NTD
Topan Yagi baru-baru ini melanda berbagai wilayah Asia Tenggara, membawa curah hujan yang besar serta menyebabkan banjir dan tanah longsor. Banjir telah menyebabkan ratusan ribu orang di Myanmar mengungsi, memperburuk situasi penderitaan mereka akibat perang saudara selama tiga tahun. Pemimpin junta militer Myanmar Sabtu (14 September) mengajukan permintaan bantuan asing yang jarang terjadi dalam menangani banjir mematikan tersebut.
Kantor Berita CNA Taiwan mengutip Agence France-Presse melaporkan bahwa Topan Yagi melanda berbagai wilayah Asia Tenggara akhir pekan lalu. Hujan deras menyebabkan banjir dan tanah longsor, menewaskan hampir 300 orang di Myanmar, Vietnam, Laos, dan Thailand.
Junta militer Myanmar pada Jumat (13 September) menyatakan bahwa lebih dari 235.000 orang terpaksa meninggalkan rumah mereka akibat banjir. Kematian lain terkait Yagi dikonfirmasi untuk pertama kalinya pada 12 September dan 17 mayat ditemukan sebelumnya di desa-desa yang banjir di provinsi Mandalay tengah.
Menurut laporan “Global New Light of Myanmar”, pemimpin junta militer Min Aung Hlaing mengatakan : “Pejabat pemerintah harus menghubungi negara asing untuk mendapatkan sumber bantuan guna membantu para korban.” Sebelumnya, militer Myanmar memblokir atau menghalangi bantuan kemanusiaan dari luar negeri.
Min Aung Hlaing juga dilaporkan mengatakan: “Langkah-langkah penyelamatan, pertolongan dan rekonstruksi perlu dilakukan sesegera mungkin.”