ETIndonesia. Pandemi kembali melanda Tiongkok dengan berbagai jenis virus menyebar secara bersamaan, memiliki tingkat penularan yang sangat tinggi. Banyak pejabat Partai Komunis Tiongkok (PKT) dan tokoh terkenal dilaporkan meninggal dunia, sementara pemerintah terus menutup-nutupi fakta yang terjadi.
Seorang kreator media independen di Tiongkok memperingatkan, “Virus kembali datang, kita harus berhati-hati tahun ini agar tidak terjangkit!”
Baru-baru ini, berbagai wilayah seperti Beijing, Tianjin, Sichuan, Zhejiang, dan Guangdong dilanda penyebaran adenovirus, norovirus, pneumonia mikoplasma, serta virus influenza. Rumah sakit penuh sesak, terutama rumah sakit anak yang dipadati pasien.
Seorang warga Beijing berkata, “Lihat saja (rumah sakit anak di Beijing), banyak sekali pasien, benar-benar mengerikan.”
Seorang lainnya menambahkan, “Jujur saja, pergi ke rumah sakit pun jadi takut, semuanya anak-anak.”
Baru-baru ini, Pusat pengendalian penyakit di Guangdong, Sichuan, dan wilayah lainnya mengeluarkan peringatan bahwa virus influenza kali ini sangat menular dan menyebar dengan cepat. Pada kasus berat, virus ini dapat menyebabkan kematian. Pada Oktober, tercatat 7.354 kasus baru di Guangdong, 7.757 kasus di Sichuan, dan 15.990 kasus di Zhejiang. Namun, banyak pihak menduga jumlah sebenarnya jauh lebih tinggi karena pemerintah sering menyembunyikan fakta.
Beberapa warga mencurigai bahwa gejala yang mereka alami menunjukkan mutasi baru COVID-19, bukan influenza seperti yang diklaim oleh pemerintah.
Seorang pasien di Tiongkok berkata, “Semua orang menyadari, COVID-19 mulai menyebar lagi. Meski saya sudah memakai masker dengan sangat ketat, saya tetap terinfeksi. Awalnya tenggorokan sakit, kemudian bersin, pilek, dan diare. Sudah mencoba berbagai obat, tapi tidak banyak membantu. Tidak ada obat yang benar-benar ampuh.”
Sejak Oktober, angka kematian terlihat meningkat secara signifikan, mencakup berbagai usia, dengan banyak kasus kematian mendadak.
Seorang warga desa di Yancheng, Jiangsu, bernama Chen mengatakan, “Ayah saya yang mengurus pemakaman di desa mengatakan, hari ini saja sudah ada lebih dari sepuluh orang meninggal dunia di daerah kami.”
Warga Xi’an, Shaanxi, bernama Wang menambahkan, “COVID menyerang paru-paru. Banyak orang dirawat di rumah sakit. Beberapa bahkan meninggal mendadak saat mengendarai sepeda motor. Ada yang mengalami serangan jantung atau stroke mendadak, termasuk orang-orang muda, bahkan ada yang berusia 30 tahun.”
Dalam dua bulan terakhir, banyak pejabat tinggi PKT dan tokoh terkenal juga dilaporkan meninggal dunia. Menurut data yang belum lengkap, setidaknya 31 tokoh seni meninggal dunia, enam di antaranya berusia di bawah 60 tahun. Di antaranya termasuk musisi terkenal usia 58 tahun yang dikenal dengan nama “Tiga Belas Serigala,” Jin Chaozhe (50 tahun), seorang anggota tetap Asosiasi Seni Panggung Guangdong, dan pelukis Wang Dongchun (51 tahun).
Kebanyakan dari mereka pernah berkarya dalam seni yang mendukung propaganda Partai Komunis Tiongkok, dengan setidaknya 10 orang di antaranya adalah anggota partai.
Pada awal pandemi COVID-19, pendiri Falun Gong, Master Li Hongzhi, dalam tulisannya Rasional bahwa “virus PKT” (pneumonia Wuhan) kedatangannya adalah dengan maksud – dengan tujuan. Ia adalah datang untuk menyingkirkan partikel partai jahat – orang yang berjalan bersama partai jahat PKT.”
Master Li juga memberikan saran untuk menghindari bahaya, “Menjauhlah dari partai jahat PKT, jangan berdiri di pihak partai jahat, karena di belakangnya adalah iblis merah, perilaku permukaannya adalah berandal, bahkan berani melakukan segala kejahatan. Dewa akan mulai memberantasnya, dan mereka yang berdiri di pihaknya juga akan disingkirkan.”
Sumber : NTDTV.com