EtIndonesia. Perang antara Israel dan kelompok militan Islam Hamas telah berlangsung selama satu tahun, dan hingga kini, konflik di Jalur Gaza masih terus berlanjut. Reuters merangkum informasi yang diumumkan oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF) pada Senin (7/10), menunjukkan angka-angka yang menunjukkan betapa tragis dan mahalnya konflik ini.
Serangan dan Target
Dalam satu tahun terakhir, militer Israel telah menyerang lebih dari 4.000 target Hamas di Gaza. Mereka juga menemukan 4.700 ventilasi terowongan bawah tanah dan menghancurkan 1.000 landasan peluncuran roket. Sejak pecahnya perang Israel-Hamas, Israel juga menjadi sasaran serangan dari negara-negara Arab, termasuk 13.200 roket yang ditembakkan dari Gaza, 12.400 dari Lebanon, 400 dari Iran, 180 dari Yaman, dan 60 dari Suriah.
Korban di Israel
Pada 7 Oktober tahun lalu, Hamas melakukan serangan mendadak ke Israel, menewaskan 1.200 orang dan menyandera 250 orang. Sekitar 100 dari mereka masih disandera di Gaza hingga kini.
Selama satu tahun terakhir, Israel berhasil membunuh delapan komandan brigade musuh di Gaza, sekitar 30 komandan batalyon, dan 165 komandan kompi. Di medan perang Lebanon, Israel membunuh lebih dari 800 “teroris” dan menyerang 4.900 target dari udara serta 6.000 target di darat. Hingga 20 September, Israel telah melenyapkan 250 pejuang Hizbullah.
Sejak perang dimulai, Israel telah merekrut 300.000 tentara cadangan, di mana 82% adalah laki-laki dan 18% perempuan. Hampir setengah dari mereka berusia antara 20 hingga 29 tahun. Namun, sekitar 726 tentara Israel tewas, dengan 380 di antaranya tewas pada 7 Oktober tahun lalu, dan 346 lainnya tewas dalam pertempuran di Gaza yang dimulai pada 27 Oktober. Nama-nama para prajurit yang gugur kini telah diumumkan. Selain itu, jumlah tentara Israel yang terluka mencapai 4.576 orang.
Korban di Gaza dan Lebanon
Kementerian Kesehatan Gaza yang dikendalikan Hamas melaporkan bahwa sejak perang dimulai, serangan militer Israel telah menewaskan hampir 42.000 warga Palestina. Di Lebanon, sekitar 2.000 warga sipil juga tewas, sebagian besar setelah serangan besar-besaran oleh Israel.
Selain itu, menurut data Israel, mereka telah menangkap lebih dari 5.000 militan di Tepi Barat dan Lembah Yordan.
Peringatan Satu Tahun Serangan Hamas yang Disusul Serangan Roket ke Israel
Menurut laporan Sky News dan The Guardian, dalam rangka memperingati satu tahun serangan mendadak Hamas, Israel pada 7 Oktober mengadakan upacara peringatan di Kibbutz Re’im di wilayah selatan. Banyak orang berkumpul sebelum senja, saling menghibur dan memeluk, serta memajang foto para korban dan orang hilang. Di tempat itu, mereka juga memutar lagu terakhir dari festival musik tahun lalu.
Pada saat yang sama, sejumlah warga Israel berkumpul di kediaman Perdana Menteri Netanyahu di Yerusalem, menyerukan agar pemerintah segera memulangkan para sandera yang masih tertahan di Gaza.
Saat Israel sedang dalam suasana berkabung, Hamas justru melancarkan serangan roket pada pukul 06:30 pagi, menargetkan perbatasan Israel. Serangan ini bertepatan dengan waktu serangan mendadak Hamas ke Israel setahun lalu.
Brigade Izzedine al-Qassam, sayap militer Hamas, mengonfirmasi dalam pernyataannya bahwa mereka menembakkan beberapa roket ke arah Israel saat peringatan diadakan di Gerbang Rafah, Pos Pemeriksaan Kerem Shalom, dan Kibbutz Holit.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengonfirmasi tindakan teror ini dan menyatakan bahwa Hamas berupaya meluncurkan serangan roket berskala besar, tetapi berhasil digagalkan oleh IDF. Setelah itu, Hamas kembali mencoba menembakkan empat roket ke arah Kibbutz Sufa di perbatasan Gaza-Israel. Tiga roket berhasil dicegat oleh sistem pertahanan Israel, sementara satu roket jatuh di area terbuka.
Menurut laporan dari Times of Israel, IDF juga mengonfirmasi bahwa Hamas meluncurkan lima roket lagi dari Khan Yunis di selatan Gaza, yang memicu sirene serangan udara di wilayah tengah Israel, termasuk Tel Aviv, Rishon LeZion, Holon, dan Bat Yam. Dua wanita berusia 30-an terkena pecahan peluru dan segera dibawa ke rumah sakit. Sebenarnya, IDF telah memperingatkan bahwa Hamas mungkin akan menembakkan roket ke wilayah tengah Israel pada 7 Oktober lalu.(jhn/yn)