EtIndonesia. Pulau Santorini, destinasi wisata terkenal di Yunani, mengalami serangkaian gempa bumi dalam beberapa hari terakhir. Sejak 24 Januari lalu, sudah terjadi ratusan gempa dengan beberapa di antaranya mencapai di atas magnitudo 4. Meskipun belum ada laporan korban jiwa, sejumlah bangunan mengalami retakan, menyebabkan lebih dari 10.000 penduduk dan wisatawan memilih meninggalkan pulau untuk menghindari bahaya.
Pulau Santorini (juga dikenal sebagai Thira), bagian dari Kepulauan Cyclades, merupakan destinasi wisata yang sangat populer dan biasanya dikunjungi jutaan wisatawan setiap tahunnya. Namun, saat ini sedang memasuki musim sepi. Dalam dua minggu terakhir, sekitar 750 gempa telah mengguncang wilayah seluas sekitar 1.000 kilometer persegi di sekitar pulau ini.
Dari 31 Januari hingga 2 Februari saja, lebih dari 200 gempa terjadi. Hingga saat ini, gempa terbesar tercatat terjadi pada Selasa (4/2) dini hari dengan magnitudo 5,3.
Pulau Santorini Nyaris Kosong, Ribuan Orang Mengungsi
Santorini, yang memiliki populasi tetap sekitar 14.000 jiwa, kini hampir kosong setelah banyak orang memilih meninggalkan pulau akibat rentetan gempa bumi.
![](https://etindonesia.com/wp-content/uploads/2025/02/Sekitar-750-Kali-Gempa-Guncang-Pulau-Santorini-1.jpg)
Meskipun belum ada laporan korban jiwa atau kerusakan besar, beberapa bangunan tua mengalami retakan, dan tanah longsor telah terjadi di beberapa wilayah pesisir, menyebabkan penutupan Red Beach (Pantai Merah), salah satu destinasi wisata paling ikonik di pulau ini.
Sebagai langkah pencegahan, Menteri Iklim dan Pertahanan Sipil Yunani, Vassilis Kikilias, mengatakan bahwa unit pemadam kebakaran khusus untuk bencana alam telah dikirim ke Santorini. Tim penyelamat yang dilengkapi dengan anjing pelacak dan pusat komando bergerak juga telah dikerahkan, sementara helikopter disiagakan untuk situasi darurat.
Hingga saat ini, lebih dari 11.000 orang telah dievakuasi menggunakan feri dan pesawat. Pemerintah Yunani juga telah mengerahkan Penjaga Pantai dan unit militer untuk membantu kelompok rentan yang ingin meninggalkan pulau. Selain itu, otoritas setempat mengimbau warga untuk tidak berkumpul di dalam ruangan serta menjauhi area dengan bangunan padat.
Sekolah Ditutup, Aktivitas Warga Terhenti
![](https://etindonesia.com/wp-content/uploads/2025/02/Sekitar-750-Kali-Gempa-Guncang-Pulau-Santorini-2.jpg)
Sebagai tindakan pencegahan, semua sekolah di Santorini dan beberapa pulau sekitarnya ditutup hingga setidaknya hari Jumat mendatang. Keputusan pembukaan kembali sekolah akan ditentukan setelah evaluasi lebih lanjut.
Pihak berwenang menyatakan bahwa gempa-gempa ini bukan disebabkan oleh aktivitas vulkanik, meskipun Santorini terletak di kawasan cincin gunung berapi. Para ilmuwan mengonfirmasi bahwa serangkaian gempa ini merupakan akibat dari pergerakan lempeng tektonik di wilayah tersebut.
Ahli Geologi: Aktivitas Gempa Bisa Terus Berlanjut
Sejak pencatatan modern dimulai pada tahun 1964, belum pernah terjadi aktivitas seismik seperti ini di Santorini. Para ahli memperkirakan bahwa gempa bumi kemungkinan masih akan terus terjadi, tetapi tidak dapat diprediksi secara pasti kapan, di mana, dan seberapa besar kekuatannya.
![](https://etindonesia.com/wp-content/uploads/2025/02/Sekitar-750-Kali-Gempa-Guncang-Pulau-Santorini-3.jpg)
Hingga kini, otoritas Yunani masih terus memantau perkembangan gempa dan bekerja sama dengan ilmuwan seismologi untuk menentukan langkah-langkah mitigasi lebih lanjut. Warga yang masih bertahan di pulau ini diminta untuk tetap waspada dan siap menghadapi kemungkinan gempa susulan.(jhn/yn)