ETIndonesia. Ilmuwan mengungkap bahwa tanah yang dibawa dari sisi gelap Bulan menunjukkan bukti letusan gunung berapi hebat yang terjadi 2,8 miliar tahun silam.
Pada tahun 1969, manusia untuk pertama kalinya mendarat di Bulan. Sejak saat itu, para ilmuwan terus berusaha mengungkap rahasia permukaan Bulan.
Sebuah laporan penelitian yang diterbitkan pada November di jurnal Nature Science menunjukkan bahwa tanah yang diambil dari sisi gelap Bulan mengandung fragmen batuan vulkanik dari letusan 2,8 miliar tahun lalu, serta fragmen batuan dari letusan yang terjadi 4,2 miliar tahun lalu.
Christopher Hamilton, ahli vulkanologi planet dari Universitas Arizona, mengatakan, “Mendarat di Bulan dan memahami apa yang terjadi di masa awal Bulan, terutama lebih dari 4 miliar tahun lalu, sangatlah penting. Penelitian ini bukan hanya untuk memahami Bulan, tetapi juga untuk memahami Bumi dan sistem Bumi-Bulan.”
Penelitian saat ini menyimpulkan bahwa sisi gelap Bulan dipenuhi kawah akibat tabrakan meteorit, sementara sisi yang menghadap Bumi lebih datar karena tertutup oleh aliran lava vulkanik.
Hamilton menjelaskan bahwa memahami aktivitas vulkanik di Bulan sangat penting untuk menganalisis sumber daya air di Bulan. Para ilmuwan umumnya percaya bahwa air di planet-planet berasal dari komet dan letusan vulkanik besar.
Meskipun begitu, dibandingkan dengan Bulan, para ilmuwan menilai Mars lebih cocok untuk kehidupan manusia. Oleh karena itu, penelitian tentang kemungkinan kolonisasi planet merah ini telah dilakukan secara intensif.
Saat ini, di Painted Hall, bekas Royal Naval College di London, sebuah model Mars dengan diameter 7 meter sedang dipamerkan. Setiap sentimeter model tersebut merepresentasikan 10 kilometer permukaan Mars.
Mars memiliki diameter setengah dari diameter Bumi dan membutuhkan waktu dua kali lipat Bumi untuk mengorbit Matahari. Mars adalah planet terdekat dari sisi Bumi yang jauh dari Matahari, dengan permukaan yang memiliki air dan es. (Hui)
Sumber : NTDTV.com