Setelah Berhadap-hadapan Selama 5,5 Jam, Polisi dan Jaksa Korsel Gagal Menangkap Presiden Yoon Suk Yeol

ETIndonesia. Kantor Investigasi Kejahatan Pejabat Tinggi Korea Selatan (CIO) telah memulai operasi penangkapan terhadap Presiden Yoon Suk-yeol yang telah dimakzulkan. Menurut laporan Yonhap News, saat pelaksanaan penangkapan pada Jumat (3 Januari), petugas investigasi dihalangi oleh sebuah unit militer di dalam kediaman presiden. Hingga pukul 13.30, setelah dinilai tidak memungkinkan untuk melanjutkan, operasi tersebut akhirnya dihentikan.

Pada pukul 13.36, CIO mengumumkan kepada kelompok wartawan yang berada di lokasi bahwa mereka menghentikan pelaksanaan operasi. CIO menyatakan bahwa mereka tidak dapat melanjutkan eksekusi penahanan karena konfrontasi yang terus berlangsung dengan Pasukan Pengawal Presiden. Demi keselamatan petugas investigasi di lapangan, mereka memutuskan untuk menghentikan operasi pada pukul 13.30.

CIO menjelaskan bahwa sekitar 100 petugas berpartisipasi dalam operasi ini. Mereka mencapai titik sejauh 200 meter dari kediaman presiden, tetapi akses jalan menuju kediaman tersebut diblokir oleh lebih dari 200 orang, termasuk kendaraan besar seperti bus, mobil pribadi, personel Pasukan Pengawal Presiden, dan pasukan militer. 

Setelah negosiasi, tiga jaksa berhasil mencapai depan kediaman, namun karena jumlah personel penghalang jauh lebih banyak, operasi dihentikan demi mempertimbangkan keamanan.

Selama proses ini, terjadi banyak bentrokan fisik antara kedua belah pihak. Kantor Investigasi Kejahatan Pejabat Tinggi (CIO) menyatakan penyesalannya terhadap sikap tersangka yang tidak mematuhi prosedur hukum. CIO juga menegaskan bahwa mereka akan mempertimbangkan langkah-langkah lebih lanjut yang akan diambil di masa depan.

Pertimbangan Keamanan Petugas di Lapangan, Polisi dan Jaksa Korea Membatalkan Penangkapan Yoon Suk-yeol

Menurut laporan Yonhap News, tim darurat Kantor Investigasi Kejahatan Pejabat Tinggi (CIO) tiba di depan kediaman presiden yang terletak di Hannam-dong, Distrik Yongsan, Seoul, sekitar pukul 07.21 pagi. Sekitar pukul 08.02, mereka berhasil membersihkan barikade dan masuk ke dalam kompleks kediaman presiden.

Total 150 petugas dilibatkan dalam operasi ini, terdiri dari 30 anggota CIO dan 120 personel dari tim investigasi khusus kepolisian. Dari jumlah tersebut, 80 orang berhasil masuk ke dalam kompleks, sementara 70 lainnya tetap bersiaga di luar.

Media melaporkan bahwa di luar kediaman presiden terdapat puluhan mobil polisi dan ratusan petugas berseragam berjaga. Jaksa senior CIO, Lee Dae-hwan (nama transliterasi), bersama beberapa petugas investigasi lainnya, berhasil melewati barisan pengamanan yang ketat untuk masuk ke area kediaman presiden.

Seorang perwakilan dari Tim Investigasi Khusus Markas Besar Investigasi Nasional Kepolisian, dalam wawancara telepon dengan Yonhap News, menyatakan bahwa unit di bawah Komando Pertahanan Ibu Kota diduga menghalangi petugas investigasi dalam melaksanakan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Yoon Suk-yeol.

Diperkirakan bahwa unit tersebut adalah Divisi Pengawal ke-55 dari Komando Pertahanan Ibu Kota Angkatan Darat, yang bertanggung jawab atas keamanan kediaman presiden. Divisi Pengawal ke-55 dikelola oleh Pasukan Pengawal Presiden dan bertugas melaksanakan pengamanan di area sekitar kediaman.

Pada pagi itu, sejumlah besar massa telah berkumpul di luar kediaman presiden. Pada hari Kamis (2 Januari), banyak pendukung Yoon Suk-yeol juga berkumpul di lokasi yang sama sambil membawa spanduk bertuliskan “Pemakzulan Tidak Sah” dan “Selamatkan Korea,” sebagai bentuk protes terhadap eksekusi surat perintah penangkapan presiden.

Setelah media melaporkan bahwa pihak berwenang akan segera melaksanakan surat perintah tersebut, jumlah pengunjuk rasa meningkat dengan cepat hingga mencapai ratusan orang. Salah satu pengunjuk rasa mengatakan kepada yang lain, “Kita harus mempertaruhkan nyawa untuk menghentikan mereka.”

Sebagian massa meneriakkan slogan seperti “Rakyat akan melindungi Presiden Yoon Suk-yeol,” d bahkan menyerukan agar kepala Kantor Investigasi Kejahatan Pejabat Tinggi (CIO) ditangkap.

Diketahui bahwa setelah menangkap Yoon Suk-yeol, CIO berencana membawanya ke kantor mereka di Gwacheon, pinggiran Seoul, untuk diinterogasi. Berdasarkan surat perintah yang ada, Yoon hanya dapat ditahan hingga maksimal 48 jam. Untuk memperpanjang masa tahanan, petugas harus mengajukan surat perintah baru ke pengadilan. (Hui)

Sumber : NTDTV.com

FOKUS DUNIA

NEWS