Marah ? Jet Tempur Belarusia Pertama Kali Tembak Jatuh Drone Serang Rusia

Belarus adalah sekutu penting Rusia. Presiden negara tersebut, Alexander Lukashenko, memiliki hubungan erat dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin. Namun, angkatan udara Belarus dikabarkan bahwa pada Kamis (5/9) berhasil menembak jatuh dua drone serang Rusia di wilayah udara dekat Gomel, kota yang berada di perbatasan dengan Ukraina. Jika laporan ini benar, maka ini akan menjadi pertama kalinya Belarus berhasil mencegat drone Rusia di wilayah udaranya sendiri

Secretchina.com

Pada Kamis malam itu (5/9), Rusia kembali meluncurkan serangan udara besar-besaran menggunakan drone ke Ukraina. Menurut laporan media pengamat militer independen Belarus, Belaruski Hajun, beberapa pesawat tempur Belarus terbang darurat sekitar pukul 1:30 pagi untuk mencegat drone di dekat Gomel. 

Dalam gambar yang tersebar di internet, terlihat reruntuhan drone terbakar sambil jatuh dari udara. Sekitar satu jam kemudian, drone Rusia ketiga memasuki wilayah udara Belarus sekitar pukul 2:30 pagi, namun belum jelas nasib drone tersebut.

Gomel terletak di tepi Sungai Sozh, di tenggara Belarus, kurang dari 30 km dari perbatasan Ukraina. Menurut laporan Kyiv Independent, serangan drone Rusia yang menyerang Ukraina sebelumnya sering menyimpang dari jalur dan masuk ke wilayah udara Belarus. Namun, ini adalah kali pertamanya angkatan udara Belarus berhasil menembak jatuh drone Rusia. Hingga saat ini, Kementerian Pertahanan Belarus belum memberikan komentar terkait insiden ini.

Pada Kamis (5/9), ini adalah kedua kalinya dalam seminggu angkatan udara Belarus terbang darurat untuk melindungi wilayah udara mereka. Sebelumnya, pada 29 Agustus, sebuah jet tempur Belarus juga mencoba menembak jatuh drone Rusia “Shahed” yang memasuki wilayah udara, namun belum jelas apakah upaya tersebut berhasil.

Ukraina Terus Melakukan Serangan Balik, Belarus Menambah Pasukan di Perbatasan

Pada 19 Agustus lalu, Belarus mengumumkan telah mengerahkan pesawat, pasukan pertahanan udara, dan senjata di perbatasan yang berbatasan dengan Ukraina. Presiden Lukashenko pada  18 Agustus ketika itu mengatakan bahwa dia telah mengerahkan sekitar sepertiga dari angkatan bersenjata Belarus ke daerah perbatasan.

Menurut laporan Reuters, komandan angkatan udara dan pertahanan udara Belarus, Andrei Lukyanovich, mengatakan kepada televisi milik negara, CTV, bahwa pasukan telah ditingkatkan secara signifikan, dan mereka saat ini menjalankan misi di perbatasan selatan negara itu.

Menurut situs web CTV, Lukyanovich menyatakan bahwa Belarus telah mengerahkan angkatan udara, pasukan rudal pertahanan udara, serta unit teknik radio di perbatasan.

Setelah Ukraina secara tiba-tiba menyerang wilayah Rusia beberapa hari lalu, sekutu setia Putin, Lukashenko, menuduh Kyiv melakukan agresi dan mengklaim bahwa lebih dari 120.000 pasukan telah dikerahkan ke perbatasan Belarus.

Ukraina membantah melihat adanya peningkatan jumlah pasukan Belarus di perbatasan dan menyatakan bahwa pernyataan Lukashenko hanyalah untuk menyenangkan Putin. Pada Februari 2022, Putin menggunakan Belarus sebagai basis untuk melancarkan invasi ke Ukraina.

Moskow mengklaim bahwa perang ini adalah “operasi militer khusus,” namun Kyiv dan sekutunya mengatakan bahwa ini adalah upaya imperialis untuk merebut wilayah secara tidak sah, menyebabkan puluhan ribu kematian warga Ukraina, jutaan orang mengungsi, dan menghancurkan kota-kota.

Lukyanovich juga menyatakan bahwa Belarus mengharapkan Moskow akan menyerahkan lebih banyak pesawat militer tahun ini dan Belarus sedang berusaha meningkatkan sistem anti-drone mereka.

Zelensky Hadiri Pertemuan Ramstein, Berharap Bantuan Rudal Jarak Jauh dari Barat

Pada Jumat (6/9), Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dijadwalkan menghadiri pertemuan Ramstein yang secara rutin diadakan di pangkalan udara Ramstein di Jerman. Diperkirakan Zelensky akan meminta secara langsung kepada sekutu Barat untuk membantu Ukraina dengan rudal jarak jauh guna menghadapi serangan udara Rusia yang semakin intensif.

Menurut laporan Der Spiegel Jerman, Zelensky berharap dapat menghadiri pertemuan Ramstein dan secara pribadi menggambarkan parahnya situasi perang di Ukraina, serta meminta negara-negara Barat yang mendukung Ukraina untuk menyediakan lebih banyak senjata, terutama rudal jarak jauh dan sistem pertahanan udara tambahan.

Kelompok Kontak Pertahanan Ukraina (The Ukraine Defense Contact Group), yang juga dikenal sebagai Kelompok Ramstein, didirikan pada April 2022. Terdiri dari 57 negara, termasuk 32 anggota NATO dan 25 negara lainnya, serta aliansi Uni Eropa. Mereka mengadakan pertemuan rutin setiap bulan untuk mengirimkan peralatan militer guna mendukung Ukraina melawan invasi Rusia.

Selain kunjungan Zelensky, Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius juga dijadwalkan menghadiri pertemuan tersebut, yang dianggap tidak biasa.

Pangkalan udara Ramstein, terletak di negara bagian Rheinland-Pfalz, Jerman barat daya, adalah pangkalan udara terbesar NATO di Eropa dan berperan penting dalam mengoordinasikan operasi drone di Afghanistan, Irak, Yaman, dan Pakistan. (jhon)