Zelenskyy Tingkatkan Tekanan pada AS, Meminta Izin untuk Serangan ke Wilayah Rusia

secretchina.com

Perang Rusia-Ukraina baru-baru ini mengalami eskalasi setelah Ukraina memasuki wilayah Rusia. Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, baru-baru ini meningkatkan tekanan pada Amerika Serikat, meminta agar Washington mengizinkan Kyiv melakukan serangan mendalam terhadap target militer di dalam wilayah Rusia.

Menurut laporan Reuters, sejak pecahnya perang Rusia-Ukraina, Amerika Serikat telah memberikan bantuan militer senilai lebih dari 50 miliar dolar kepada Kyiv, namun dengan pembatasan bahwa militer Ukraina hanya boleh menggunakan bantuan tersebut di dalam wilayah Ukraina dan untuk operasi pertahanan lintas batas.

Pada 31 Agustus, Presiden Zelenskyy menyatakan bahwa Kharkiv di Ukraina timur terkena serangan bom udara sehari sebelumnya, menyebabkan enam orang tewas dan 97 lainnya terluka. 

Serangan lebih lanjut terjadi pada Minggu (1/9/2024), dan untuk mencegah korban seperti ini, satu-satunya cara adalah dengan menyerang “bandara militer, pangkalan, serta pasukan logistik teroris Rusia.”

Dalam pidato rutinnya pada malam 31 Agustus, Zelenskyy menyatakan, “Setiap hari kami berdiskusi tentang masalah ini dengan para mitra kami. Kami memohon dengan baik-baik dan mengemukakan argumen kami.” Ia menambahkan bahwa menghentikan bom udara Rusia di langit Ukraina akan membantu “mengambil langkah besar dalam memaksa Rusia mencari akhir perang dan menuju perdamaian yang adil.”

Zelenskyy juga mengarahkan pesan kepada Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan Jerman, dengan mengatakan, “Kami membutuhkan kemampuan yang benar-benar lengkap untuk mempertahankan tanah dan rakyat Ukraina.” Ia juga menegaskan bahwa Ukraina perlu diizinkan menggunakan peluru dan rudal jarak jauh.

Meskipun tidak memberikan rincian lebih lanjut, Zelenskyy menyatakan bahwa delegasinya telah memberikan semua detail yang diperlukan kepada para mitra Ukraina. Diperkirakan, pada  September 2024 ini, Zelenskyy akan mengajukan permintaan serupa kepada Presiden AS Joe Biden di Gedung Putih. Zelenskyy juga diperkirakan akan menghadiri Sidang Umum PBB di New York.

Menteri Pertahanan Ukraina, Rustem Umerov, memimpin delegasi yang mengunjungi Washington pada 30-31 Agustus. Dalam wawancara dengan CNN, Umerov menyatakan bahwa bandara militer Rusia yang digunakan untuk menyerang Ukraina berada dalam jangkauan serangan jarak jauh. Umerov menambahkan, “Kami telah menjelaskan kemampuan apa yang kami butuhkan untuk melindungi warga sipil dari teror Rusia, dan berharap ada yang mendengarkan.”

Komandan Angkatan Udara Ukraina Dicopot setelah Jatuhnya Jet Tempur F-16

Sebuah jet tempur F-16 Ukraina dilaporkan jatuh pada 26 Agustus dalam sebuah misi tempur, yang mengakibatkan kematian pilot. Pasca insiden tersebut, terjadi perubahan di kepemimpinan Angkatan Udara Ukraina. Menurut informasi dari Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina, Mykola Oleschtschuk tidak lagi menjabat sebagai komandan Angkatan Udara, dan posisinya sementara diisi oleh Anatolij Krywonoschko.

Zelenskyy mengumumkan keputusan ini dalam pidato televisi pada 30 Agustus malam, namun tidak memberikan alasan spesifik, hanya menyebutkan kebutuhan untuk “memperkuat” tim komandonya guna meningkatkan kepemimpinan militer Ukraina.

Menteri Pertahanan Ukraina, Rustem Umerov, dalam wawancara dengan CNN pada 30 Agustus, menegaskan bahwa jatuhnya jet F-16 dan pencopotan Oleschtschuk adalah dua hal yang berbeda dan tidak saling terkait. Ia juga menambahkan bahwa penyebab jatuhnya jet F-16 masih dalam penyelidikan. Umerov menyatakan bahwa pencopotan Oleschtschuk hanyalah bagian dari rotasi biasa dan kedua peristiwa tersebut merupakan masalah yang berdiri sendiri. Ia juga menekankan bahwa kematian pilot adalah hal yang sangat disayangkan, dan bahwa militer Ukraina sedang menganalisis kejadian tersebut serta berbagi informasi dengan mitra untuk mencari tahu penyebab kecelakaan.

Sebelum dicopot, Oleschtschuk sempat mengancam seorang anggota parlemen perempuan yang mengkritik militer atas penjelasan resmi terkait jatuhnya F-16. Anggota parlemen tersebut sebelumnya mempertanyakan komunikasi yang tidak lancar di militer sebagai penyebab jet tersebut jatuh karena ditembak oleh rudal Patriot dari pihak sendiri.

Ukraina Lanjutkan Serangan Drone, Rusia Mengklaim Telah Menembak Jatuh 26 Drone

Pada 1 September, pejabat dan media Rusia melaporkan bahwa Ukraina melancarkan serangan drone ke wilayah Oblast Moskow dan Oblast Tver yang berdekatan, menargetkan pembangkit listrik dan kilang minyak. Puluhan drone juga ditembak jatuh di berbagai wilayah Rusia.

Saluran berita Baza Telegram, yang dekat dengan badan keamanan Rusia, melaporkan bahwa suara ledakan keras terdengar di dekat Pembangkit Listrik Konakovo di Oblast Tver. Pembangkit listrik tersebut adalah salah satu produsen energi terbesar di Rusia bagian tengah.

Gubernur Oblast Tver, Igor Rudenya, menyatakan bahwa lima drone dihancurkan di atas wilayah Oblast Tver di barat laut Moskow, namun ia tidak menyebutkan kerusakan yang mungkin terjadi.

Walikota Moskow, Sergei Sobyanin, menyatakan bahwa sebuah drone Ukraina dihancurkan di dekat Kilang Minyak Moskow dan menambahkan bahwa kilang tersebut tidak mengalami kerusakan dan produksi tidak terancam.

Mikhail Shuvalov, kepala distrik Kashira di Oblast Moskow, mengumumkan melalui Telegram bahwa Ukraina mencoba menyerang Pembangkit Listrik Kashira dengan tiga drone, namun serangan tersebut tidak menyebabkan kebakaran, kerusakan, atau korban jiwa.

Selain itu, Sobyanin menyatakan di Telegram bahwa setidaknya sembilan drone dihancurkan di Moskow dan wilayah sekitarnya.

Gubernur Oblast Bryansk di barat daya Rusia, Alexander Bogomaz, menyatakan di Telegram bahwa sekitar 26 drone Ukraina dihancurkan di wilayah perbatasan Oblast Bryansk. (jhon)