Seorang Ayah di Tiongkok dengan Kostum Beruang Menempuh Jarak 1000 Km untuk Mengejutkan Putrinya yang Kabur dari Rumah Telah Viral di Media Sosial Daratan

EtIndonesia. Sebuah video seorang ayah di Tiongkok mengenakan kostum boneka beruang untuk mengantarkan bunga kepada putrinya di tempat kerja sebagai persembahan perdamaian setelah pertengkaran keluarga telah viral di media sosial daratan.

Kunjungan itu benar-benar mengejutkannya, begitu pula pakaiannya, ketika dia muncul di tempat kerja putrinya di Guangzhou, Provinsi Guangdong di Tiongkok selatan pada pertengahan Agustus, Jiaodian Video melaporkan.

Tujuannya adalah untuk berbaikan hubungan dengan putrinya setelah bertengkar tentang pengaturan kencan buta untuknya.

Dia telah kabur dari rumah keluarga hari itu dan mereka tidak bertemu selama enam bulan sejak itu.

Putrinya, yang namanya tidak disebutkan dalam laporan tersebut, bekerja untuk sebuah perusahaan taksi kecil. Dia kagum ketika seekor beruang kartun besar muncul di depannya, memberinya seikat bunga lalu memeluknya.

Video pengawasan perusahaan menunjukkan dia ragu-ragu sejenak, lalu mencondongkan tubuh ke depan untuk memeluk beruang itu, saat ayahnya melepaskan kepala kostum dan mengungkapkan identitasnya.

Dia terkejut sesaat sebelum berteriak: “Ayah, apa yang Ayah lakukan di sini?” lalu berlari ke arahnya dan memeluknya erat-erat saat mereka berdua menangis bahagia.

“Anakku, sudah lama kamu tidak menghubungi kami. Ayah sangat merindukanmu,” katanya.

“Ini salah kami. Ibumu dan Ayah telah mencapai kesepakatan bahwa kami tidak akan memaksamu untuk mengikuti kegiatan kencan buta. Kamu bisa mempercayai Ayah. Ini bukan masalah besar,” ayahnya meyakinkannya.

Setelah perselisihan itu, putrinya buru-buru mengemasi tasnya dan meninggalkan rumah, pindah sekitar 1.000 km dari Guangzhou.

“Sejak saat itu, aku tidak menghubungi orangtuaku lagi. Aku takut menelepon mereka karena kupikir aku tidak memenuhi harapan mereka,” katanya.

Mengenang momen ketika ayahnya melepaskan kepala kostum, dia mengatakan ada lebih dari satu alasan mengapa dia tidak bisa menahan tangis.

“Rambut Ayahku memutih. Aku merasa sangat bersalah,” katanya.

Peristiwa itu memicu luapan emosi di Tiongkok.

“Saya iri pada gadis ini karena memiliki orangtua yang sangat mencintainya,” tulis seorang pengamat daring di Douyin.

“Saya menangis melihat mereka. Kasih sayang seorang ayah sebesar gunung,” kata yang lain. (yn)

Sumber: scmp