Pameran Poster “Hentikan Pengambilan Organ Hidup” di Jepang Ungkap Kejahatan PKT

ETIndonesia. Pada 30 November 2024,  Stop Medical Genocide di Jepang mengadakan pameran karya pemenang lomba poster internasional bertemakan”Hentikan Pengambilan Organ Hidup oleh PKT” di Kobe. Acara ini menarik perhatian masyarakat Jepang.

Pameran yang berlangsung selama dua hari ini digelar di “Design and Creative Center Kobe” di Chuo-ku, Kobe. Pameran ini menampilkan 40 karya terpilih dari lebih dari 1.000 poster yang mengikuti International Poster Competition Against Forced Organ Harvesting pada tahun 2020, dengan peserta dari 70 negara.

Selama beberapa tahun terakhir, pengambilan organ hidup oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT) telah menjadi kejahatan tersembunyi berskala global. Korbannya tidak hanya dari praktisi Falun Gong, tetapi juga masyarakat umum di Tiongkok, termasuk anak-anak. 

Salah satu karya yang menonjol adalah poster berjudul Reserved (予約済) karya mahasiswa seni Jepang, Ohashi, yang mengungkap realitas mengerikan tentang anak-anak yang menjadi sasaran pengambilan organ.

“Yang sangat berkesan adalah fakta bahwa organ-organ ini diberi label harga dan tanggal pengambilan. Anak-anak bahkan tidak bisa bermain dengan aman karena risiko penculikan. Ini sangat menyedihkan,” ujar seorang pengunjung,  Katsuyama.

Tomoko Yasui, perwakilan dari organisasi nirlaba Altruism Association, mengatakan, “Meski sudah pernah mendengar tentang hal ini, saya tetap sangat terkejut. Mengambil organ dari tubuh manusia hidup demi uang adalah sesuatu yang sangat mengerikan. Saya berharap pameran ini dapat membuat lebih banyak orang menyadari bagaimana kejahatan ini bisa terus berlangsung dan mengambil tindakan.”

Pameran ini juga memutar film dokumenter berjudul Harvested Alive, yang mengungkap lebih dalam rantai gelap industri transplantasi organ di Tiongkok.

Katsuyama menambahkan, “Film tersebut menyebutkan bahwa PKT menggunakan alasan ‘wisata transplantasi’ untuk menarik pasien asing yang tidak menyadari kejahatan organ di Tiongkok, membuat mereka secara tidak langsung menjadi kaki tangan. Ini sangat mengejutkan.”

Pameran ini juga menyediakan sudut untuk tanda tangan dukungan. Banyak warga yang menandatangani sebagai bentuk solidaritas untuk mengakhiri kejahatan pengambilan organ hidup oleh PKT.

Takashi Oya, anggota parlemen Prefektur Hyogo, menyatakan, “Hak asasi manusia melampaui batas bangsa dan negara. Kita semua harus bersatu untuk menentang praktik pengambilan organ hidup ini!”

Sejak diluncurkan pada tahun 2020, program poster internasional ini telah meningkatkan kesadaran global, mengumpulkan lebih banyak kekuatan keadilan, dan terus mendorong publik untuk memahami masalah besar ini. Tujuannya adalah untuk bersama-sama mempercepat penghentian pelanggaran hak asasi manusia tersebut. (Hui)

Sumber : NTDTV.com

FOKUS DUNIA

NEWS