Kemendag AS Membebaskan Perusahaan AS Memasok 8 Item Barang dan Teknologi ke Huawei 

 oleh Li Yan

Menurut dokumen yang dilihat oleh kantor berita Reuters, ketika pemerintah Amerika Serikat (AS) meningkatkan tekanan terhadap perusahaan peralatan telekomunikasi Tiongkok, tahun ini saja, Kementerian Perdagangan AS telah mencabut larangan perusahaan AS memasok 8 item barang dan teknologi ke Huawei, Tiongkok.

Reuters yang mengutip surat dari Kementerian Perdagangan AS per 2 Juli 2024 yang berisi tanggapan atas pertanyaan dari Perwakilan Partai Republik Michael McCaul memberitakan : “Sejak awal 2024, (Kementerian Perdagangan) telah mencabut kembali larangan

Selama bertahun-tahun Huawei menghadapi pembatasan ekspor seputar teknologi 5G dan produk elektronik lainnya dari Amerika Serikat. Namun pejabat Kementerian Perdagangan AS telah memberikan izin kepada beberapa perusahaan AS untuk menjual barang dan teknologi tertentu kepada Huawei. Pada 2020, Qualcomm mendapat lisensi untuk menjual chip ponsel pintar 4G ke Huawei.

Kementerian Perdagangan AS yang mengawasi kebijakan ekspor AS, pada Mei lalu menyebutkan, bahwa pihaknya telah mencabut beberapa larangan tertentu dengan tanpa menyebutkan nama atau jumlah pemasok yang bersangkutan. Namun 3 orang sumber anonim yang mengetahui masalah ini mengatakan kepada “Washington Post”, bahwa langkah yang terkait dengan mencegah Intel dan Qualcomm menjual chip yang digunakan pada ponsel pintar dan laptop Huawei.

Pada 2019, para pejabat AS memasukkan Huawei ke dalam daftar hitam perdagangan dengan mempertimbangkan masalah keamanan nasional, sehingga membatasi perusahaan AS memasok sebagian besar barang dan teknologi AS ke Huawei, kecuali jika mereka memperoleh izin khusus dari Kementerian Perdagangan. Setelah itu para pejabat AS terus memperketat kontrol, memutus kemampuan Huawei untuk membeli atau merancang chip semikonduktor yang menggerakkan sebagian besar produknya.

Huawei terus membantah bahwa produknya berisiko menimbulkan ancaman keamanan. Dan kondisinya mulai pulih.

Pengetatan lebih lanjut terhadap pembatasan

Pada Agustus tahun lalu, Huawei mengejutkan industri dengan meluncurkan ponsel baru yang dikatakan menggunakan chip presisi yang diproduksi oleh pembuat chip Tiongkok Semiconductor Manufacturing International Corporation (SMIC).

Pada 7 Maret lalu, Bloomberg yang mengutip informasi dari sumber yang mengetahui masalah memberitakan, bahwa Huawei dan SMIC telah memproduksi chip canggih di Tiongkok pada 2023 dengan menggunakan teknologi AS. Tahun lalu SMIC mengembangkan chip 7 nanometer canggih untuk Huawei dengan menggunakan teknologi dari “Applied Materials Inc.” dan “Lam Research Corp” yang berbasis di California.

SMIC dimasukkan ke dalam daftar hitam oleh Amerika Serikat pada 2020 karena dugaan adanya hubungan dengan kompleks industri militer Partai Komunis Tiongkok.

Menurut firma riset “Counterpoint”, ponsel baru Huawei telah memungkinkan penjualan ponsel cerdas melonjak 64% tahun-ke-tahun dalam enam minggu pertama tahun 2024. Bisnis suku cadang mobil pintar juga berkontribusi terhadap pemulihan usaha mereka. Perusahaan Huawei berhasil mencatatkan pertumbuhan pendapatan 2023 tercepat selama 4 tahun terakhir.

Pada 11 April tahun ini, Huawei meluncurkan laptop yang dilengkapi chip kecerdasan buatan Intel yang menimbulkan kekhawatiran di kalangan anggota Kongres AS dari Partai Republik.

Pada akhir pemerintahan Trump dan awal pemerintahan Biden, pejabat AS masih mengeluarkan izin untuk proyek-proyek tertentu dengan aplikasi 4G. Pemasok Huawei telah memperoleh lisensi senilai miliaran dolar untuk menjual barang dan teknologi AS kepada Huawei.

Menurut dokumen yang akan dikirim Kementerian Perdagangan AS kepada Michael McCaul pada Selasa, lisensi Huawei yang disetujui oleh Kementerian Perdagangan AS mencakup “peralatan olahraga dan perabot kantor, serta komponen berteknologi rendah untuk barang konsumsi, seperti touchpad dan sensor layar sentuh untuk komputer tablet”. Produk-produk ini tersedia secara luas di Tiongkok baik dari sumber Tiongkok maupun negara asing.

Ringkasan dokumen juga menunjukkan bahwa dari tahun 2018 hingga 2023, Kementerian Perdagangan AS telah menerima permohonan lisensi untuk memasok kepada entitas Tiongkok yang terdaftar senilai total USD.880 miliar. Di antaranya, permohonan memasok senilai USD.335 miliar telah disetujui. Kementerian Perdagangan menambahkan bahwa dari permohonan lisensi senilai USD.222 miliar itu disetujui pada tahun 2021, yakni tahun pertama Biden berkuasa. Sedangkan permohonan lisensi yang diterima Kemendag AS pada tahun itu berjumlah sebesar USD.560 miliar.

Reuters sebelumnya melaporkan bahwa seseorang sumber yang mengetahui masalah ini mengatakan bahwa para pejabat AS sedang mengembangkan kebijakan baru untuk membatasi ekspor produk dan teknologi di bawah level 5G, seperti produk 4G, Wi-Fi 6 dan 7, kecerdasan buatan dan Komputasi kinerja tinggi dan produk proyek cloud.

Sumber lainnya mengatakan, langkah tersebut mencerminkan bahwa dalam setahun terakhir ini pemerintahan Biden telah melakukan kebijakan pengetatan lebih lanjut terhadap Huawei. Sumber tersebut mengatakan, bahwa lisensi untuk memasok chip 4G, atau yang lebih rendah dari teknologi 5G, yang sebelumnya mungkin sudah disetujui, tetapi sekarang tidak diizinkan. (sin)