EtIndonesia. Topan Yagi telah mendatangkan malapetaka di Vietnam, memicu tanah longsor dan banjir yang telah menewaskan 65 orang hingga saat ini, dengan 39 lainnya masih hilang.
Pada hari Senin (9 September), sebuah jembatan runtuh di atas Sungai Merah di Provinsi utara Phu Tho, menjatuhkan kendaraan yang sedang melaku ke air di bawahnya. Delapan orang dilaporkan hilang, menurut pernyataan dari Komite Rakyat provinsi.
Sebuah video insiden tersebut telah muncul di media sosial, yang memperlihatkan kendaraan yang sedang bergerak jatuh ke sungai. Laporan menunjukkan bahwa sedikitnya 10 mobil dan truk, bersama dengan dua sepeda motor, jatuh ke sungai. Kecelakaan tragis itu terekam oleh kamera dasbor pada sebuah mobil yang juga hendak melewati jembatan tetapi terselamatkan beberapa detik.
Sementara tiga orang berhasil dikeluarkan dari sungai, yang lainnya masih hilang.
Jembatan yang runtuh itu berusia 30 tahun, menurut laporan setempat. Setelah insiden hari Senin, pihak berwenang telah melarang atau membatasi lalu lintas di jembatan lain di seberang sungai. Jembatan Chuong Duong, salah satu jembatan terbesar di Hanoi, juga tidak dapat dilalui, menurut laporan media pemerintah.
Its not Movie scene but real time Video from #Vietnam.
— Manisha Yadav (@Manisha9781) September 10, 2024
Bridge washed away due to #HeavyRains & Floods caused by #TyphoonYagi.
Its strongest in decades, at least 59 deaths.
Many are missing due to landslides and floods.
Pray for Vietnam 🙏#viralvideo #TejRan #VietnamFloods pic.twitter.com/9TyzLhrx5A
Topan Yagi menyebabkan banjir dan tanah longsor
Topan tersebut mendarat pada hari Sabtu di pantai timur laut Vietnam. Topan tersebut menghantam kawasan industri dan permukiman dan membawa hujan lebat yang menyebabkan banjir dan tanah longsor. Philipina dan pulau Hainan di Tiongkok selatan juga telah dilanda badai tersebut.
Topan tersebut telah menyebabkan permukaan air beberapa sungai di Vietnam utara naik ke tingkat yang mengkhawatirkan, menyebabkan desa-desa dan permukiman terendam, menurut badan bencana dan media pemerintah.
“Ketinggian air di Sungai Merah meningkat dengan cepat,” kata pemerintah pada hari Selasa (10/9) dalam sebuah posting di akun Facebook-nya.
Badai telah berlalu tetapi dampaknya masih terasa. Lebih banyak banjir diperkirakan akan menggenangi sebagian wilayah utara Vietnam, termasuk ibu kota Hanoi, kata pejabat pemerintah.
Pusat industri Bac Giang dan Thai Nguyen, tempat pabrik milik Samsung Electronics dan pemasok Apple, Foxconn, berada, juga menghadapi banjir parah.
Pengeras suara digunakan untuk memperingatkan orang-orang tentang naiknya air di daerah mereka dan meminta mereka untuk mengungsi jika terjadi keadaan darurat.
Di provinsi Bac Giang, topan dan banjir telah menyebabkan kerusakan yang diperkirakan bernilai 300 miliar dong. Evakuasi sedang dilakukan di wilayah tersebut, tempat lebih dari 4.600 tentara telah dikerahkan. (yn)
Sumber: wionews