Proyeksi ini berarti Presiden terpilih Donald Trump akan memasuki masa jabatan keduanya dengan pemerintahan Republik yang terpadu
ETIndonesia. Partai Republik Amerika Serikat secara resmi diproyeksikan mempertahankan mayoritas mereka di Dewan Perwakilan Rakyat, memberi Partai Republik kendali atas Gedung Putih dan kedua kamar Kongres pada 2025.
Pada pukul 22.30 13 November, Associated Press (AP) memproyeksikan bahwa Partai Republik telah memenangkan setidaknya 218 kursi, jumlah minimum yang diperlukan untuk mayoritas di DPR AS. Sembilan kontestasi lainnya masih terlalu ketat untuk ditentukan. Jika margin saat ini bertahan, Partai Republik akan memenangkan 221 kursi di DPR AS dibandingkan dengan 214 kursi untuk Demokrat.
Partai Republik juga diproyeksikan memenangkan setidaknya 53 kursi di Senat, dan Trump diproyeksikan meraih 312 suara elektoral—menyapu bersih semua dari tujuh negara bagian yang mengayun.
Namun, margin tersebut akan sedikit berkurang oleh kepergian setidaknya tiga anggota DPR—Elise Stefanik (R-N.Y.), Mike Waltz (R-Fla.), dan Matt Gaetz (R-Fla.)—yang akan bertugas di pemerintahan Trump, beberapa di antaranya menunggu konfirmasi Senat. Pengisian kursi ini akan membutuhkan pemilu khusus, yang berpotensi mengurangi mayoritas efektif Partai Republik selama beberapa bulan. Namun, ketiga kursi ini kemungkinan besar kembali dimenangkan oleh Partai Republik dalam pemilihan tersebut.
Pada konferensi pers 12 November, Ketua DPR AS Mike Johnson (R-La.) mengumumkan kemenangan dalam mempertahankan kendali DPR.
“Kami melakukan segala cara untuk memastikan kami bisa mencapai momen ini,” kata Johnson dari tangga Capitol A.S. di depan podium bertuliskan “Hari Baru di Amerika.”
Pemimpin Mayoritas DPR AS teve Scalise (R-La.) mengatakan bahwa kali ini Trump tidak perlu bertarung dengan anggota partainya sendiri seperti pada awal masa jabatannya pada 2017. “Rakyat Amerika mendambakan perubahan, dan mereka akan menemukan kepemimpinan Republikan yang bersedia bekerja untuk mereka agar mereka tidak harus berjuang lagi,” kata Scalise.
Johnson menggambarkan kemenangan partai Republik kali ini sebagai “yang menyakinkan.” Dia memprediksi Kongres ke-119 dapat menjadi “Kongres paling berpengaruh di era modern,” dengan mengatakan, “Kami secara harfiah harus memperbaiki hampir semua metrik kebijakan publik. Segalanya berantakan.”
Namun, kontrol Partai Republik atas DPR tetap tipis dibandingkan dengan mayoritas 47 kursi yang mereka nikmati saat Trump pertama kali menjabat pada 2017.
Sebagian Besar Petahana Lolos ke Kongres
Di pihak Partai Republik, Jen Kiggans dari Virginia, Scott Perry dari Pennsylvania, John James dari Michigan, Thomas Kean Jr. dari New Jersey, Zachary Nunn dari Iowa, Don Bacon dari Nebraska, dan Mike Lawler dari New York dinyatakan sebagai pemenang dalam pemilihan mereka.
Anggota DPR dari Partai Republik Mariannette Miller-Meeks dari Iowa juga tampaknya akan mempertahankan kursinya dengan 99 persen suara yang telah dihitung, meskipun AP belum membuat keputusan akhir mengenai pemilihan tersebut.
Di pihak Demokrat, para petahana Emilia Sykes dari Ohio, Gabe Vasquez dari New Mexico, Marie Gluesenkamp Perez dari Washington, dan Pat Ryan dari New York mengalahkan para penantang dari Partai Republik.
Partai Demokrat juga tampaknya diunggulkan untuk mempertahankan jabatannya di beberapa pemilihan yang belum disebut oleh AP, seperti Marcy Kaptur (D-Ohio) dan Jared Golden (D-Maine).
Don Davis (D-N.C.), dan pendatang baru Eugene Vindman-mencalonkan diri untuk kursi Virginia yang dikosongkan oleh Abigail Spanberger (D-Va.), yang mencalonkan diri sebagai gubernur Virginia- dinyatakan menang dalam pemilu.
Sebagai akibatnya, hanya sedikit partai yang memperoleh banyak keuntungan di kedua pihal, meskipun kedua partai tersebut mendapatkan beberapa kursi.
Sebagian besar perolehan Partai Republik berasal dari negara-negara bagian Rust Belt, sementara Partai Demokrat berhasil menggeser setidaknya tiga anggota DPR dari Partai Republik di New York. Marc Molinaro, Brandon Williams, dan Anthony D’Esposito.
Di Michigan, Partai Republik merebut satu kursi di Distrik Kongres Ketujuh negara bagian tersebut, setelah ditinggalkan oleh anggota DPR dari Partai Demokrat, Elissa Slotkin, yang mengejar dan memenangkan kursi Senat AS yang ditinggalkan oleh Senator Debbie Stabenow (D-Mich.).
Di Pennsylvania, Partai Republik mengalahkan dua petahana dari Partai Demokrat: Susan Wild dan Matthew Cartwright.
Satu daerah pemilihan di Alaska masih diperebutkan. Saat ini dipegang oleh Mary Peltola (D-Alaska), yang kemenangannya pada tahun 2022 untuk kursi tersebut dikaitkan oleh banyak orang dengan sistem pemungutan suara pilihan peringkat di negara bagian tersebut.
Belum dipastikan apakah penantang dari Partai Republik Nick Begich akan melampaui ambang batas 50 persen yang diperlukan di negara bagian tersebut untuk menghindari putaran kedua di bawah sistem pemungutan suara negara bagian tersebut, yang kemungkinan besar akan menguntungkan Peltola. Begich saat ini memiliki 49 persen suara, dengan 94 persen suara yang telah dihitung, menurut data AP.
Di California, tempat di mana banyak kursi yang dimenangkan Partai Republik pada tahun 2022, penghitungan suara masih berlangsung.
Anggota DPR Mike Garcia diproyeksikan akan kehilangan kursinya dari penantang dari Partai Demokrat, George Whitesides.
Namun sebaliknya, Partai Republik sebagian besar mempertahankan perolehan sebelumnya di negara bagian tersebut, termasuk kemenangan petahana David Valadao Young Kim dan Ken Calvert. Sedangkan John Duarte dan Michelle Steel berada di jalur yang tepat untuk mempertahankan kursi mereka, namun hasil pemilu belum diumumkan. (asr)
Sumber : The Epoch Times