EtIndonesia. Komisi Uni Eropa telah mendapatkan dukungan yang cukup dari negara-negara anggota dalam pemungutan suara untuk memberlakukan bea masuk hingga 45% terhadap mobil listrik impor buatan Tiongkok. Ini merupakan langkah penting dalam penyelidikan anti-subsidi oleh Uni Eropa.
Penyelidikan anti-dumping dan anti-subsidi Uni Eropa telah memicu ancaman balasan dari Pemerintah Tiongkok. Tahun ini, Tiongkok memulai penyelidikan terhadap impor produk Brandy, produk susu, dan daging babi dari Uni Eropa.
Menghadapi dumping produk murah dari Tiongkok, Uni Eropa menerapkan strategi “memecahkan satu per satu”. Uni Eropa kini sedang mengambil tindakan yang lebih spesifik untuk mengkaji kasus subsidi yang diterima produsen Tiongkok.Â
Berikut adalah beberapa penyelidikan terbaru Uni Eropa terhadap produk Tiongkok:
Mobil Listrik
Setelah penyelidikan anti-subsidi selama satu tahun, Komisi Uni Eropa mengusulkan rencana bea masuk akhir selama lima tahun untuk menghadapi subsidi tidak adil dari Pemerintah Tiongkok.
Pada 12 Juni, Uni Eropa memberlakukan bea masuk terhadap mobil listrik buatan Tiongkok, dengan bea sementara berlaku mulai Juli. Pada 4 Oktober, rencana ini mendapatkan dukungan dari negara-negara anggota Uni Eropa dan bea masuk ini disetujui melalui pemungutan suara.
Beban 45% ini akan membuat produsen yang memproduksi mobil di Tiongkok harus mengeluarkan miliaran dolar tambahan saat mengekspor ke Uni Eropa. Bea ini akan diberlakukan mulai November selama lima tahun.
Uni Eropa harus mengeluarkan peraturan spesifik sebelum 30 Oktober untuk menerapkan bea masuk ini. Uni Eropa menyatakan akan terus bernegosiasi dengan Tiongkok untuk mencari alternatif lain.
Turbin Angin
Pada 9 April, Margrethe Vestager, Komisioner Eropa yang bertanggung jawab atas urusan kompetisi, menyatakan bahwa Uni Eropa sedang menyelidiki subsidi yang diberikan kepada pemasok Tiongkok yang memasok turbin angin ke Eropa.
Vestager mengatakan bahwa Uni Eropa sedang melakukan penyelidikan awal terhadap keterlibatan Tiongkok dalam proyek pembangkit listrik tenaga angin di Spanyol, Yunani, Prancis, Rumania, dan Bulgaria.
Asosiasi Energi Angin Eropa (WindEurope) menunjukkan bahwa turbin buatan Tiongkok 50% lebih murah dibandingkan turbin buatan Eropa, berkat “subsidi tidak adil dari Pemerintah Tiongkok”.
Meskipun langkah yang diambil Uni Eropa baru bersifat awal, namun jika akhirnya ditemukan bukti bahwa Pemerintah Tiongkok memberikan subsidi tidak adil, Uni Eropa berhak untuk menjatuhkan denda, menghentikan tender, bahkan mencegah akuisisi perusahaan.
Peralatan Medis
Jurnal Resmi Uni Eropa pada 24 April mengumumkan bahwa Komisi Eropa sedang menyelidiki pembelian peralatan medis oleh Pemerintah Tiongkok.
Penyelidikan ini merupakan penyelidikan pertama berdasarkan Perjanjian Pengadaan Internasional Uni Eropa (International Procurement Instrument), yang bertujuan mencegah negara-negara memberikan perlakuan istimewa yang tidak adil kepada pemasok domestik. Perusahaan dan pemerintah Eropa telah lama mengkritik akses pasar di Tiongkok.
Jika Komisi Eropa menemukan bahwa pemasok Eropa tidak memiliki akses yang adil ke pasar Tiongkok, maka mereka mungkin akan membatasi perusahaan peralatan medis Tiongkok dalam proses tender publik di Uni Eropa.
Penyelidikan ini akan berlangsung selama sembilan bulan, tetapi Komisi Eropa dapat memperpanjang jangka waktu hingga lima bulan lagi.
Panel Surya
Pada Februari tahun ini, Dewan Manufaktur Tenaga Surya Eropa (ESMC), yang mewakili sekitar 80 perusahaan, mendesak Uni Eropa untuk segera membatasi akses Tiongkok ke pasar fotovoltaik Uni Eropa guna menyelamatkan industri mereka. Namun, Komisi Eropa menyatakan bahwa pembatasan impor dapat menghambat pencapaian target Uni Eropa untuk meningkatkan kapasitas pembangkit listrik tenaga surya dari 263 gigawatt saat ini menjadi 600 gigawatt pada tahun 2030.
Pada bulan April, Uni Eropa memulai dua penyelidikan untuk mengetahui apakah perusahaan penawar dari Tiongkok dalam tender publik di Eropa mendapatkan manfaat subsidi yang berlebihan. Pada bulan Mei, setelah perusahaan Tiongkok Longi Green Energy dan Shanghai Electric mundur dari tender proyek taman surya di Rumania, Komisi Eropa menghentikan penyelidikan.
Baja Canai Datar
Pada 16 Mei, Komisi Uni Eropa meluncurkan penyelidikan anti-dumping terhadap baja canai datar berlapis timah atau berlapis lainnya.
Jurnal Resmi Uni Eropa menyebutkan bahwa penyelidikan ini dilakukan setelah adanya keluhan dari Asosiasi Baja Eropa (Eurofer). Eurofer menekankan bahwa produksi baja di Uni Eropa tahun 2023 mencapai 126 juta ton, yang merupakan tingkat terendah dalam sejarah, 25 juta ton lebih rendah dari rata-rata 150 juta ton dalam sepuluh tahun terakhir.
Permintaan yang rendah dan impor murah telah menghancurkan keuntungan produsen baja Eropa, mengakibatkan penghentian atau penundaan investasi. Asosiasi tersebut menyatakan, :”Banyak fasilitas manufaktur baja di Uni Eropa sedang menganggur dan berpotensi ditutup secara permanen, yang mengancam ribuan pekerjaan.”
Penyelidikan anti-dumping Uni Eropa akan selesai dalam 14 bulan dan mungkin akan memberlakukan bea sementara dalam 7 hingga 8 bulan setelah penyelidikan dimulai.
Lantai Kayu Impor
Setelah adanya pengaduan dari Aliansi Lantai Eropa, Komisi Eropa pada 16 Mei memulai penyelidikan anti-dumping terhadap impor lantai kayu.
Penyelidikan mencakup papan lantai kayu berlapis. Papan bambu atau yang lapisan atasnya terbuat dari bambu, serta papan untuk lantai parket, tidak termasuk dalam penyelidikan ini. (jhn/yn)