EtIndonesia. Sebuah jaringan kedai teh terkemuka di Tiongkok mendapat masalah karena membuat video yang diharapkan dapat menghibur pengguna internet, tetapi malah menuai kritik luas karena dianggap melecehkan karyawannya.
Kontroversi tersebut muncul dari klip yang dirilis oleh merek Good Me di media sosial awal bulan ini, yang menampilkan staf yang mengakui kesalahan yang telah mereka buat di tempat kerja, seperti yang dilaporkan oleh Southern Metropolis News.
Dalam video tersebut, para pekerja berseragam menundukkan kepala dan tangannya “diborgol” dengan tempat cangkir teh dari kardus.
Di leher beberapa orang tergantung tanda-tanda kardus yang menyatakan hal-hal seperti : “kejahatan lupa menaruh sedotan di cangkir”, “kejahatan membalikkan ember teh”, dan “kejahatan tidak menempelkan label tanggal kedaluwarsa”.
Seorang pekerja mengenakan tanda kardus yang lebih besar di lehernya yang bertuliskan: “Saya bersalah karena tidak menaruh sedotan, tidak menutup tutupnya, dan tidak menambahkan kacang.”
Bersamaan dengan rekaman tersebut, Good Me menambahkan keterangan: “Ini peringatan. Lain kali… tidak akan ada lagi.”
Video tersebut menjadi viral dan bukanya mendapat apresiasi justru malah mendapat banyak kecaman pengamat daring.
“Karyawan juga manusia. Apakah Anda mempertimbangkan martabat mereka?” tanya seorang komentator.
“Saya pikir perusahaan mempermainkan karyawan ini,” komentar yang lain.
Di tengah reaksi keras tersebut, seorang pekerja dari salah satu kedai Good Me di Shenzhen, di Provinsi Guangdong selatan, yang ikut serta dalam pembuatan film tersebut, mengemukakan bahwa klip tersebut dimaksudkan untuk menghibur.
“Kami bersedia ikut serta dalam pembuatan film tersebut. Perusahaan kami berinisiatif membuat video tersebut, dan kami bekerja sama. Tidak ada hukuman seperti itu [seperti yang digambarkan dalam video] di perusahaan kami,” kata mereka.
Perusahaan tersebut menghapus video tersebut dari akun media sosialnya dan mengeluarkan permintaan maaf dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada tanggal 18 September.
“Maaf karena kami mengacaukan video yang kami anggap lucu,” katanya, seraya menambahkan bahwa konten tersebut terinspirasi oleh video daring serupa lainnya yang populer.
“Kami pikir itu lelucon, tetapi disalahpahami dan membuat beberapa pengamat merasa tidak nyaman. Kami akan mempertimbangkan hal ini dan lebih berhati-hati dengan kegiatan pemasaran kami di masa mendatang.”
Good Me adalah salah satu jaringan kedai teh tersukses di Tiongkok, dengan lebih dari 9.000 gerai di seluruh negeri.
Ini bukan pertama kalinya kedai teh di Tiongkok melakukan kesalahan saat mencoba mempromosikan diri secara inovatif.
Tahun lalu, sebuah kedai di Provinsi Zhejiang, Tiongkok timur, menuai kritik karena mencetak karakter Tiongkok pada cangkir tehnya yang terdengar seperti kata umpatan dalam dialek setempat.(yn)
Sumber: scmp