Putin Dikhianati “Sekutu”nya ! Dua Negara Ini Dilaporkan Diam-diam Menyediakan Banyak Senjata untuk Ukraina

www.aboluowang.com

Peranan India dan Armenia dalam perang Rusia-Ukraina sulit ditebak. Di satu sisi, mereka tampak seperti “sekutu” Rusia, tetapi baru-baru ini ditemukan bahwa mereka diam-diam menyediakan banyak amunisi dan senjata untuk Ukraina.

India memainkan peran sebagai penengah dalam perang Rusia-Ukraina, dan secara permukaan tetap netral, tetapi sebenarnya berada di wilayah abu-abu. Menurut laporan media asing, rudal yang diproduksi India dikirim ke Ukraina melalui pelanggan Eropa, dan transaksi ini telah berlangsung selama satu tahun.

 Pada awal September lalu, negara anggota NATO, Republik Ceko, mengumumkan akan membeli lebih banyak amunisi dari India untuk mendukung Ukraina, yang menunjukkan peran penting India dalam penyediaan senjata selama perang. 

Sebelumnya, Ceko melalui “program penggalangan dana internasional” berhasil mengumpulkan uang untuk membeli amunisi yang dibutuhkan oleh tentara Ukraina, dan India menjadi salah satu pemasok utama.

Keterangan gambar: India dilaporkan diam-diam memasok banyak amunisi ke Ukraina. (Gambar ilustrasi) Sumber: Dikutip dari X/Ukrain Battle Map.

India, di satu sisi, mengimpor minyak dan gas murah dari Rusia untuk mendapatkan keuntungan, sementara di sisi lain, mereka menjual senjata kepada negara-negara NATO untuk mendapatkan keuntungan ekonomi. 

Sebelum perang Rusia-Ukraina, ekspor amunisi India relatif kecil, tetapi sejak konflik dimulai, ekspor amunisi meningkat pesat. Rusia merasa sangat tidak nyaman dengan hal ini dan telah menyampaikan ketidakpuasannya kepada India secara terbuka, terutama pada pertemuan puncak di bulan Juli, ketika Menteri Luar Negeri Rusia juga membahas masalah ini dengan India.

Meski demikian, hubungan erat kedua negara dalam perdagangan energi dan senjata membuat Rusia sulit untuk sepenuhnya memutuskan hubungan dengan India. India adalah salah satu pembeli senjata terpenting Rusia, dan kerja sama energi antara kedua negara juga semakin erat. 

Pada tahun lalu, India mengimpor 60% senjatanya dari Rusia, menjadikan India pilar ekonomi penting bagi Rusia, terutama di tengah latar belakang sanksi ekonomi keras yang dijatuhkan oleh negara-negara Barat terhadap Rusia. Itulah sebabnya mengapa Rusia tidak mau merusak hubungan dengan India secara total.

India terus mempertahankan hubungan diplomatik yang ambigu dan netral, di satu sisi melakukan perdagangan militer dengan Rusia, namun di sisi lain mendukung Ukraina secara tidak langsung dengan menjual senjata. 

Dengan demikian, India dapat memperoleh keuntungan ekonomi dari perang Rusia-Ukraina, sekaligus mempertahankan hubungan kerjasama dengan Rusia. Mengingat pentingnya keuntungan keseluruhan, Moskow sulit mengubah situasi ini.

Sementara itu, Armenia juga menjadi pemasok senjata besar lainnya dalam konflik Rusia-Ukraina. Menurut laporan dari pakar militer Bulgaria, Boyko Nikolov, sejumlah besar sistem pertahanan udara S-300 buatan Soviet, Sistem rudal Tor dan SA-8, serta rudal Buk-M1, telah diam-diam masuk ke Ukraina melalui wilayah Kaukasus untuk melawan tentara Rusia. 

Yang mengejutkan, salah satu sumber senjata ini adalah Armenia, yang merupakan sekutu Rusia dan anggota Organisasi Traktat Keamanan Kolektif ( CSTO ). Aliran senjata buatan Soviet ini semakin memperumit situasi konflik Rusia-Ukraina. (jhon)