Luo Tingting/Wen Hui
Sebuah terowongan di lokasi konstruksi Kereta Cepat Tiongkok-Thailand di Thailand baru-baru ini mengalami ambruk, mengakibatkan tiga orang tewas, termasuk dua warga negara Tiongkok.
Pada 30 Agustus pukul 06.00 pagi waktu setempat, pihak berwenang Thailand mengumumkan bahwa jasad dua warga negara Tiongkok yang terjebak telah ditemukan.
Sehari sebelumnya, jasad seorang pekerja warga negara Myanmar yang terjebak juga telah ditemukan.
Kecelakaan ini terjadi pada 24 Agustus larut malam, ketika lokasi konstruksi terowongan kereta cepat Tiongkok-Thailand di distrik Pak Chong, provinsi Nakhon Ratchasima, Thailand, tiba-tiba runtuh, menjebak tiga orang.
Juru bicara Kementerian Transportasi Thailand mengatakan pada 25 Agustus bahwa dari tiga orang yang terjebak, dua di antaranya adalah warga negara Tiongkok.
Pada 30 Agustus, otoritas Thailand mengumumkan bahwa ketiga orang yang terjebak dalam kecelakaan ambruk ini telah tewas, dengan penyelidikan awal menunjukkan mereka meninggal karena sesak napas.
Menteri Dalam Negeri Thailand, Anutin Charnvirakul, mengatakan kepada media bahwa dua korban tewas warga negara Tiongkok adalah seorang manajer dan seorang operator excavator, sedangkan korban warga negara Myanmar adalah seorang sopir truk.
Dilaporkan bahwa setelah kecelakaan ambruk, tim penyelamat di lokasi mencoba untuk memompa oksigen ke dalam terowongan untuk menjaga para korban tetap hidup, namun tidak diketahui apakah selang yang digunakan berhasil menyuplai oksigen kepada mereka yang terjebak.
Saat ini, pekerjaan konstruksi di sekitar terowongan tersebut dihentikan sementara.
Terowongan ini merupakan bagian dari proyek kereta cepat Tiongkok-Thailand yang menghubungkan ibu kota Thailand, Bangkok, dengan kota di provinsi timur laut dekat perbatasan Laos. Terowongan tersebut terletak di provinsi Nakhon Ratchasima, sekitar 250 kilometer dari Bangkok. (Hui)