NTD
Pada Jumat (23 Agustus), sebuah kapal selam bertenaga nuklir milik Amerika Serikat untuk pertama kalinya menjalani pemeliharaan di Australia. Ini merupakan langkah kunci bagi kerjasama Amerika Serikat, Inggris, dan Australia untuk menghalangi ekspansi Partai Komunis Tiongkok di kawasan Indo-Pasifik.
Kapal selam bertenaga nuklir kelas Virginia milik Amerika Serikat, “USS Hawaii,” tiba di Pangkalan Angkatan Laut Stirling di Australia Barat pada Jumat, di mana kapal tersebut akan menjalani pemeliharaan.
Dalam pernyataan bersama yang dikeluarkan oleh Menteri Pertahanan dari ketiga negara, disebutkan bahwa ini adalah pertama kalinya Australia terlibat langsung dalam pemeliharaan kapal selam bertenaga nuklir di wilayahnya. Langkah ini dianggap sebagai tonggak penting dalam kemitraan trilateral AUKUS, dan sebagai langkah penting untuk mencegah agresi di kawasan tersebut.
Selama setahun terakhir, personel Australia telah menerima pelatihan yang disediakan oleh Amerika Serikat dan Inggris. Selanjutnya, kedua negara tersebut akan terus membantu Australia menguasai, mendukung, dan mengoperasikan pengetahuan serta keterampilan yang dibutuhkan untuk kapal selam nuklir Angkatan Laut Kerajaan Australia di masa depan.
Mulai tahun 2027, satu kapal selam bertenaga nuklir kelas Astute milik Inggris dan hingga empat kapal selam nuklir kelas Virginia milik Amerika Serikat akan dikerahkan secara bergantian di Pangkalan Angkatan Laut Stirling di Australia. Ini akan memberikan Australia pengalaman berharga dalam membangun armada kapal selam bertenaga nuklir bersenjata konvensional selama 10 tahun ke depan.
Ketua Komite Urusan Luar Negeri Dewan Perwakilan Rakyat AS, Michael McCaul, baru-baru ini menyatakan bahwa penempatan bergilir kapal selam nuklir AS di Australia telah memperkuat kekuatan pencegahan AS di kawasan Indo-Pasifik untuk menghalangi Partai Komunis Tiongkok. (Hui)