Bitcoin Capai 100K Dolar Setelah Trump Menang: Tiongkok Mulai Mencetak Uang dan Serang AS!

EtIndonesia. Kemenangan Donald Trump dalam pemilihan Presiden Amerika Serikat memberikan dampak signifikan pada pasar cryptocurrency, khususnya Bitcoin yang melonjak tajam hingga mencapai angka 100.000 dolar. Pergerakan ini disambut oleh berbagai reaksi global, termasuk langkah strategis Tiongkok dalam pencetakan uang dan penggunaan Bitcoin untuk mencuci kekayaan negara. Selain itu, aksi peretasan oleh kelompok peretas Tiongkok terhadap jaringan global mengejutkan pejabat tinggi Amerika.

Bitcoin Menembus Batas Baru

Pada tanggal 5 Desember, banyak pengguna ponsel membuka aplikasi mereka untuk menyaksikan kenaikan harga Bitcoin yang melambung. Media melaporkan bahwa penunjukan seorang pendukung cryptocurrency oleh Presiden terpilih AS, Donald Trump, sebagai kepala lembaga pengawas sekuritas AS (SEC) menjadi faktor utama dorongan harga Bitcoin. Langkah ini diperkirakan akan mendorong pelonggaran regulasi terhadap industri cryptocurrency, yang kemudian mengakibatkan kenaikan harga Bitcoin lebih dari 40% dalam empat minggu sejak pemilihan pada 5 November lalu.

“Kapitalisasi pasar Bitcoin kini hampir setara dengan dua perusahaan Tesla,” ujar seorang analis pasar. “Bagaimana mata uang yang lahir dari dunia maya bisa begitu berharga masih menjadi pertanyaan, namun dua hal ini jelas menunjukkan pergeseran besar dalam dinamika ekonomi global.”

Tiongkok dan Pencetakan Uang Besar-besaran

Sebelum membahas lebih lanjut, mari kita telaah langkah Tiongkok yang memulai pencetakan uang secara massal. Menurut laporan dari Caixin.com, Tiongkok telah menyetujui rencana stimulus sebesar sekitar 10 triliun yuan untuk memungkinkan restrukturisasi utang oleh pemerintah daerah. Langkah ini dianggap sebagai upaya terakhir Tiongkok sebelum menghadapi potensi keruntuhan ekonomi singkatnya.

Analisis dari “Professor Sun in Politics and Economics” menyatakan bahwa pencetakan uang ini berfungsi ganda sebagai stimulus fiskal dan alat pencucian uang besar-besaran melalui investasi resmi dan swasta. Dengan banyaknya dana yang dialihkan keluar dari Tiognkok melalui cryptocurrency seperti Bitcoin, harga Bitcoin diharapkan akan terus melonjak seiring meningkatnya permintaan.

Serangan Siber Global oleh Peretas Tiongkok

Dalam perkembangan yang mengejutkan, peretas Tiongkok yang dikenal sebagai Yan Taifeng telah melakukan serangan terhadap infrastruktur telekomunikasi di berbagai negara, termasuk AS. Menurut Anne Neuberger, Wakil Penasihat Keamanan Nasional AS untuk Siber dan Teknologi Baru, serangan ini telah mempengaruhi setidaknya delapan perusahaan telekomunikasi besar di AS seperti Verizon, AT&T, dan T-Mobile.

“Serangan ini adalah bagian dari operasi global Beijing yang telah mempengaruhi puluhan negara,” ujar Neuberger. “Kami masih berusaha memahami sepenuhnya cakupan dan tingkat keparahan serangan ini.”

Pejabat AS menyatakan bahwa data asli ponsel orang Amerika, termasuk waktu panggilan dan nomor telepon, telah diakses oleh peretas. Meskipun tidak semua data bocor, ancaman terhadap komunikasi pribadi pejabat tinggi pemerintah tetap tinggi. Penyidik masih bekerja untuk mengidentifikasi sepenuhnya dampak serangan ini.

Industri Otomotif Tiongkok dalam Krisis

Di tengah ketidakpastian global, industri otomotif Tiongkok menghadapi krisis besar dengan proyek-proyek macet senilai ratusan miliar yuan. Mantan Gubernur Bank Sentral Tiongkok, Yi Gang, dan mantan Wakil Menteri Keuangan Tiongkok, Lou Jiwei, mengungkapkan tantangan yang dihadapi ekonomi Tiognkok saat ini. Lou Jiwei menyoroti ketergantungan Tiongkok pada teknologi energi ringan Jepang sebagai upaya mengatasi krisis.

“Tiongkok dan Jepang harus bekerja sama dalam memperluas liberalisasi perdagangan dari regional ke global,” kata Lou Jiwei. “Jepang memiliki keunggulan dalam energi hidrogen yang dapat menjadi solusi untuk industri otomotif Tiognkok yang kini terjebak dalam utang dan kerugian.”

Selain itu, hubungan Tiongkok -Jepang semakin kompleks dengan adanya tuduhan spionase dan upaya memperkuat aliansi teknologi di tengah upaya decoupling teknologi dari PKC. Jepang, yang telah menguasai teknologi energi hidrogen, kini bekerja sama dengan perusahaan otomotif global seperti Toyota dan BMW untuk mengembangkan proyek-proyek energi baru yang berkelanjutan.

Dampak Politik dan Ekonomi Global

Penunjukan Trump kepada seorang pendukung cryptocurrency sebagai kepala SEC AS bukan hanya memberikan dorongan bagi Bitcoin, tetapi juga menunjukkan bagaimana cryptocurrency mulai merangkul kekuasaan politik. Sebelumnya, banyak pendukung Bitcoin adalah libertarian yang menolak pengawasan bank dan pemerintah. Namun kini, beberapa pendukung Bitcoin justru mencari dukungan pemerintah untuk mendapatkan subsidi dan pelonggaran regulasi.

Kesimpulan

Kemenangan Trump dalam pemilu telah memicu perubahan besar dalam dinamika ekonomi dan politik global. Kenaikan tajam Bitcoin, langkah strategis Tiongkok dalam pencetakan uang, serta serangan siber global menunjukkan betapa kompleks dan saling terkaitnya isu-isu ini. Perkembangan ini tidak hanya mempengaruhi pasar cryptocurrency tetapi juga hubungan internasional dan stabilitas ekonomi di berbagai negara.

FOKUS DUNIA

NEWS