Partai Komunis Tiongkok Terungkap Melatih Ribuan Polisi Asing, Dikecam karena Mengekspor Tirani

Baru-baru ini, Partai Komunis Tiongkok (PKT) mengungkap bahwa selama setahun terakhir mereka telah melatih lebih dari 2.000 polisi asing, sekaligus mengirim “konsultan polisi” ke negara-negara yang membutuhkan. Para ahli mengkritik PKT karena mengekspor ideologi tirani mereka secara global dan melakukan penindasan lintas negara

Li Yun dan Wang Yanqiao – NTD

Dari 8-10 September 2024, “Forum Kerja Sama Keamanan Publik Global” diadakan di Lianyungang, Provinsi Jiangsu. Menteri Keamanan Publik PKT, Wang Xiaohong, dalam forum tersebut mengungkapkan bahwa Tiongkok memiliki program pelatihan polisi asing, dan akan mengirimkan “konsultan polisi” untuk membantu negara-negara yang membutuhkan meningkatkan kemampuan penegakan hukum mereka.

Hal ini memicu kecaman publik, yang menuduh bahwa tujuan PKT mengekspor kediktatoran dan penindasan terhadap rakyat.

“Polisi Tiongkok sendiri adalah pelanggar hukum yang menginjak-injak aturan. Salah satu fokus utama dari pelatihan ini adalah mengekspor ideologi tirani mereka, bagaimana mereka menangani demonstrasi rakyat. Mereka mengekspor cara-cara ini ke luar negeri,” ujar Pengacara hak asasi manusia Tiongkok, Wu Shaoping.

Ketua Aliansi Demokratik Kanada, Lai Jianping, menambahkan, “Polisi Tiongkok memiliki metode yang paling kejam dan gelap dalam menindas rakyatnya, dengan berbagai teknik dan peralatan. Mereka mengekspor metode kontrol brutal ini, yang diklaim sebagai cara untuk menjaga keamanan dan stabilitas rezim, untuk mempengaruhi pemerintah negara-negara lain.”

Pada 5 September, dalam Forum Kerja Sama Tiongkok-Afrika, pemimpin PKT kembali menjanjikan dana besar, dengan memberikan bantuan sebesar 360 miliar yuan untuk Afrika dan melatih 1.000 polisi serta 6.000 personel militer dari Afrika.

Dalam beberapa tahun terakhir, PKT terus memperluas pengaruhnya secara global, mendirikan “kantor polisi luar negeri” dan mengirimkan polisi untuk melakukan patroli dan penegakan hukum di luar negeri, termasuk memberikan pelatihan penanganan kerusuhan.

“Dengan mengirimkan polisi ke luar negeri, PKT menyebarkan terorisme ke berbagai belahan dunia, melaksanakan kejahatan lintas negara, dan penindasan lintas negara. Pada saat yang sama, mereka memanfaatkan ini untuk memperluas hubungan diplomatik dan meningkatkan pengaruh internasional mereka, yang juga dapat memberikan manfaat ekonomi. Ideologi PKT menjadi platform baru untuk menyebarkan pandangan komunisme fundamentalis ala Xi Jinping, termasuk konsep ‘komunitas nasib bersama bagi umat manusia.’ Ini adalah masalah yang dihadapi oleh mayoritas negara pada saat ini,” ujar penulis Tionghoa-Kanada, Sheng Xue. (Hui)