Dipaksa Beijing Mengaku dengan Ancaman Keluarga, Bintang Sepak Bola Korea Selatan Membantah Terlibat Pengaturan Skor

Secretchina.com

Mantan pemain tim nasional sepak bola Korea Selatan dan bintang klub Liga Super Tiongkok “Shandong Taishan”, Son Jun-ho, pada Rabu (11/9/2024) membantah tuduhan yang diajukan oleh Asosiasi Sepak Bola Tiongkok (CFA) terkait pengaturan skor dan suap. Ia juga mengklaim bahwa otoritas Beijing memaksanya untuk mengakui tuduhan palsu dengan ancaman terhadap keluarganya demi pembebasan lebih awal, namun janji tersebut tidak pernah ditepati.

Menurut laporan Radio France, Sekretaris Jenderal Partai Komunis Tiongkok, Xi Jinping yang mengaku sebagai penggemar sepak bola, menyatakan impiannya agar Tiongkok menjadi tuan rumah Piala Dunia dan meraih juara. Namun, skandal korupsi yang sering terjadi di dunia sepak bola Tiongkok serta hasil buruk dalam kompetisi internasional selama bertahun-tahun membuat ambisi Xi Jinping ini tampak semakin sulit terwujud.

Di bawah kepemimpinan Xi, Beijing dalam beberapa tahun terakhir telah meningkatkan tindakan keras terhadap korupsi di bidang olahraga, terutama sepak bola, dan telah memenjarakan sejumlah pejabat tinggi.

Pada Selasa (10/9), CFA mengumumkan bahwa setelah melakukan penyelidikan selama dua tahun terkait pengaturan skor dan perjudian, Son Jun-ho, yang kini bermain untuk klub Korea Selatan Suwon FC, bersama 43 orang lainnya, dilarang bermain seumur hidup di Tiongkok. Son Jun-ho yang pernah bermain di Liga Super Tiongkok dituduh terlibat dalam pengaturan skor dan menerima suap.

Tiga mantan pemain tim nasional Tiongkok, Jin Jingdao, Guo Tianyu, dan Gu Chao, juga dilarang bermain seumur hidup. Pengumuman ini datang kurang dari seminggu setelah tim nasional Tiongkok kalah telak 7-0 dari Jepang dalam kualifikasi Piala Dunia 2026.

Son Jun-ho Membantah Tuduhan CFA

Menurut laporan Yonhap News Agency, Reuters, dan France 24, pada Rabu (11/9), setelah dijatuhi larangan bermain seumur hidup oleh CFA atas tuduhan manipulasi pertandingan, Son Jun-ho menggelar konferensi pers dan membantah tuduhan tersebut.

BACA JUGA : Krisis Sepak Bola Tiongkok : 43 Orang Dilarang Bermain Seumur Hidup dan 34 Dijatuhi Hukuman


Dalam konferensi pers itu, bintang sepak bola Korea Selatan ini menangis dan membantah keterlibatannya dalam pengaturan skor serta menerima suap selama bermain untuk klub Liga Super Tiongkok. Ia menyatakan bahwa pengakuannya dilakukan di bawah tekanan.

Dengan berlinang air mata, Son Jun-ho berkata, “Saya tidak pernah terlibat dalam pengaturan skor. Bukti yang mereka miliki hanyalah pengakuan palsu yang saya buat di bawah ancaman terhadap keluarga saya.”


Son Jun-ho mengklaim, “Polisi Tiongkok mengancam bahwa jika saya tidak mengakui tuduhan ini, istri saya juga akan ditangkap dan diselidiki secara pidana.”


Pemain mantan tim nasional Korea Selatan ini menyatakan bahwa ia setuju untuk tidak membicarakan pengalamannya selama ditahan di Tiongkok sebagai syarat pembebasannya. Namun, kini Son Jun-ho memutuskan untuk mengungkapkan kebenaran karena ia sangat terkejut dengan larangan seumur hidup yang dijatuhkan oleh CFA.

Son Jun-ho menambahkan bahwa selama ditahan di Tiongkok, ia tidak mengalami penyiksaan, tetapi menggambarkan kondisi tempat ia ditahan sangat buruk.


Sejak skandal sepak bola ini terungkap, Son Jun-ho kehilangan posisinya di tim nasional Korea Selatan. Pada Mei 2023, saat Son Jun-ho ditahan oleh polisi Tiongkok, Kementerian Luar Negeri Tiongkok menyatakan bahwa bintang sepak bola Korea yang bermain untuk Shandong Taishan itu diduga terlibat dalam suap.

Setelah hampir 10 bulan ditahan di Tiongkok, Son Jun-ho dibebaskan pada Maret tahun ini dan kembali ke Korea Selatan. Ia kini telah menandatangani kontrak dengan Suwon FC dan berharap bisa melanjutkan karier sepak bolanya.


Reporter Reuters belum berhasil menghubungi CFA untuk memberikan komentar terkait pernyataan Son Jun-ho. Namun Administrasi Olahraga Umum Tiongkok, Kementerian Luar Negeri, dan Kementerian Keamanan Publik belum memberikan tanggapan atas permintaan komentar. (jhon)