EtIndonesia. Israel terus memperluas operasi militernya di perbatasan Lebanon, menargetkan basis Hizbullah. Pada hari Senin (7/10), Angkatan Udara Israel melancarkan serangan udara besar-besaran, mengerahkan 100 jet tempur dan menyerang sekitar 120 target di Lebanon selatan dalam waktu satu jam. Amerika Serikat juga memperingatkan Israel untuk tidak menyerang bandara Beirut atau jalan-jalan menuju bandara tersebut.
Angkatan Bersenjata Israel dalam pernyataannya mengatakan bahwa serangan baru pada hari Senin menargetkan pasukan elit Hizbullah “Radwan”, unit misil, dan lembaga intelijen mereka. Tujuannya adalah untuk melemahkan kemampuan komando dan kontrol Hizbullah serta mendukung pencapaian tujuan operasi darat oleh pasukan Israel.
Selain itu, Israel juga mengumumkan bahwa di wilayah utara Israel, telah ditetapkan zona militer baru, yang merupakan zona militer keempat sejak dimulainya serangan darat terhadap Lebanon. Zona ini membentang dari pantai Mediterania ke arah timur.
Seiring dengan meningkatnya ketegangan di wilayah tersebut, juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller, menyerukan agar Israel tidak menyerang bandara Beirut atau jalan-jalan menuju bandara tersebut. Seorang sumber keamanan mengatakan kepada AFP bahwa sebelumnya pada 7 Oktober, wilayah dekat bandara internasional Beirut telah diserang oleh Angkatan Udara Israel.
Miller mengatakan: “Kami merasa sangat penting bahwa tidak hanya bandara tetap terbuka, tetapi juga jalan-jalan menuju bandara, sehingga warga AS yang ingin meninggalkan wilayah tersebut, serta warga negara lain, dapat pergi kapan saja.”
Sementara itu, menurut Reuters, setelah sekitar satu tahun konflik dan seruan dari PBB untuk menyelesaikan konflik melalui jalur diplomasi, militer Israel kini telah melancarkan serangan darat di barat daya Lebanon dan memperluas jangkauannya ke wilayah yang sebelumnya tidak tersentuh.
Sebelumnya Israel menyerang pinggiran selatan Beirut dan mengklaim telah membunuh seorang tokoh senior Hizbullah yang bertanggung jawab atas keuangan dan logistik. Jika laporan ini benar, kematian Suhail Hussein Husseini akan menjadi pembunuhan terbaru terhadap tokoh senior Hizbullah oleh Israel. Ini adalah bagian dari serangkaian pembunuhan Israel terhadap pemimpin Hizbullah dan Hamas.
Sementara itu, Iran memperingatkan Israel agar tidak sembarangan melancarkan serangan terhadap Iran. Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araqchi, mengatakan bahwa serangan apa pun terhadap infrastruktur Iran akan dibalas. Pekan lalu, Iran telah menembakkan sekitar 200 rudal ke Israel, menyebabkan ketegangan meningkat di seluruh wilayah Timur Tengah.
Media semi-resmi Iran, ISNA, melaporkan bahwa Araqchi akan mengunjungi Arab Saudi dan negara-negara Timur Tengah lainnya untuk membahas isu-isu di kawasan dan berupaya menghentikan “kejahatan” Israel di Gaza dan Lebanon.(jhn/yn)