Hakim Brasil Melarang Platform X, Rekening Bank Starlink Juga Dibekukan

oleh Liu Haiying dan Jiang Diya untuk New Tang Dynasty Television

CEO Tesla, Elon Musk, gagal menunjuk perwakilan hukum baru untuk perusahaan Brasil yang terkait dengan platform media sosial X miliknya dalam batas waktu yang ditentukan. Hal ini menyebabkan Mahkamah Agung Brasil memerintahkan penghentian operasi platform X di Brasil. Perusahaan Starlink milik Musk juga terdampak. Musk menanggapi bahwa ini adalah bentuk pembungkaman kebebasan berbicara.

Pada  Sabtu (31 Agustus), ketika orang-orang di Brasil mencoba mengakses platform X melalui browser web atau aplikasi, yang muncul adalah pesan kesalahan.

Platform X melewatkan batas waktu Kamis  (29 Agustus) malam yang ditetapkan oleh pengadilan untuk menunjuk perwakilan hukum di Brasil, sehingga layanan mereka ditangguhkan.

Hakim Mahkamah Agung Brasil, Alexandre de Moraes, memerintahkan penghentian segera operasi platform X di Brasil hingga semua perintah pengadilan dipenuhi, termasuk pembayaran denda sebesar 3,28 juta dolar AS, serta penunjukan perwakilan hukum di Brasil.

Moraes juga menyatakan bahwa individu atau perusahaan yang mencoba mengakses platform X menggunakan jaringan pribadi virtual (VPN) untuk menghindari pemblokiran dapat dikenakan denda hingga 8.900 dolar AS per hari.

Presiden Brasil, Luiz Inácio Lula da Silva (Lula), dalam wawancaranya dengan sebuah stasiun radio lokal, menyatakan bahwa Musk harus menghormati otoritas Brasil.

Musk, di sisi lain, menyebut bahwa Hakim Mahkamah Agung, Moraes, berupaya memberlakukan bentuk sensor yang tidak masuk akal. Namun, hakim tersebut menyatakan bahwa media sosial perlu diatur untuk mengendalikan ujaran kebencian.

Putusan ini berpotensi membuat X kehilangan salah satu pasar terbesarnya.

Dalam perselisihan ini, Mahkamah Agung Brasil juga membekukan rekening bank lokal perusahaan jaringan satelit Starlink, di mana Musk memiliki 40% saham. Hal ini menyebabkan Starlink pada Jumat meminta pengadilan untuk menangguhkan keputusan tersebut.

Dalam sebuah unggahan, Starlink menuduh bahwa hakim telah mengeluarkan perintah secara rahasia tanpa melalui proses yang benar. Dalam unggahan lain, Starlink menulis:

“Saat ini, Starlink menghubungkan lebih dari 250.000 pelanggan di Brasil, dari Amazon hingga Rio de Janeiro, termasuk usaha kecil, sekolah, dan petugas darurat. Kami bangga dengan dampak yang dihasilkan Starlink di komunitas-komunitas di seluruh negeri, dan tim Starlink sedang berusaha sebaik mungkin untuk memastikan layanan tidak terputus.” (jhon)