Donald Trump dan Zelenskyy Berbincang Selama 25 Menit, Elon Musk Turut Hadir

ETIndonesia. Kantor berita AFP pada Jumat, 8 November 2024, melaporkan bahwa Donald Trump berbicara melalui panggilan telepon dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada Rabu, 6 November. Menurut situs berita Axios, Elon Musk juga turut serta dalam percakapan tersebut. Zelenskyy merasa agak lega dengan apa yang ia dengar dari Trump.

Selama masa kampanye, Trump berjanji akan menyelesaikan perang Rusia-Ukraina dalam 24 jam, meskipun tanpa merinci caranya. Pemerintahan Biden sedang berupaya memberikan sebanyak mungkin bantuan untuk Ukraina sebelum Trump dilantik pada 20 Januari.

Seorang sumber Axios menyebutkan bahwa Zelenskyy menganggap panggilan telepon dari Trump sebagai sinyal positif. Setelah pemilu, Trump belum menghubungi Putin, namun Presiden Rusia menyatakan akan menerima panggilan jika Trump menghubunginya.

Percakapan antara Trump dan Zelenskyy berlangsung sekitar 25 menit. Dalam percakapan itu, Zelenskyy mengucapkan selamat kepada Trump, dan Trump menyatakan dukungannya untuk Ukraina, meskipun tanpa memberi rincian lebih lanjut.

Menurut tiga narasumber yang mengetahui isi percakapan, Zelenskyy merasa bahwa percakapan berjalan baik, dan ia tidak merasa putus asa.

Musk,  turut serta dalam percakapan tersebut, menyatakan akan terus mendukung Ukraina melalui layanan satelit Starlink-nya. Adapub Starlink sangat penting bagi upaya perang Ukraina, meskipun Musk pernah mencibir permintaan bantuan Ukraina dan Zelenskyy juga pernah mengkritik usulan perdamaian Musk pada 2022.

Trump dan Zelenskyy tidak membahas rencana spesifik Trump untuk mengakhiri perang atau bantuan masa depan AS, sehingga banyak hal yang masih belum pasti.

Pada September lalu di New York, Trump dan Zelenskyy membahas perang Rusia-Ukraina dan kemungkinan solusi diplomatik untuk mengakhirinya. Trump menyatakan kepada Zelenskyy bahwa ia tidak akan meninggalkan Ukraina tetapi ingin memberikan kesempatan pada diplomasi.

Dalam pertemuan tersebut, Trump mengatakan, “Saya jamin kamu akan senang jika bersamaku.” Tim kampanye Trump tidak memberikan komentar atas pernyataan ini.

Mantan Duta Besar AS untuk Jerman, Richard Grenell, turut serta dalam panggilan ini. Grenell disebut-sebut sebagai kandidat Menteri Luar Negeri dalam pemerintahan Trump, yang kemungkinan akan memiliki peran dalam urusan Ukraina. Setelah pertemuan di New York, para penasihat Zelenskyy terus berkomunikasi dengan tim Trump.

Pada Kamis di Budapest, Zelenskyy mengakui bahwa Trump ingin mengakhiri perang dengan cepat namun mengatakan bahwa mereka tidak membahasnya secara detail. Zelenskyy menyatakan, “Jika hanya sekadar mengakhiri dengan cepat, itu berarti kerugian bagi Ukraina. Saya belum memahami cara lain untuk melakukannya.”

Sumber yang memahami situasi pemerintahan Ukraina mengungkapkan bahwa Kiev mungkin akan bersedia  ikut serta dalam perundingan damai, namun memprediksi bahwa Putin kemungkinan besar akan menolak atau menggagalkan perundingan tersebut.

Menurut laporan Reuters, pada Kamis, 7 November, Presiden Rusia Vladimir Putin mengucapkan selamat kepada Trump atas kemenangannya dalam pemilu AS. Putin juga menyatakan bahwa dirinya siap untuk kembali menjalin komunikasi dengan Trump. (Hui)

Sumber : NTDTV.com