Serangan Presisi Ukraina Hancurkan Komando Tinggi Rusia: Tiga Jenderal Terbunuh

ETIndonesia. Pasukan Ukraina kembali menunjukkan keunggulan strategis di medan perang dengan menggunakan sistem roket HIMARS yang terkenal akan presisi tinggi. Serangan ini berhasil menargetkan dan membunuh tiga komandan tinggi militer Rusia sekaligus, memberikan dampak signifikan terhadap operasi militer Rusia.

Strategi Intelijen dan Serangan Terkoordinasi

Keberhasilan ini tidak lepas dari kecanggihan intelijen Ukraina yang berhasil memperoleh informasi mengenai pertemuan penting di basis pertahanan ke empat Zaporizhzhia. Dengan data tersebut, militer Ukraina menyusun rencana matang dan melancarkan serangan mematikan menggunakan HIMARS serta drone. 

Serangan ini menghancurkan pusat komando Rusia dan meruntuhkan basis pertahanan tersebut, menunjukkan kecepatan dan ketepatan operasional Ukraina yang mengakibatkan kerusakan parah pada komando militer Rusia.

Serangan Balik di Garis Depan Timur: Rekondisi Wilayah Luhansk

Di wilayah Luhansk, Ukraina melancarkan serangan balik yang sukses dengan melakukan serangan kilat di dekat Kovalyivka. Pasukan Ukraina berhasil menolak serangan Rusia dan maju tiga kilometer, merebut kembali beberapa pos penting. 

Laporan intelijen terbuka mengungkapkan bahwa Brigade Serangan Ketiga Ukraina melakukan operasi cepat dengan dukungan drone dan artileri, membersihkan pos-pos Rusia sepanjang Sungai Kolesnychka. 

Langkah ini menciptakan kondisi yang menguntungkan untuk operasi selanjutnya, meskipun belum jelas apakah serangan ini merupakan operasi terbatas atau persiapan untuk serangan besar-besaran. Kekuatan dan inisiatif tempur Ukraina di garis depan timur menunjukkan peningkatan yang stabil.

Kemajuan di Arah Donetsk dan Penyerangan di Pokrovsk

Di arah Donetsk, militer Ukraina berhasil merebut kembali pasar sentral dan pabrik material, memperkuat garis pertahanan mereka. 

Upaya Rusia untuk meningkatkan serangan menghadapi perlawanan gigih dari Ukraina, yang menyebabkan garis depan kembali stagnan. Sementara itu, di arah Pokrovsk, militer Ukraina aktif melakukan penyergapan. Batalyon ke-137 berhasil menyerang konvoi militer Rusia yang menggunakan truk pickup militer, mengakibatkan kerugian berat peralatan Rusia.

Serangan Udara Ukraina 

Angkatan Udara Ukraina melancarkan serangan udara hebat  terhadap kumpulan pasukan Rusia. Target utama serangan adalah pabrik pertambangan lokal, di mana drone melakukan pengintaian presisi sebelum Brigade Udara Taktis ke-39 melemparkan bom palu. Serangan ini menyebabkan ledakan besar dan asap tebal, mengakibatkan korban berat bagi pasukan Rusia.

Kemajuan Rusia di Arah Zaporizhzhia

Sementara Ukraina mencatat kemajuan, pasukan Rusia juga menunjukkan perkembangan di arah Zaporizhzhia dengan merebut dua desa, Storozhevoy dan Makarivka. Adapun Storozhevoy  dianggap sebagai pos penting pasukan Ukraina, sehingga perlawanan dari Ukraina sangat keras. 

Di front Sungai Dnieper, pasukan Rusia meningkatkan serangan artileri terhadap Kherson dan berusaha membangun pos di tepi kanan sungai bersama pasukan pro-Rusia di Donetsk. Namun, hingga kini, semua upaya untuk menguasai bagian kanan Kherson belum berhasil, menurut Kepala Administrasi Militer Kherson, Oleksandr Sandel Prokugin. 

Analisis menunjukkan bahwa tindakan Rusia ini mungkin bertujuan untuk menarik dan menahan pasukan Ukraina, mengingat kesulitan logistik yang dapat menyulitkan mereka mempertahankan pos jembatan.

Kebocoran Data oleh Wali Kota Moskow: 600.000 Prajurit Terluka

Dalam perkembangan mengejutkan, Wali Kota Moskow, Sergey Sobyanin, secara tidak sengaja mengungkapkan bahwa 600.000 prajurit Rusia yang terluka dalam operasi militer khusus sedang menerima perawatan di Pusat Rehabilitasi Voronovsky. 

Angka ini tampak mengejutkan mengingat kapasitas pusat rehabilitasi tersebut hanya memiliki 600 hingga 1.000 tempat tidur. Video yang beredar mengonfirmasi bahwa Sobyanin memang menyebut angka 600.000, kemungkinan merupakan kesalahan lisan atau pengungkapan jumlah total korban yang menerima perawatan. 

Jika angka ini benar, dengan rasio kematian sekitar 1 banding 4, berarti sekitar 150.000 prajurit telah gugur, dengan total korban hingga saat ini mencapai 750.000. Data ini sebanding dengan informasi dari intelijen Ukraina, Amerika, dan Inggris. Total mobilisasi Rusia dari 2022 hingga 2024 mencapai lebih dari 1.440.000 orang, menunjukkan kerugian besar dalam perang selama tiga tahun terakhir.

Kebakaran Kantor Rekrutmen dan Pembatasan Bandara di Moskow

Dalam sepuluh hari terakhir, terjadi beberapa kasus pembakaran kantor rekrutmen militer di Rusia, yang diklaim oleh warga lokal, bukan oleh pihak Ukraina. 

Empat bandara utama Moskow—Sheremetyevo, Domodedovo, Vnukovo, dan Lukhovitsy—ditutup sementara dengan alasan keamanan, kemungkinan terkait dengan jatuhnya pesawat Azerbaijan di Grozny yang diserang oleh drone Ukraina.

Kebijakan Perdamaian dan Dukungan Barat kepada Ukraina

Menteri Pertahanan Rusia, Sergey Shoigu, menyatakan bahwa Rusia mungkin akan menyerah untuk mengakhiri perang dan mengkritik kegagalan militer Rusia dalam meluncurkan perang total serta memutus dukungan Barat kepada Ukraina. 

Dukungan kuat dari aliansi Barat kepada Ukraina membuat kemungkinan kemenangan Rusia semakin kecil. Deklarasi Berlin terbaru menunjukkan bahwa dukungan Eropa terhadap Ukraina tetap teguh. Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyatakan niatnya untuk segera mengakhiri perang dan memberikan perdamaian di wilayah tersebut, menjadikannya prioritas internasional.

Serangan Drone dan Penutupan Bandara Rusia

Rusia menutup sementara empat bandara utama di Moskow karena alasan keamanan, kemungkinan terkait dengan serangan drone Ukraina. Serangan ini menandai eskalasi konflik setelah hampir dua tahun perang, dengan serangan terbaru mencakup penggunaan rudal balistik hipersonik dan serangan drone yang menargetkan infrastruktur penting di Israel dan wilayah sekitarnya.

Serangan Militan Houthi dan Tanggapan Israel

Militan Houthi di Yaman meluncurkan serangan presisi terhadap Bandara Internasional Ben Gurion di dekat Tel Aviv menggunakan rudal balistik hipersonik dan drone. 

Serangan ini menyebabkan gangguan operasi bandara dan cedera pada beberapa personel. Sebagai balasan, Israel meluncurkan serangan udara besar-besaran terhadap markas militer Houthi di Sana’a, menghancurkan infrastruktur bandara dan fasilitas penyimpanan pesawat.

Ketegangan antara Iran dan Suriah

Ketegangan antara Iran dan pemerintahan baru Suriah semakin memanas, dengan Suriah menuntut Iran membayar kerugian sebesar 300 miliar dolar AS atas dukungan Iran terhadap rezim Assad. 

Pemerintah baru Suriah juga berencana untuk mengajukan tuntutan ke pengadilan internasional, menuduh Iran atas kerusakan yang disebabkan oleh dukungan militernya terhadap Hizbullah dan rezim Assad.

Kesimpulan

Konflik yang berlangsung di Ukraina terus menunjukkan dinamika yang kompleks dengan berbagai aksi dan reaksi dari kedua belah pihak serta keterlibatan internasional. Dukungan Barat kepada Ukraina dan serangan presisi tinggi Ukraina terhadap militer Rusia menandai fase baru dalam konflik ini, sementara kebocoran data dan serangan internal di Rusia menambah ketegangan yang sudah tinggi. Sementara itu, konflik di wilayah lain seperti Yaman dan ketegangan antara Iran dan Suriah menunjukkan dampak luas dari konflik geopolitik yang sedang berlangsung. (kyr)

FOKUS DUNIA

NEWS