EtIndonesia. Menurut menteri energi negara itu, infrastruktur listrik Ukraina telah “diserang musuh besar-besaran” setelah peringatan serangan udara nasional dikeluarkan karena rudal Rusia yang masuk.
Dalam sebuah posting di Facebook pada hari Kamis (28/11), Menteri Energi German Galushchenko mengatakan bahwa “serangan terhadap fasilitas energi sedang terjadi di seluruh Ukraina”, seraya menambahkan bahwa operator jaringan listrik nasional telah “segera memberlakukan pemadaman listrik darurat”.
Kementerian Pertahanan Rusia belum membuat pengumuman apa pun.
Ledakan terdengar di kota-kota Ukraina Odesa, Kropyvnytskyi, Kharkiv, Rivne, dan Lutsk pada Kamis pagi, menurut media berita Ukraina Dzerkalo Tyzhnia dan Suspilne.
“Pasukan pertahanan udara bekerja di ibu kota. Tetaplah di tempat perlindungan!” kata Wali Kota Kyiv Vitali Klitschko di aplikasi perpesanan Telegram.
Pemerintahan militer regional melaporkan di saluran Telegramnya bahwa infrastruktur komunitas Shostka di wilayah Sumy, Ukraina, juga menjadi sasaran serangan rudal Rusia, dan dampaknya masih dalam penilaian.
Tiga serangan rudal dilaporkan terjadi di distrik Kharkiv, Kyiv, oleh kepala pemerintahan militer regional, Oleg Sinegubov.
“Sampai saat ini, tidak ada korban jiwa,” tulisnya di saluran Telegramnya pada pukul 04 : 35 waktu setempat.
Menurut operator jaringan listrik nasional Ukrenergo, terjadi pemadaman listrik di wilayah Kyiv, Odesa, Dnipro, dan Donetsk, karena suhu di seluruh negeri turun hingga sekitar 0 derajat Celsius .
‘Taktik teror’
Menanggapi serangan tersebut, Andriy Yermak, kepala kantor kepresidenan Ukraina, mengatakan “Rusia melanjutkan taktik teror mereka”.
“Mereka menimbun rudal untuk menyerang infrastruktur Ukraina, untuk berperang melawan warga sipil selama cuaca dingin, selama musim dingin. Mereka dibantu oleh sekutu-sekutu mereka yang gila, khususnya dari DPRK,” tulisnya di saluran Telegram miliknya, merujuk pada Korea Utara dengan nama resminya, Republik Rakyat Demokratik Korea.
“Mereka bahkan berkelahi dengan anak-anak. Ukraina punya cara untuk merespons,” imbuhnya.
Angkatan Laut Ukraina mengatakan pada hari Kamis bahwa Angkatan Laut Rusia telah mengerahkan empat kapal induk Kalibr untuk bertugas di Laut Hitam dengan total salvo hingga 22 rudal.
Rusia telah berulang kali menyerang kapasitas pembangkit energi Ukraina sejak invasi skala penuhnya pada bulan Februari 2022, yang memicu pemadaman listrik darurat berulang kali dan pemadaman listrik bergilir secara nasional.(yn)
Sumber: aljazeera