Korban Selamat Kecelakaan Pesawat Azerbaijan Airlines Mengungkap Kejadian: Mendengar Ledakan Besar di Luar Pesawat

ETIndonesia. Insiden jatuhnya pesawat Azerbaijan Airlines pada Rabu (25/12/2024) lalu masih dalam tahap penyelidikan. Berbagai spekulasi terkait penyebab kecelakaan ini beredar di masyarakat. Dari kesaksian para korban selamat, sejumlah petunjuk mulai terungkap.

Kesaksian Korban Selamat Rakhimov

Korban selamat, Rakhimov, yang kini dirawat di rumah sakit, mengatakan kepada Reuters pada  Jumat bahwa ia mendengar suara ledakan besar di dalam pesawat.

“Ketika mendengar ledakan pertama, saya langsung melihat sekeliling dan memeriksa situasi dengan cepat,” ujar Rakhimov.

Dia menambahkan, “Setelah ledakan, beberapa masker oksigen jatuh. Saya melihat ada kerusakan kecil pada badan pesawat, dan saat itu saya sangat takut. Saya pikir pesawat akan hancur berkeping-keping.”

Kesaksian Pramugara Asadov

Seorang pramugara yang selamat, Asadov, mengatakan bahwa ia mendengar tiga ledakan keras berasal dari sayap kiri pesawat. Ia juga merasakan sesuatu mengenai lengannya sebelum kabin kehilangan tekanan.

Menurut Asadov, karena kabut tebal, pesawat tidak bisa mendarat di Bandara Grozny di Rusia selatan. Saat pesawat berputar-putar di udara, ledakan pun terjadi.

Laporan dari Otoritas Rusia

Badan Transportasi Udara Federal Rusia pada Jumat menyatakan bahwa pada hari kejadian, drone Ukraina sedang menyerang Grozny dan kota-kota lain. Semua pesawat diperintahkan untuk meninggalkan wilayah udara tertentu. Selain kondisi cuaca buruk, pesawat dua kali mencoba mendarat di Grozny, tetapi gagal dan akhirnya dialihkan ke tujuan lain.

Kepala Badan Transportasi Udara Federal Rusia, Yadrov, mengatakan: “Kapten diarahkan untuk terbang ke bandara lain. Dia memutuskan menuju Bandara Aktau di seberang Laut Kaspia.”

Spekulasi Serangan Rudal

Sehari sebelumnya, sumber di Azerbaijan mengungkapkan bahwa hasil penyelidikan awal menunjukkan pesawat itu kemungkinan ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara Rusia “Pantsir-S”.

Charles A. Kupchan, peneliti senior di Dewan Hubungan Luar Negeri Amerika Serikat, mengatakan: “Jika jatuhnya pesawat ini memang disebabkan oleh tembakan pertahanan udara, hal semacam ini tidak jarang terjadi di zona perang.”

Pada Jumat, Azerbaijan Airlines menghentikan penerbangan ke tujuh kota di Rusia dan menyatakan bahwa kecelakaan tersebut disebabkan oleh “gangguan eksternal fisik dan teknis”, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Para ahli mencatat bahwa Rusia sering menggunakan peralatan elektronik canggih untuk mengganggu sistem navigasi dan komunikasi drone Ukraina, serta menembak jatuh drone dengan rudal pertahanan udara.

Data Korban

Pada hari yang sama, 14 korban selamat asal Azerbaijan tiba di ibu kota Baku, sementara korban selamat lainnya masih dirawat di Kazakhstan. Kecelakaan ini telah menewaskan 38 orang dan menyisakan 29 orang selamat. (Hui)

Sumber : NTDTV.com 

FOKUS DUNIA

NEWS