Personal Media dan Podcast Akan Masuk ke Gedung Putih? Trump Kritik The New York Times Berbohong

Donald Trump Jr.: Ayah saya sedang mempertimbangkan reformasi total ruang briefing Gedung Putih, personal media dan podcast akan masuk Gedung Putih

ETIndonesia. Putra sulung Trump, Donald Trump Jr., dalam episode terbaru podcastnya “Triggered with Donald Trump Jr.,” ketika ditanya apakah sudah “saatnya menghilangkan tempat duduk media tradisional,” mengatakan bahwa mereka sedang mempertimbangkan membuka ruang briefing Gedung Putih kepada host podcast populer seperti Joe Rogan dari “The Joe Rogan Experience.”

“Kami telah membahas untuk membuka ruang pers kepada banyak jurnalis independen… Mengapa tidak membukanya bagi mereka yang memiliki rating lebih tinggi dan pengikut yang lebih kuat?,” kata Donald Trump Jr.

Media Inggris, “Daily Mail” melaporkan bahwa dalam wawancara podcast terbaru dengan komentator konservatif Michael J. Knowles, Trump Jr. mengungkapkan rencana reformasi ruang pers Gedung Putih, di mana calon juru bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, akan menyesuaikan tata letak tempat duduk di ruang briefing.

Knowles menuturkan, “Saya penasaran, sekarang saat Anda dan tim Anda sedang mempersiapkan tim, mungkin saatnya bagi calon Sekretaris Pers Gedung Putih, Karoline Leavitt, untuk mempertimbangkan ulang tata letak tempat duduk di ruang briefing, mungkin saatnya untuk merombaknya, bahkan mungkin menghapus beberapa tempat duduk.”

“Kami memiliki informasi, karena saya benar-benar telah berbicara dengan ayah saya tentang ini… Saat itu saya sedang di pesawat, mungkin minggu lalu, dengan Elon Musk untuk melihat peluncuran roket SpaceX.” Kata Trump Jr.

Dia mengatakan, “Kami berbicara tentang dunia podcast, dan beberapa teman kami, seperti Anda dengan Joe Rogan.”

Trump Jr. menambahkan bahwa rencana podcast “adalah ide yang baik.”  

“Ada beberapa pekerjaan yang harus dilakukan, tetapi ini pasti akan mengejutkan beberapa orang, kita lihat saja nanti,” lanjutnya.

 “Kami telah membahas kemungkinan membuka ruang pers kepada banyak jurnalis independen. Jika New York Times berbohong, dan jika mereka memiliki posisi yang berlawanan dengan kami, bertindak sebagai bagian dari departemen propaganda Partai Demokrat, mengapa tidak membukanya bagi mereka yang memiliki audiens yang lebih besar dan lebih berpengaruh? Kami benar-benar telah membahas ini, dan ini mungkin sedang direncanakan,” pungkasnya

Trump Kritik New York Times Berbohong

Diketahui bahwa Gedung Putih yang mengeluarkan kartu pers, tetapi pengaturan tempat duduk aktual di ruang briefing ditentukan oleh Asosiasi Koresponden Gedung Putih yang beroperasi secara independen dari pemerintah.

Dengan pertimbangan ruang briefing James S. Brady di Gedung Putih hanya memiliki 49 tempat duduk, sehingga mengganti salah satu tempat duduk pasti akan menimbulkan kekacauan di kalangan wartawan Gedung Putih.

Menurut Trump Jr, dengan menurunnya kepercayaan konsumen terhadap media mainstream, suara dari media non-tradisional harus bisa berpartisipasi dalam konferensi pers Gedung Putih.

Dalam podcastnya, Trump Jr. juga menyebut beberapa media tradisional bias terhadap keluarga Trump. Dia mengatakan, “Jika New York Times telah berbohong, mereka berbahaya bagi segalanya, seperti departemen pemasaran Partai Demokrat, mengapa tidak membukanya bagi mereka yang memiliki rating lebih tinggi dan pengikut yang lebih kuat?”

Selama beberapa tahun terakhir, Trump sering mengkritik media mainstream dan “the New York Times yang gagal”. Baru-baru ini di platform Truth Social, ia meminta New York Times meminta maaf atas “laporan sampah” mereka dan secara khusus mengkritik wartawan mereka, Maggie Haberman.

Calon Kepala Staf Gedung Putih, Susie Wiles, mengatakan pada Selasa (26/11) bahwa tim Trump telah menandatangani memorandum dengan Gedung Putih, memasuki tahap selanjutnya dari proses transisi pemerintahan.

Proses transisi tidak akan menggunakan dana publik, secara hukum tidak menerima sumbangan asing, dan tidak akan menggunakan bangunan atau layanan elektronik pemerintah.

Tim presiden terpilih menandatangani memorandum dengan Gedung Putih adalah salah satu prosedur operasi standar (SOP) dari transisi pemerintahan AS, yang memungkinkan tim transisi untuk berkolaborasi dengan agensi federal dan mendapatkan informasi non-publik, serta memungkinkan personel pemerintah untuk berkomunikasi secara resmi dengan tim transisi.

Wiles menyatakan melalui pernyataan yang dirilis oleh tim Trump sore itu, seusai proses pemilihan kabinet, Trump telah menandatangani memorandum dengan Gedung Putih, “yang memungkinkan calon menteri yang telah kami tentukan untuk mulai melakukan pekerjaan persiapan penting, termasuk mengerahkan tim transisi ke berbagai departemen dan agensi, dan menyelesaikan transisi kekuasaan secara teratur.”

Wiles menambahkan bahwa dalam proses transisi, tidak akan ada penggunaan dana publik untuk membayar biaya terkait, “ini sesuai dengan komitmen Presiden Trump untuk menghemat uang pajak rakyat.” (jhon)

Sumber : Secretchina.com