AS Berikan Bantuan Militer Baru Senilai Rp 6,2 Triliun kepada Ukraina, Korsel Kecam Korut karena Kirim Pasukan untuk Bantu Rusia

Pada Senin (21 Oktober), Amerika Serikat mengumumkan bantuan baru sebesar $400 juta atau setara Rp 6.2 Triliun kepada Ukraina. Di saat yang sama, Korea Selatan mengutuk Korea Utara karena mengirimkan pasukan untuk membantu Rusia dalam invasinya ke Ukraina dan memanggil Duta Besar Rusia di Korea Selatan untuk menyampaikan protes resmi.

ETIndonesia. Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengunjungi Kyiv pada Senin dan mengumumkan paket bantuan militer baru untuk Ukraina.

“Hari ini, dengan senang hati saya mengumumkan bahwa presiden telah berkomitmen pada paket bantuan senilai $400 juta untuk mendukung pasukan Anda dengan lebih banyak amunisi, kendaraan lapis baja, dan senjata anti-tank,” ujarnya.

Beberapa jam sebelum kedatangan Austin, pasukan Rusia melancarkan serangan drone baru ke Kyiv.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan, “Berdasarkan percakapan terakhir kami, saya merasa itu adalah percakapan yang sangat positif. Saya dan Presiden Biden telah mendiskusikan banyak masalah melalui telepon.”

Angkatan Udara Ukraina melaporkan bahwa dari Minggu malam (20 Oktober) hingga Senin dini hari, Rusia meluncurkan tiga rudal dan lebih dari 100 drone ke Ukraina.

Pada  Sabtu (19 Oktober), Menteri Luar Negeri Ukraina Andriy Sibiga dan Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Noël Barrot mengadakan pertemuan di Kyiv. Dalam konferensi pers, mereka memperingatkan bahwa keterlibatan pasukan Korea Utara dalam pertempuran di garis depan Rusia di Ukraina dapat meningkatkan intensitas perang.

Barrot menyatakan bahwa jika Korea Utara terlibat dalam perang, hal itu tidak hanya akan meningkatkan skala konflik Rusia-Ukraina tetapi juga dapat menarik Asia ke dalam perang.

Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Noël Barrot, mengatakan: “Kami telah berdiskusi dengan mitra Ukraina mengenai topik ini, dan jika hal ini terbukti benar, itu tidak akan mengejutkan, karena dukungan Korea Utara terhadap upaya perang Rusia sudah diketahui secara luas.”

Pada  Senin, Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengutuk pengiriman pasukan Korea Utara untuk membantu Rusia dalam invasi ke Ukraina dan menyerukan segera dihentikannya tindakan ilegal tersebut.

Juru Bicara Kementerian Pertahanan Korea Selatan, Jeon Ha-kyu, mengatakan: “Keterlibatan Korea Utara dalam perang agresi Rusia melanggar resolusi PBB dan harus dikutuk oleh komunitas internasional. Selain itu, tindakan ini menimbulkan ancaman serius bagi keamanan negara dan rakyat kami.”

Selain itu, Kementerian Luar Negeri Korea Selatan memanggil Duta Besar Rusia di Korea Selatan untuk menyampaikan protes atas keterlibatan Korea Utara dalam perang Rusia-Ukraina.

Pada hari yang sama, juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, membantah tuduhan bahwa Korea Utara telah mengirim pasukan ke Rusia, tetapi mengakui bahwa Rusia sedang mengembangkan hubungan kemitraan dengan Korea Utara. (Jhon)

FOKUS DUNIA

NEWS