Pilot Tempur Korut Berangkat ke Rusia, AS Menanggapi: Sebuah Sinyal Bahaya

ETIndonesia. Beberapa media asing melaporkan bahwa pilot tempur Korea Utara telah tiba di Rusia. Menanggapi hal ini, Amerika Serikat memberikan respons terbaru bahwa ini merupakan sinyal yang berbahaya; sementara itu, Uni Eropa menyetujui pemberian pinjaman sebesar 35 miliar euro kepada Ukraina. 

Menurut laporan media, Korea Utara telah mengirimkan pilot tempur ke Rusia untuk bersiap menghadapi pertempuran melawan Ukraina. Sebelumnya, seorang pejabat Barat pada 15 Oktober mengatakan kepada Kyiv Independent bahwa 10.000 tentara Korea Utara telah dikirim ke Rusia. 

Menanggapi hal ini, AS pada Selasa (22/10/2024) memberikan tanggapan terbarunya, mengatakan ini mengirimkan sebuah sinyal yang berbahaya, dan Amerika sedang berdiskusi dengan sekutunya untuk mengatasi situasi tersebut.

Wakil juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Vedant Patel, mengatakan, “Jika benar, ini akan menjadi tindakan yang sembrono dan berbahaya, tidak hanya dari sisi Rusia, tentu saja bagi Korea Utara juga.”

Juru bicara keamanan nasional Amerika Serikat, John Kirby, mengatakan, “Ini sekali lagi menunjukkan bahwa Putin semakin putus asa dan terisolasi, dia harus mencari bantuan dari Korea Utara untuk mencari dukungan (potensial).”

Komite Keamanan Nasional Korea Selatan kemudian mengadakan rapat darurat pada hari Selasa, meminta Korea Utara untuk segera menarik pasukannya. Sebagai tanggapan, Korea Selatan juga mengusulkan kemungkinan mengirim senjata ke Ukraina. 

Wakil penasihat keamanan nasional Korea Selatan, Kim Tae-hyo, berkata, “Kami mendesak Korea Utara untuk segera menarik pasukan, jika kolusi militer antara Korea Utara dan Rusia terus berlanjut, kami tidak akan mentolerirnya, dan akan bertindak tegas bersama dengan masyarakat internasional.” 

Sementara itu, dukungan Barat untuk Ukraina terus berlanjut, pada hari Selasa, Parlemen Eropa memilih dan menyetujui sebuah rencana bantuan keuangan, memberikan pinjaman sebesar 35 miliar euro kepada Ukraina.

Presiden Parlemen Eropa, Roberta Metsola, mengatakan, “Dengan pemungutan suara ini, kami mengirimkan pesan yang sangat kuat: kami akan menggunakan keuntungan dari aset Rusia yang dibekukan untuk Ukraina. Dan sebagai agresor, Rusia harus dan akan membayar harga untuk tindakan merusaknya.”

Inggris juga mengumumkan sebelumnya bahwa mereka akan memberikan pinjaman sebesar 2,26 miliar poundsterling kepada Ukraina, ini adalah tambahan untuk dana bantuan yang diberikan kepada Ukraina setiap tahun sebesar 3 miliar poundsterling. Menteri Keuangan Inggris, Rachel Reeves, berkata, “Hari ini, saya mengumumkan bahwa kami akan memberikan dukungan sebesar 2,3 miliar poundsterling kepada Ukraina dalam bentuk pinjaman, pinjaman ini akan dibayar kembali dengan keuntungan tambahan yang diperoleh dari aset Rusia yang dibekukan.”

Di bawah sanksi keras dari negara-negara Barat, Rusia membuka KTT negara-negara BRICS pada Selasa, selama itu, Presiden Rusia Vladimir Putin akan bertemu dengan pemimpin Partai Komunis Tiongkok Xi Jinping, serta Perdana Menteri India Narendra Modi, dan pemimpin negara lain. Pengamat luar negeri percaya bahwa Putin mencoba menunjukkan dukungan dari selatan melalui KTT ini, dan mencari jalan keluar untuk ekonominya. (jhon)

Sumber : NTDTV.com