oleh Jin Ran
Memindai Peristiwa Terkini
Fokus hari ini: Militer Ukraina meluncurkan pesawat tak berawak terbang ribuan mil untuk melakukan operasi pemenggalan kepala, untuk pertama kalinya menggunakan full-robot dalam pertempuran riil menghadapi Rusia. Temuan kartu identitas menunjukkan tentara yang terlibat pertempuran berasal dari Korea Utara. Tentara bayaran Tiongkok mengeluh karena ransum mereka seperti makanan babi. Trump resmi menyatakan pendiriannya terhadap pihak antara Rusia dan Ukraina. Apakah Trump menghendaki Kanada bergabung dengan AS?
Trump secara resmi menyatakan pendiriannya terhadap pihak antara Rusia dan Ukraina
Sejak Trump memenangkan pemilu, kontroversi mengenai apakah ia akan mendukung Ukraina dalam perang melawan Rusia setelah menjabat nanti telah menjadi uneg-uneg banyak orang yang memperhatikan perang Rusia-Ukraina.
Tidak diragukan lagi bahwa faktor luar yang membuat Ukraina bisa bertahan dalam melawan Rusia selama 3 tahun hingga saat ini adalah dukungan yang diberikan oleh AS dan Barat, baik itu senjata, pendanaan, atau politik. Kini mulai tampak perselisihan itu akan berakhir, dan Trump juga sudah mengeluarkan pernyataan resminya.
Pada 20 Desember, sejumlah media Barat melaporkan: Tim Trump telah secara resmi menyatakan kepada para pejabat Eropa bahwa pemerintahan baru AS nanti akan terus mendukung Ukraina dalam perang melawan Rusia, termasuk terus memberikan bantuan militer.
Tentu banyak orang masih ingat bahwa seseorang dari tim Trump pernah mengatakan: Sekali Trump memutuskan untuk memberikan senjata, dia tidak bertindak seperti pemerintahan yang sekarang, yaitu satu tangan memberikan kemudahan tetapi satu tangan lainnya membatasi penggunaan senjatanya. Trump tidak akan membatasi penggunaannya.。
Namun, Trump memang seorang negosiator ulung. Ia juga mengajukan persyaratan bagi negara-negara NATO, yaitu anggota NATO perlu meningkatkan anggaran belanja pertahanan mereka hingga 5% dari PDB masing-masing.
Di era pemerintahan Trump 1.0 empat tahun silam, Trump meminta negara-negara yang bergabung dalam NATO untuk meningkatkan belanja pertahanan mereka menjadi 2% dari PDB mereka. Saat itu banyak negara masih enggan mengikuti saran Trump dengan berbagai alasan. Setelah Rusia menginvasi Ukraina, negara-negara NATO mulai sadar bahwa kemampuan pertahanan nasional mereka sendiri telah menjadi masalah, belum lagi mendukung Ukraina, karena itu mereka baru berlomba menaikkan kemampuan belanja pertahanan menjadi 2% dari PDB sebagaimana yang disarankan Trump sebelumnya.
Tapi menurut Trump, keadaan sekarang sudah tidak lagi seperti dulu. 2% itu harga pasar 4 tahun silam. Karena enggan memenuhi 2%, maka kalian sekarang jadi panik apalagi perang sudah terjadi, sehingga kebutuhan militer bisa mencapai 5% dari PDB. Meskipun mungkin ada beberapa negara yang bermasalah untuk memenuhi 5%, jadi paling tidak kemampuan belanja militer perlu dinaikkan menjadi 3,5% dari PDB.
PBB untuk pertama kalinya menyebut perang Rusia-Ukraina sebagai perang agresi
Meskipun rakyat Ukraina sudah mulai merasa lega, tapi masyarakat Rusia justru menjadi khawatir karena pernyataan sikap Trump, juga akibat resolusi PBB yang membuat Rusia kehilangan muka. Pada 17 Desember, Majelis Umum PBB mengadopsi resolusi mengenai pelanggaran hak asasi manusia di wilayah Ukraina yang diduduki Rusia. Untuk pertama kalinya resolusi ini menyebut perang Rusia di Ukraina sebagai “perang agresi”. Bahkan resolusi tersebut telah disahkan dengan dukungan 81 negara.
Faktanya, pada 2 Maret 2022, hari keenam setelah tentara Rusia menginvasi Ukraina, Majelis Umum PBB saat itu mengeluarkan resolusi yang mengecam invasi Rusia ke Ukraina dan menuntut penarikan pasukan Rusia tanpa syarat. Namun menggunakan sebutan “perang agresi” ini memang baru pertama kalinya.
Tidak mungkin Rusia tidak tahu bahwa Trump tidak akan memihak Putin. Pada 18 Desember, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia tiba-tiba mengeluarkan pernyataan yang mengejutkan dunia dengan mengatakan: Rusia siap mempelajari “saran apa pun” yang diajukan oleh Amerika Serikat agar hubungan bilateral dapat kembali ke jalur yang benar.
Poin kuncinya adalah istilah “saran apa pun” yang berarti bahwa meskipun Menlu. Rusia Sergey Lavrov masih melontarkan kata-kata yang kurang bersahabat, tapi di sisi lain, ia membiarkan wakil menteri luar negeri mulai menata langkah ke depan untuk menyelamatkan muka Rusia di mata internasional.
Padahal, langkah ini sudah pernah dicanangkan oleh Putin sejak lama, ini sama saja dengan menyiratkan adanya pihak yang akan dijauhi Putin. Pada 8 November tahun ini, Putin telah menyatakan: Rusia belum dan tidak berniat untuk melepaskan dolar Amerika Serikat, dan kami juga bersiap untuk memulihkan hubungan dengan Amerika Serikat.
Cukup menarik karena pernyataan Putin itu disampaikan pada 8 November tahun ini hanya beberapa hari setelah Trump memenangkan pemilu 2024, dan pertemuan puncak para pemimpin BRICS baru saja selesai diselenggarakan. Bahkan Partai Komunis Tiongkok yang secara terbuka memimpin upaya untuk meninggalkan dolar AS juga langsung disetujui oleh Rusia.
Perang Rusia-Ukraina kembali memanas
Perang Rusia-Ukraina kembali memanas, namun kali ini eskalasinya adalah kedua belah pihak mulai saling menargetkan bangunan tempat tinggal penduduk negara masing-masing. Pada 20 Desember, menjelang datangnya Hari Natal, lebih dari 110 drone Rusia melakukan penyerangan terhadap bangunan di wilayah Kiev, Kherson, Kharkiv, Nikopol, dan Donetsk di Ukraina.
Selain itu, juga melakukan 8 kali serangan dengan rudal balistik terhadap ibu kota Kiev. Inilah gambaran kerusakan yang dialami bangunan tempat tinggal, dan foto perbandingan Katedral St. Nicholas di Kiev sebelum dan sesudah pemboman Rusia.
Kali ini bahkan kedutaan dan konsulat asing pun terkena serangan. Zelensky mengatakan: Dalam seminggu terakhir, Rusia telah menggunakan lebih dari 550 bom navigasi, hampir 550 drone serang, dan lebih dari 20 rudal untuk menyerang sasaran sipil di kota-kota Ukraina.
Itulah akibat daripada perang yang terus berkelanjutan, selain mengalami kerusakan, perang juga akan menambah rasa dendam sehingga berujung pada eskalasinya yang meningkat. Setelah kota-kota Ukraina dibom, serangan balasan dari militer Ukraina juga meningkat.
Pada 21 Desember, sebuah drone Ukraina terbang lebih dari 1.000 kilometer dan menyerang lantai atas sebuah bangunan tempat tinggal 21 lantai di “Côte d’Azur” Kazan, Rusia. Menurut laporan, bahwa bagian lantai atas bangunan tersebut merupakan apartemen yang dihuni CEO Zona Ekonomi Khusus “Alabuga” Rusia, seorang penjahat perang Rusia yang diincar Ukraina.
Drone penyerang Ukraina juga menyerang bangunan perumahan kelas atas lainnya di wilayah Kazan, Rusia. Namun ada pesan yang tertinggal di reruntuhan pesawat tak berawak Ukraina, yang berbunyi: “Apakah Anda berperasaan sama seperti berada di Kiev?”
Meningkatnya perang Rusia-Ukraina juga mencakup peningkatan senjata baru secara menyeluruh. Baru-baru ini, media Barat melaporkan bahwa rudal Tomahawk AS yang diminta Ukraina telah tiba di Ukraina, namun Ukraina belum mengonfirmasinya.
Yang perlu diketahui adalah 2.300 buah rudal jelajah “Tomahawk” telah digunakan dalam pertempuran sebenarnya. Setelah melalui serangkaian penyempurnaannya, rudal yang sekarang adalah generasi keempat yang memiliki kemampuan tempur aktual yang kuat dan jangkauan hingga 2.800 kilometer. Rudal tersebut dapat menyerang terhadap target khusus darat yang besar, dapat diluncurkan dari darat, kapal, udara dan dari bawah air dengan berbagai cara.
Jika hal ini benar, tentara Rusia akan segera merasakan kekuatan Tomahawk. Semua pangkalan militer, bandara militer, dan persenjataan yang mendukung pertempuran garis depan akan terkena gempuran Tomahawk, yang dapat mengubah situasi perang.
Untuk pertama kalinya di dunia full-robot terlibat dalam pertempuran riil
Hal menakjubkan lainnya yang terjadi baru-baru ini di Ukraina, yakni militer Ukraina melakukan serangan dengan memanfaatkan sistem robot yang tanpa melibatkan satu orang pun pasukan infanteri dalam perang yang merupakan pertama kalinya dalam sejarah militer dunia.
Pertempuran yang terjadi di dekat sebuah desa bernama Liptsy di pinggiran Kharkov, bagian timur laut Ukraina ini pasti akan terukir dalam sejarah. Militer Ukraina menggunakan lusinan sistem robot, termasuk kendaraan tempur tak berawak yang dilengkapi dengan senapan mesin, robot pemasang ranjau, dan lain-lain. Singkatnya, tidak satu pun pasukan infanteri yang turun ke medan perang, dan semua mesin dan peralatan tak berawak digunakan untuk menyelesaikan operasi penyerangan terhadap sasaran di Rusia dengan hasil yang cukup memuaskan.
Ukraina belum merilis video pertempuran robot tak berawak ini. Namun, saya telah melihat kendaraan pemasang ranjau tak berawak untuk menghalangi lajunya tank dan kendaraan lapis baja musuh. Struktur dari kendaraan tersebut cukup sederhana, selain gesit juga cepat dalam pemasangan ranjau. Jika rajau sudah terpasang dengan cepat pada jalan-jalan dimana tentara musuh melakukan penyerangan atau mundur, jelas musuh akan menghadapi banyak hambatan.
Pada 20 Desember, pasukan Korea Utara kembali dikerahkan sebagai misi utama dalam penyerangan di medan perang Kursk, Rusia. Sebelumnya, drone Ukraina terus menyebarkan selebaran berbahasa Korea yang membujuk mereka untuk menyerah dengan gambar sederhana mengingat tentara Korea Utara mungkin kurang mencicipi pendidikan resmi, dengan tulisan dalam Bahasa Korea yang berbunyi: “Hari ini menyerah, besok Anda bisa pergi ke Korea Selatan”. Saya menduga bahwa selebaran ini dirancang oleh orang Korea Selatan karena klop benar dengan keinginan tentara Korea Utara.
Namun di luar dugaan, selebaran tersebut justru menciptakan peluang bagi militer Ukraina yang memusatkan tembakan artilerinya untuk memusnahkan seluruh pasukan Korea Utara yang menyerang. Bagaimana tidak, karena tentara Korea Utara menggunakan formasi yang padat dalam melakukan penyerangan dengan tujuan mencegah tentara Korea Utara menyerah ke pihak musuh dan memudahkan pengawasan satu sama lain.
Dari kartu identitas terungkap asal tentara adalah Korea Utara, tentara bayaran Tiongkok mengeluh karena ransum seperti makanan babi
Pada 21 Desember, tentara Ukraina memperoleh kartu identitas dari jasad seorang tentara Korea Utara di medan perang Kursk. Dari sana terungkap adanya upaya militer Rusia untuk “melegitimasi” tentara Korea Utara. Kartu identitas militer Rusia itu dikeluarkan atas nama Kim Kan-Bolat Albertovich, penduduk asli Republik Tuva, yang lahir pada 13 April 1997. Namun, dari tanda tangan yang dibubuhkan oleh tentara tersebut berhuruf Korea, yang jika diucapkan dalam bahasa Mandarin adalah Li Dahe. Dan tidak dilengkapi dengan foto diri yang bersangkutan. Jelas ini adalah upaya “melegitimasi” tentara Korea Utara yang kasar.
Militer Korea Utara paling takut jika tentaranya menerima selebaran yang membujuk mereka untuk menyerah, sementara tentara bayaran asal Tiongkok mengeluh soal ransum yang diterima, belum bisa melupakan nasihat turun temurun berupa “makanan adalah prioritas utama rakyat”.
Pada 18 Desember, seorang tentara bayaran asal Tiongkok memposting video yang mengeluhkan soal pembagian makanannya yang tidak layak bagi tentara yang berada di medan perang. Dan memarahi makanan yang disediakan oleh pihak militer Rusia seperti makanan babi.
Apakah Trump menghendaki Kanada bergabung dengan AS?
Trump belum lama ini bertemu dengan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau. Ketika jamuan makan di Mar-a-Lago, Trump menyebut Trudeau sebagai gubernur Kanada yang menimbulkan gelak tawa banyak orang yang mengira bahwa Trump sedang bercanda gurau. Namun, dugaan itu ternyata keliru.
Pada 18 Desember, Trump memposting pesannya di media sosial yang berbunyi: “Tidak ada orang yang mampu menjelaskan mengapa kita (AS) setiap tahunnya harus mensubsidi Kanada lebih dari USD.100 juta? Ini sama sekali tidak masuk akal! Banyak warga Kanada ingin Kanada menjadi negara bagian (Amerika Serikat) ke-51. Dengan demikian maka mereka bisa menghemat banyak pengeluaran untuk pajak dan perlindungan militer. Penulis berpikir itu adalah ide yang bagus. Terlepas dari apakah Anda menyukai Trump atau tidak, Anda harus mengakui bahwa dengan adanya Trump dunia bisa menjadi tempat yang menyenangkan bagi banyak orang.
Ada juga orang iseng yang coba-coba merancang bendera baru untuk Amerika Serikat setelah penggabungan Kanada. Alih-alih menggunakan bintang yang mewakili negara bagian Amerika Serikat seperti bendera nasional AS saat ini, tetapi ia malah menggunakan daun maple seperti yang terdapat pada bendera nasional Kanada. (***)