Fox News: Trump Segera Tunjuk “Duta Perdamaian Ukraina”

EtIndonesia. Bagaimana Trump akan segera mengakhiri perang Rusia-Ukraina menjadi topik yang banyak dibahas. Fox News Digital melaporkan pada Kamis 14 November bahwa beberapa sumber mengungkapkan, Trump, yang terpilih sebagai Presiden AS, akan segera menunjuk seorang duta perdamaian Ukraina untuk memimpin negosiasi penyelesaian konflik ini. Pada saat yang sama, serangan Rusia terhadap Ukraina semakin intensif, dengan tekanan di garis depan timur laut Ukraina semakin meningkat.

Menurut salah satu sumber mengatakan: “Anda akan melihat seorang duta yang sangat berpengalaman, seseorang yang kredibel, yang akan bertanggung jawab untuk mencari solusi dan mencapai kesepakatan perdamaian. Anda akan melihatnya dalam waktu dekat.”

Laporan ini menyebutkan bahwa duta perdamaian yang akan ditunjuk tersebut diperkirakan tidak akan menerima gaji. Sebelumnya, Kurt Volker yang menjabat sebagai Utusan Khusus untuk Negosiasi Ukraina pada masa pemerintahan Trump (2017-2019), juga bekerja secara sukarela.

Sementara itu, serangan Rusia terhadap Ukraina semakin intens, dengan pasukan Rusia berhasil menembus pertahanan dan memasuki pinggiran Kota Kupiansk di Ukraina timur laut—sebuah kawasan yang sebelumnya direbut oleh Rusia pada awal invasi, namun kembali direbut oleh Ukraina beberapa bulan kemudian. Kupiansk adalah pusat kereta api yang penting, dan meskipun penduduknya hanya sekitar 26.000 orang sebelum perang, serangan baru-baru ini menunjukkan tekanan besar terhadap wilayah tersebut.

Posisi Ukraina dalam Negosiasi

Pejabat Ukraina baru-baru ini menyatakan bahwa kemungkinan besar Trump, sebagai presiden, akan mendorong negosiasi yang lebih cepat untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina. Dengan mundurnya pasukan Ukraina di beberapa garis depan, posisi Ukraina yang sebelumnya teguh dalam mempertahankan setiap inci wilayah mereka mulai terlihat lebih fleksibel. Mereka menekankan bahwa jaminan keamanan akan menjadi fokus utama dalam pembicaraan perdamaian mendatang, yang dianggap sangat penting, setara dengan posisi perbatasan Ukraina.

Ketua Komite Pertahanan dan Intelijen Ukraina, Roman Vasyliovych Kostenko, mengatakan: “Negosiasi harus didasarkan pada jaminan keamanan. Bagi Ukraina, ini lebih penting daripada apa pun.” 

Sumber lain menambahkan: “Masalah teritorial tetap sangat penting, tetapi itu nomor dua, yang utama adalah jaminan keamanan.”

Ukraina tetap mempertahankan klaim kedaulatan atas wilayah yang diduduki Rusia, dengan referensi pada perbatasan yang ditetapkan saat kemerdekaan Ukraina pada tahun 1991. Ukraina berharap bisa bergabung dengan NATO untuk menjamin perlindungannya dari kemungkinan invasi Rusia di masa depan, meskipun proses tersebut belum dipercepat oleh negara-negara Barat. Selain itu, Ukraina juga meminta bantuan senjata tradisional dari Barat sebagai bentuk pencegahan terhadap ancaman Rusia.

Tuntutan Rusia

Di sisi lain, Rusia menuntut agar pasukan Ukraina mundur dari wilayah Kursk sebelum melanjutkan negosiasi. Deputi Duma Negara dari Majelis Federal Federasi Rusia, Konstantin Zatulin, menyatakan bahwa jika Ukraina menarik pasukannya dari Kursk, Rusia mungkin akan menerima gencatan senjata di garis depan pada musim semi tahun depan.

Trump, yang pernah mengkritik bantuan militer berkelanjutan ke Ukraina, baru-baru ini menyatakan : “Saya akan memberitahu Zelenskyy, Anda harus mencapai kesepakatan; saya akan memberitahu Putin, jika Anda tidak mencapai kesepakatan, kami akan memberikan banyak sesuatu kepada dia (Zelenskyy).”Sebuah laporan dari lembaga think tank Ukraina yang berpengaruh, Center for Army, Conversion and Disarmament Studies (CACDS), baru-baru ini mengungkapkan bahwa jika Trump terpilih dan menghentikan bantuan militer untuk Ukraina, negara tersebut mungkin akan menggunakan senjata nuklir terhadap Rusia dalam beberapa bulan. Laporan tersebut mengklaim Ukraina kini memiliki kemampuan untuk menggunakan teknologi bom atom serupa yang digunakan AS di Nagasaki pada tahun 1945, dengan menggunakan plutonium dari batang bahan bakar reaktor nuklir yang telah digunakan untuk membuat senjata nuklir.(jhn/yn)