Pada 7 November 2024, pemerintah federal Kanada memerintahkan penutupan operasi TikTok di Kanada dengan alasan keamanan nasional. Para ahli menyebut ini sebagai respons konkret pemerintah Kanada terhadap infiltrasi dari Partai Komunis Tiongkok (PKT)
ETIndonesia. Menteri Inovasi Kanada, François-Philippe Champagne, dalam sebuah pernyataan mengumumkan penutupan kantor TikTok di Kanada, termasuk kantor di Toronto dan Vancouver.
Penulis Tionghoa-Kanada, Sheng Xue, menyatakan bahwa selama beberapa tahun terakhir, PKT telah melakukan infiltrasi yang sangat agresif di Kanada, terutama dalam pemilu federal 2019 dan 2021. Bahkan, PKT disebut-sebut menyuap para kandidat, yang memicu kemarahan banyak warga. Langkah ini menunjukkan bahwa pemerintah Kanada serius dalam menangani keamanan nasional dan merespons infiltrasi dari PKT.
TikTok, versi internasional dari Douyin yang berasal dari Tiongkok. Aplikasi ini berkembang ke lebih dari 150 negara, mendukung 75 bahasa, dan memiliki lebih dari satu miliar pengguna aktif bulanan, dengan sekitar 8 juta pengguna di Kanada.
Ketua Aliansi Rakyat Kanada, Lai Jianping, mengatakan bahwa TikTok, dengan jumlah pengguna yang besar, digunakan oleh PKT untuk menyebarkan propaganda, bahkan untuk mempengaruhi urusan dalam negeri Kanada. Lai menambahkan bahwa TikTok seperti “candu mental” yang menargetkan banyak warga Kanada, terutama kaum muda, untuk “mengendalikan dan mencuci otak mereka.”
Induk perusahaan TikTok, ByteDance, dituduh membantu PKT membangun sistem penindasan terhadap etnis Uyghur di Xinjiang dan melacak para demonstran di Hong Kong. Dokumen internal TikTok menunjukkan bahwa data pengguna di luar negeri dapat diakses melalui server di Tiongkok.
Pada Februari 2023, pemerintah Kanada melarang penggunaan TikTok di semua perangkat pemerintahan dan memerintahkan pemeriksaan keamanan terhadap TikTok.
Atas pertimbangan keamanan, negara-negara seperti Amerika Serikat, Inggris, Australia, dan India juga telah membatasi atau melarang TikTok secara total. (Hui)
Sumber : NTDTV.com