Prancis Mendakwa Pria dan Wanita yang Menjual Teknologi Rahasia ke Tiongkok dan Rusia

ETIndonesia. Laporan kantor berita AFP menyebutkan seorang pria dan wanita pada Jumat (29 November) dituntut di Paris atas dugaan memberikan rahasia industri semikonduktor kepada Tiongkok dan Rusia. Kantor Kejaksaan Nasional Anti-Terorisme Prancis (PNAT) mengonfirmasi dakwaan tersebut. Jika terbukti bersalah, mereka menghadapi hukuman penjara hingga 10 tahun.

Sumber yang mengetahui kasus ini mengungkap kepada AFP pada Minggu (1 Desember) bahwa dua orang tersebut diduga menyalurkan rahasia teknologi tinggi industri semikonduktor Prancis ke Tiongkok dan Rusia.

Kasus ini dikenal sebagai “Kasus Ommic,” dinamai dari perusahaan semikonduktor Prancis, Ommic. Pada 2023, pengendali dan manajemen Ommic, termasuk dua warga negara Tiongkok dan dua orang Prancis, telah dituntut atas dugaan transfer ilegal chip dan teknologi canggih ke Tiongkok dan Rusia.

Pusat kasus ini adalah teknologi Gallium Nitride (GaN) milik Ommic. Material ini dapat meningkatkan daya semikonduktor dan digunakan dalam stasiun pemancar sinyal ponsel, radar militer, serta sistem perang elektronik. Pada 2021, Kementerian Pertahanan Prancis mengklasifikasikan GaN sebagai material “strategis.”

Ommic memiliki peran penting dalam industri Prancis, tetapi pada 2018, seorang pengusaha bernama Zhang Ruodan ) yang tinggal di Tiongkok membeli 94% saham Ommic melalui dana investasi yang didirikannya di Prancis, menjadikannya presiden perusahaan tersebut.

Menurut laporan Le Parisien, Zhang Ruodan telah berinvestasi di beberapa perusahaan teknologi ganda sipil-militer Prancis dalam beberapa tahun terakhir dan memfasilitasi kerja sama mereka dengan pemerintah Partai Komunis Tiongkok (PKT). Penyelidikan dari Kantor Pusat Anti-Kejahatan Keuangan Prancis menemukan bahwa Zhang memiliki hubungan langsung dengan industri pertahanan PKT, yang meningkatkan risiko intervensi asing terhadap Prancis.

Profesor Chen Shih-min dari Universitas Nasional Taiwan berkomentar bahwa teknologi strategis yang bocor dari perusahaan seperti Ommic dapat mengancam keamanan nasional Prancis.

“Adalah wajar bagi jaksa yang bertanggung jawab atas keamanan tanah air untuk menangani kasus ini,” ujarnya. 

Pada Januari 2021, bea cukai Prancis menemukan bahwa Ommic mencoba mengirim 844 chip elektronik ke Tiongkok. Pemeriksaan menunjukkan data teknis chip tersebut dipalsukan untuk menghindari aturan ekspor teknologi militer dan komersial.

Penegak hukum mencurigai manajer umum Ommic, Marc R., terlibat dalam perencanaan penghindaran aturan di bawah arahan Zhang Ruodan. Ia dituduh sengaja mengirimkan chip canggih dan informasi teknologi sensitif ke Tiongkok dan Rusia.

Chen Shih-min menjelaskan bahwa aktivitas semacam ini sudah lama dilakukan oleh PKT. “PKT sering berusaha mencuri teknologi tinggi dari Barat untuk ditiru. Misalnya, pesawat tempur siluman J-35 yang dipamerkan di Zhuhai Airshow sangat mirip dengan pesawat siluman AS, hampir identik dalam desain.”

Intelijen Prancis juga mengungkap bahwa Zhang berusaha memindahkan staf Prancis, terutama insinyur, ke Tiongkok untuk mendirikan perusahaan serupa dengan Ommic di Chengdu.

Wang He, seorang kolumnis di Epoch Times, mengatakan bahwa kasus ini sekali lagi menyoroti permasalahan pencurian teknologi oleh Tiongkok. “Saat ini, perang teknologi antara Tiongkok dan Barat, termasuk AS dan Uni Eropa, sedang berlangsung secara intensif.”

Tahun lalu, penyelidikan menemukan ekspor dan pengiriman produk teknologi sensitif dari Prancis ke Tiongkok dan Rusia mencapai €11,8 juta. Barang-barang ini dipalsukan dengan dokumen dan pernyataan teknis palsu, dan kemungkinan besar digunakan untuk mendukung militer Beijing dan Moskow.

Chen Shih-min menambahkan bahwa teknologi militer PKT berkembang pesat. Namun, alih-alih menjadi negara besar yang bertanggung jawab dan cinta damai, PKT menggunakan kemampuan militernya untuk mengancam negara-negara tetangga. 

“Minggu lalu, pesawat militer PKT dan Rusia bersama-sama memasuki zona identifikasi pertahanan udara Korea Selatan, menunjukkan ancaman PKT di Asia Timur melampaui Taiwan.”

Saham Zhang Ruodan di Ommic telah disita oleh pengadilan Prancis, dan otoritas Prancis kembali mengambil alih kendali perusahaan tersebut. Awal tahun lalu, perusahaan chip AS Macom Technology mengakuisisi Ommic dan mengubahnya menjadi pusat semikonduktor Eropa.

Saat ini, badan intelijen Prancis menganggap spionase PKT sebagai ancaman intervensi asing terbesar. Fokus Beijing adalah pada penelitian, teknologi baru, dan pertahanan. Keunikan spionase PKT adalah ketergantungan mereka pada diaspora di luar negeri, terutama wartawan, tentara, politisi, dan peneliti di bidang sains serta teknologi tinggi. (Hui)

Sumber : NTDTV.com