Kuil Bawah Tanah di Bawah Gedung London: Misteri Dewa Matahari yang Jarang Dikenal

EtIndonesia. Apakah Anda pernah mendengar tentang Mithra, dewa misterius yang dikaitkan dengan sumpah, kesetiaan, iman, dan perjanjian? Mithra diyakini berasal dari Persia kuno, sering digambarkan bertarung melawan kekuatan jahat. Beberapa orang bahkan menganggapnya sebagai Dewa Matahari. Walau dikenal sebagai sosok yang penuh teka-teki, kuil yang didedikasikan untuk Mithra ditemukan di bawah tanah London, Inggris.

Pencatatan tentang Mithra masih menjadi perdebatan di kalangan akademisi, khususnya apakah Mithra dari Persia sama dengan Mithra yang dikenal di Roma. Dalam sejarah, Mithra sangat populer di kalangan tentara Romawi, terutama karena kisahnya yang sering dikaitkan dengan banteng. Beberapa orang menghubungkan Mithra dengan rasi bintang Perseus atau Orion. Namun, karena kepercayaan yang berkaitan dengan Mithra sangat rahasia, tidak ada dokumen tertulis yang ditemukan, sehingga sejarahnya hanya bisa ditelusuri melalui relief dan artefak lainnya.

Menurut legenda, para pengikut Mithra menjalani proses inisiasi melalui tujuh tingkatan pencerahan. Ritual mereka dilakukan di kuil bawah tanah, di mana mereka berbagi makanan seremonial. Tujuh tingkatan ini dipercaya mewakili tujuh benda langit yang dikenal pada masa kuno.

Di wilayah bekas Kekaisaran Romawi, ditemukan setidaknya 400 kuil yang didedikasikan untuk Mithra. Salah satu kuil ini berada di pusat Kota London, tepatnya di bawah gedung perkantoran modern. Lokasi kuil ini berada di dekat Queen Victoria Street. Jika Anda berjalan menjauh dari Bank of England dan menyusuri Walbrook ke arah selatan menuju Cannon Street, kuil ini terletak tujuh meter di bawah pintu masuk gedung Bloomberg.

Dahulu, Walbrook adalah nama sungai kecil yang kini telah menghilang. Pada masa Romawi, kuil Mithra dibangun di tepi sungai ini antara abad ke-1 hingga ke-4 Masehi. Namun, ketika Kekaisaran Romawi meninggalkan Inggris pada abad ke-5, kuil ini perlahan dilupakan. Akibat perubahan tinggi jalanan selama berabad-abad, kuil ini akhirnya terkubur sepenuhnya.

Pada tahun 1954, penggalian arkeologi menemukan sisa-sisa kuil Mithra. Awalnya, para arkeolog tidak menyadari apa yang mereka temukan hingga sebuah patung kepala marmer ditemukan, mengungkap bahwa situs tersebut adalah kuil Mithra. Artefak, termasuk patung kepala tersebut, kemudian dipindahkan ke Museum London untuk disimpan, karena reruntuhan harus dibongkar demi pembangunan gedung baru.

Ketika gedung Bloomberg dibangun, para arkeolog berhasil mengembalikan kuil ini ke lokasi aslinya. Pada akhir 2017, kuil Mithra dibuka kembali untuk umum. Dalam proses penggalian, ditemukan juga sejumlah artefak, termasuk dokumen tertua di Inggris, yang semuanya terpelihara di dalam rawa-rawa area tersebut.

Saat masuk ke dalam kuil Mithra, pengunjung akan berada dalam ruang semi-gelap. Cahaya remang-remang memperlihatkan pahatan batu di sepanjang dinding. Di salah satu ujung kuil berdiri patung logam yang menggambarkan Mithra sedang membunuh seekor banteng – salah satu adegan paling ikonik dalam mitologi Mithra. Namun, para arkeolog percaya bahwa tidak ada ritual pengorbanan banteng yang pernah dilakukan di tempat ini, karena ruangannya tidak cukup besar untuk menampung seekor banteng hidup.

Meskipun saat ini kuil ini telah dipugar, bentuknya tidak sepenuhnya mencerminkan kondisi aslinya. Para arkeolog menemukan sisa-sisa kuil yang lebih tua di lapisan tanah yang lebih dalam, tetapi karena strukturnya sangat rapuh, bagian tersebut tidak dapat dipamerkan kepada publik.

Kuil Mithra di bawah gedung modern ini mengingatkan kita bahwa banyak peradaban kuno yang mungkin telah hilang seiring berjalannya waktu. Apa yang tersisa dari Mithra dan pengikutnya hanyalah serpihan kecil dari peradaban yang pernah ada, yang kini terkubur di bawah tanah dan terlupakan oleh manusia. Mungkin, masih ada banyak peradaban misterius lainnya di planet ini yang menunggu untuk ditemukan.

Penemuan ini sekali lagi mengingatkan kita bahwa mungkin masih ada banyak peradaban kuno yang penuh misteri. Mereka bukan tidak pernah ada, tetapi telah terkubur dan terlupakan seiring berjalannya waktu di planet ini, menunggu untuk ditemukan kembali oleh manusia.(jhn/yn)

FOKUS DUNIA

NEWS