersebut untuk sementara diberi nama “Freedom’s Blade”, rencananya akan digelar pada akhir Juni di Laut Jepang atau Laut Tiongkok Timur dan sebagian wilayah Korea Selatan.

Ini merupakan langkah terbaru Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan sebagai tanggapan atas kunjungan Presiden Rusia Vladimir Putin ke Korea Utara. Ini juga merupakan latihan militer multi-domain pertama antara ketiga negara.

Media Rusia sebelumnya memberitakan Putin akan mengunjungi Korea Utara dan Vietnam, pada 19 dan 20 Juni. Laporan intelijen yang diperoleh Korea Selatan menunjukkan Putin akan bertemu dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dalam beberapa hari ke depan.

Citra satelit pada Kamis (13 Juni) menunjukkan Lapangan Kim Il Sung di pusat Pyongyang telah didekorasi dan Bandara Pyongyang juga telah dibersihkan. Putin diperkirakan akan mengunjungi Korea Utara pada awal pekan depan.

Kim Jong-un mengunjungi Timur Jauh Rusia pada September tahun lalu dan mencapai kesepakatan dengan Putin untuk menyediakan persenjataan guna mendukung invasi Rusia ke Ukraina dengan imbalan teknologi luar angkasa.  Hal ini melanggar berbagai resolusi Dewan Keamanan PBB.

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan pada 14 Juni mengeluarkan pernyataan, menyatakan bahwa Kim Jong Un dan Putin akan kembali bertemu, Wakil Menteri Luar Negeri Korea Selatan Kim Hong-kyun melakukan panggilan darurat dengan Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Campbell dan mereka sepakat bahwa tidak boleh ada peningkatan kerja sama militer antara Pyongyang dan Moskow.

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan menyatakan bahwa sambil terus memantau perkembangan situasi, kedua belah pihak setuju untuk bekerja sama secara erat untuk secara efektif menghadapi provokasi Korea Utara terhadap Korea Selatan dan tindakan yang meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut. (Hui)