EtIndonesia. Perusahaan media resmi Rusia yang memiliki dan mengelola stasiun televisi nasional utama, Perusahaan Penyiaran Televisi dan Radio Semua Negara Rusia (VGTRK), pada hari Senin (7/10) menjadi sasaran serangan siber besar-besaran. Seorang narasumber dari pemerintah Ukraina mengatakan bahwa peretas dari Kyiv yang melancarkan serangan tersebut.
Situs web VGTRK pada Senin pagi tidak dapat diakses, dan saluran berita Rusia-24 (Rossiya-24) tidak bisa diakses secara online.
Menurut laporan Reuters, ketika seorang wartawan dari Reuters mencoba mengakses siaran langsung situs web tersebut, muncul pesan “kesalahan” yang bertuliskan: “503 Layanan Tidak Tersedia. Tidak ada server yang tersedia untuk menangani permintaan ini.”
Juru bicara Kremlin Rusia, Dmitry Peskov, mengatakan kepada media bahwa “Perusahaan media negara kita adalah salah satu media terbesar, dan infrastruktur digitalnya telah menghadapi serangan siber yang belum pernah terjadi sebelumnya.”
Peskov juga menambahkan bahwa VGTRK sedang berupaya mengatasi dampak tersebut.
“Para ahli sedang bekerja keras untuk menemukan semua petunjuk guna memahami ke mana jejak orang-orang yang mengorganisir serangan siber terhadap infrastruktur penting ini mengarah,” ujarnya.
Perusahaan VGTRK mengatakan pada Senin pagi bahwa layanan daring mereka telah diserang sepanjang malam. Saluran televisi mereka menyajikan berita tentang perang di Ukraina kepada rakyat Rusia. Perusahaan tersebut memiliki dan mengelola beberapa saluran televisi, termasuk Rusia-1 dan Rusia-24, serta lebih dari 80 saluran televisi dan radio daerah.
Perusahaan itu belum segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.
Laporan mengatakan bahwa seorang narasumber dari Pemerintah Ukraina menyatakan bahwa peretas Ukraina bertanggung jawab atas insiden ini. Kejadian ini bertepatan dengan ulang tahun ke-72 Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Narasumber yang tidak ingin disebutkan namanya itu mengatakan kepada Reuters: “Peretas Ukraina melancarkan serangan besar-besaran terhadap VGTRK untuk ‘mengucapkan selamat ulang tahun’ kepada Putin.”
Laporan menyebutkan bahwa Reuters tidak dapat memverifikasi klaim tersebut secara independen.
Situs berita milik negara Rusia, “Gazeta.ru” (juga dikenal sebagai “Koran Rusia”), mengutip seorang narasumber anonim yang mengatakan bahwa serangan siber itu menargetkan layanan daring dan internal VGTRK.
Narasumber itu mengatakan: “Siaran daring dan layanan internal keduanya lumpuh, bahkan internet dan telepon tidak dapat berfungsi. Sementara untuk memperbaiki hal ini akan memakan waktu lama.”
“Saya mendengar bahwa mereka (para peretas) menghapus semua konten di server, termasuk cadangan,” tambah narasumber tersebut.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, saat berbicara di Moskow, tidak menyebutkan siapa yang berada di balik serangan tersebut, tetapi kepada wartawan dia mengatakan bahwa media Rusia telah lama menjadi target apa yang dia sebut sebagai “Barat kolektif,” dan mengatakan bahwa apa yang terjadi adalah bagian dari “perang hibrida.”
Zakharova juga menyatakan bahwa Moskow akan mengangkat masalah serangan siber ini di semua forum internasional, termasuk di UNESCO, lembaga PBB yang mempromosikan kebebasan berbicara.
Menurut laporan dari Moscow Times yang berbasis di Amsterdam, “Gazeta.ru” mengutip seorang narasumber anonim yang menyebutkan bahwa serangan ini adalah “yang belum pernah terjadi sebelumnya.”
Situs berita independen Fontanka.ru yang berbasis di St. Petersburg menyatakan, mereka telah memverifikasi bahwa beberapa pengguna internet tidak dapat mengunduh program Rusia-1 dan Rusia-24, namun siaran televisi digital tetap dapat berjalan tanpa gangguan.
Media berita independen Govorit NeMoskva mengutip pembaca yang melaporkan bahwa layanan daring dan internal VGTRK tidak dapat berfungsi dengan normal. Media tersebut mempublikasikan beberapa tangkapan layar yang menunjukkan pesan kesalahan 503 di situs web mereka.
Wartawan independen Rusia, Alexander Plyushchev, mengutip seorang narasumber yang mengatakan: “Sejak pukul 5 pagi, seluruh kompleks berita Rusia-1 sudah mengalami gangguan. Pusat kendali dan semua server lumpuh.”
VGTRK mengatakan kepada “Gazeta.ru” bahwa mereka tidak dapat memberikan komentar terkait serangan siber tersebut.(jhn/yn)