Intelijen AS : Tiongkok Bantu Houthi Serang Laut Merah, AS dan Israel Bersatu Lawan Beijing!

EtIndonesia. Badan intelijen Amerika SerikatĀ  telah mengungkapkan bahwa Tiongkok memberikan dukungan militer kepada kelompok pemberontak Houthi di Yaman. Langkah ini merupakan bagian dari upaya AS untuk bekerja sama dengan Israel dalam menghentikan pengaruh dan aksi agresif yang dilakukan oleh Beijing di kawasan Timur Tengah.

Sejak konflik antara Israel dan Hamas pecah pada Oktober 2023, kelompok Houthi terus melancarkan serangan menggunakan drone dan rudal dengan tujuan mengganggu lalu lintas kapal-kapal yang melintas di Laut Merah. Serangan ini tidak hanya mengancam keamanan maritim, tetapi juga mengganggu jalur perdagangan internasional yang vital bagi ekonomi global.

Menurut laporan terbaru dari stasiun berita internasional berbasis di Israel, i24news, yang diterbitkan pada tanggal 2 Januari 2025, dinas intelijen AS menemukan bahwa sejak Houthi memulai serangan di Laut Merah, mereka telah membangun rantai pasokan yang rumit di Tiongkok. Rantai pasokan ini bertujuan untuk memperoleh komponen misil canggih dan perangkat pemandu yang diperlukan untuk meningkatkan kemampuan militer mereka.

Rantai Pasokan Kompleks dari Tiongkok

Penelitian mendalam mengungkapkan bahwa pimpinan Houthi berencana memanfaatkan suku cadang asal Tiongkok tersebut untuk memproduksi ratusan rudal jelajah. Rudal ini diyakini memiliki kemampuan untuk menyerang negara-negara di Teluk Persia, menambah potensi ancaman terhadap stabilitas regional.

AS telah menegaskan komitmennya untuk mengambil tindakan bersama dengan Israel guna memutus jaringan perdagangan Tiongkok ini dari sistem keuangan global. Langkah ini diharapkan dapat menghambat aliran komponen militer yang digunakan oleh Houthi dalam pengembangan senjata mereka.

Komentar dari Letjen (Purn) Yu Zhongji

Letjen (Purn) Yu Zhongji, mantan Rektor Akademi Politik Perang Universitas Pertahanan Nasional Taiwan, memberikan pandangannya mengenai situasi ini. Menurutnya, Tiongkok melakukan semua ini sebagai strategi untuk menahan laju dominasi AS di kancah internasional. Namun, dia menilai bahwa kekuatan militer Houthi tidak sebanding dengan kemampuan militer Israel, sehingga tidak akan menimbulkan ancaman yang signifikan.

Yu juga menambahkan bahwa dengan melemahnya pengaruh Iran, keberadaan Houthi sendirian tidak akan memberikan dampak yang berarti terhadap stabilitas kawasan. Selain itu, dia menyebutkan bahwa Presiden terpilih AS, Donald Trump,  yang kan kembali ke Gedung Putih pada bulan ini dan akan segera memfokuskan perhatiannya pada upaya menghadapi Tiongkok.

Langkah Selanjutnya Amerika Serikat

Amerika Serikat, bersama dengan mitra internasionalnya, kini tengah merencanakan langkah-langkah strategis untuk memutuskan aliran dukungan militer yang diberikan oleh Tiongkok kepada Houthi. Tindakan ini diharapkan dapat mengurangi kemampuan Houthi dalam melakukan serangan yang dapat mengganggu stabilitas kawasan Timur Tengah dan perdagangan global.

Kebijakan ini juga mencerminkan upaya AS untuk membendung pengaruh Tiongkok di berbagai belahan dunia, terutama di wilayah yang memiliki nilai strategis tinggi seperti Laut Merah dan Teluk Persia. Kerjasama dengan Israel, yang memiliki pengalaman dan kapasitas militer yang kuat, diharapkan dapat memberikan dampak signifikan dalam mengatasi ancaman yang ditimbulkan oleh dukungan militer Tiongkok kepada Houthi.

Kesimpulan

Pengungkapan ini menunjukkan dinamika kompleks antara kekuatan besar di dunia, di mana dukungan militer tersembunyi dan rantai pasokan global dapat mempengaruhi stabilitas regional dan keamanan internasional. Langkah proaktif yang diambil oleh Amerika Serikat dan Israel diharapkan dapat menjadi contoh kerjasama internasional dalam menghadapi tantangan keamanan yang semakin kompleks di era globalisasi.

FOKUS DUNIA

NEWS