ETIndonesia. Setelah Tahun Baru Imlek, pandemi di Tiongkok kembali mencapai puncaknya. Kasus pneumonia dan pasien dengan gejala “paru-paru putih” meningkat drastis, menyerang semua kelompok usia. Banyak penduduk meninggal dunia secara mendadak, dan krematorium di berbagai daerah penuh sesak. Akan tetapi, pemerintah terus menutupi kebenaran.
Seorang warga Tiongkok mengatakan: “Kabarnya, varian virus kali ini sangat ganas, semua orang harus lebih berhati-hati.”
Setelah liburan, penyebaran virus di Tiongkok menjadi sangat ganas. Menurut warga, jika satu orang terinfeksi, seluruh keluarga kemungkinan besar akan tertular.
“Flu ini benar-benar parah. Setelah terinfeksi, suhu tubuh bisa mencapai 39 derajat Celsius. Setelah suami saya terkena, saya juga tertular, lalu ibu mertua saya, dan sekarang suami saya mulai batuk,” ungkap seorang warga.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Beijing baru-baru ini mengeluarkan peringatan darurat dengan menyatakan bahwa Beijing masih berada dalam periode puncak penyakit menular pernapasan termasuk flu.
Warga melaporkan bahwa pandemi kali ini menyebar sangat cepat. Banyak orang mengalami “paru-paru putih” hanya dalam beberapa hari setelah terinfeksi, dan jumlah kematian mendadak meningkat drastis. Namun, pemerintah tetap menyembunyikan kenyataan ini.
Seorang warga Shenyang, Xu, mengatakan: “Banyak sekali yang terkena penyakit ini. Terlalu banyak orang meninggal dunia, bahkan di sekitar saya juga ada yang meninggal dunia. Krematorium penuh, bahkan harus membayar lebih agar bisa mendapat giliran kremasi dalam beberapa hari.”
Warga Shenyang lainnya, Liu, menambahkan: “Begitu banyak yang meninggal dunia karena paru-paru putih. Usia lanjut seperti 50-an hingga 70-an tahun, bahkan orang muda juga ada. Setiap hari ada orang yang mengadakan upacara pemakaman, tetapi berita ini tidak pernah dilaporkan.”
Pada 8 Februari, Rumah Sakit Keempat Kota Nanning di Guangxi melaporkan satu kasus langka infeksi manusia dengan virus flu burung H10N3 dalam kondisi kritis.
H10N3 adalah penyakit menular langka yang disebabkan oleh subtipe virus influenza A. Jika manusia terinfeksi, dapat menyebabkan pneumonia parah dan kegagalan pernapasan. Hal ini pun memicu kekhawatiran masyarakat.
Pengamat politik, Li Lin Yi, mengatakan: “Ciri khas virus di Tiongkok saat ini adalah adanya banyak kombinasi virus yang muncul. Namun, pemerintah tidak transparan dalam melaporkan infeksi virus ini dan tidak memberi tahu kondisi yang sebenarnya.” (Hui)
Sumber : NTDTV.com