Rusia Kuasai Vuhledar, Kota Penting di Ukraina Timur, Ukraina Bangun Industri Pertahanan Baru

Perang Rusia-Ukraina  masih terus berlangsung. Pada Rabu (2/10/2024), militer Ukraina mengonfirmasi bahwa mereka telah menarik diri dari zona pertempuran penting di wilayah Donetsk, yang mengubah situasi di medan perang. Selain itu, pada  Selasa, Presiden Zelenskyy menyatakan bahwa Ukraina sedang membangun sistem industri pertahanan mereka sendiri

Yi Jing – NTD

Komando Operasi Ukraina di Timur pada Rabu mengonfirmasi bahwa mereka telah memerintahkan pasukan  mundur dari Vuhledar, sebuah kota kecil yang merupakan daerah penting di wilayah Donetsk. Ini berarti kota tambang batu bara dengan populasi 14.000 sebelum perang tersebut secara resmi jatuh ke tangan Rusia.

Video yang beredar di internet menunjukkan tentara Rusia menyerbu pusat kota Vuhledar pada  Selasa (1/10/2024) dan mengibarkan bendera Rusia di sebuah bangunan yang hancur akibat ledakan.

Juru bicara Komando Operasi Ukraina di Timur, Nazar Voloshyn, mengatakan, “Karena tindakan musuh, ada ancaman pengepungan.”

Pihak Rusia mengklaim bahwa pasukan Rusia telah mengepung tentara Ukraina yang melakukan perlawanan keras di kota tersebut, dan secara perlahan mengepung mereka dari segala arah, membuat pasokan bagi tentara Ukraina semakin sulit. Akhirnya, pasukan Rusia menggunakan artileri dan bom luncur udara untuk menyerang.

Menurut analisis, Rusia telah lama mengincar Vuhledar karena posisinya yang strategis, terletak di persimpangan garis depan di medan perang timur dan selatan. Kota ini dapat membuka jalan bagi pasukan Rusia untuk maju ke daerah lain.

Analis militer Kovalenko mengatakan, “Jatuhnya Vuhledar secara nyata akan memungkinkan Rusia untuk memulihkan jalur kereta api melalui Volnovakha, yang akan meningkatkan kemampuan logistik dan transportasi kelompok militer Rusia di ‘Dnieper’ dan ‘Timur.'”

Gubernur wilayah Donetsk menyatakan bahwa masih ada 107 orang yang tinggal di kota itu, tetapi pihak berwenang kesulitan untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada mereka.

Saat ini, pasukan Rusia menguasai 98,5% wilayah Luhansk dan 60% wilayah Donetsk. Presiden Rusia Vladimir Putin sebelumnya menyatakan bahwa tujuan taktis utama Rusia adalah menguasai seluruh wilayah Donbas.

Pada  Selasa, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berbicara kepada puluhan produsen senjata. Dia menyatakan bahwa Ukraina telah menandatangani kontrak untuk memproduksi 1,5 juta drone tahun ini.

Zelenskyy mengatakan, “Dalam situasi perang total yang sangat sulit, menghadapi serangan udara berkelanjutan dari Rusia, rakyat Ukraina mampu membangun industri pertahanan yang benar-benar baru.”

Zelensky menambahkan bahwa Ukraina dapat memproduksi 4 juta drone setiap tahun dan sedang mempercepat produksi senjata lainnya. (Hui)