Bea Cukai AS Sita Barang Palsu dari Tiongkok dan Hong Kong: Perhiasan dan Jam Tangan Mewah Senilai Puluhan Juta Dolar

EtIndonesia. Pada Januari lalu, Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan Amerika Serikat (CBP) kembali menyita sejumlah besar perhiasan palsu asal Tiongkok dan Hong Kong. Pihak berwenang menyatakan bahwa hampir 90% barang selundupan tiruan yang disita tahun lalu berasal dari dua wilayah tersebut.

Menurut pernyataan resmi CBP, petugas di Louisville berhasil menyita 28 kiriman berisi perhiasan dan jam tangan palsu pada Januari, dengan nilai pasar diperkirakan mencapai 27,5 juta dolar AS. Sebagian besar barang selundupan ini berasal dari Tiongkok dan Hong Kong.

Melalui unggahan di media sosial, kantor CBP di Chicago melaporkan bahwa dalam sebuah kiriman yang diberi label sebagai celana olahraga yoga wanita, petugas menemukan 44 jam tangan Patek Philippe, 15 jam tangan Audemars Piguet, 20 jam tangan Rolex, 30 jam tangan Cartier, serta 87 topi Louis Vuitton. Total nilai pasar barang-barang tersebut diperkirakan melebihi 3 juta dolar AS.

Pernyataan CBP juga menyebutkan bahwa hampir 90% dari barang palsu yang disita pada tahun 2024 berasal dari Tiongkok dan Hong Kong. Salah satu kasus terbesar melibatkan penyelundupan barang palsu senilai 200 juta dolar AS.

Pada 25 Januari, aparat penegak hukum federal AS mengungkapkan bahwa kasus penyelundupan besar-besaran ini berlangsung dari Agustus 2023 hingga Juni 2024. Delapan orang telah ditangkap, sementara satu orang lainnya melarikan diri ke Tiongkok. Para pelaku yang terlibat termasuk pekerja di sektor logistik, pergudangan, dan pengemudi truk. Saat ini, penyelidikan kasus tersebut masih berlanjut.

Laporan Kantor Perwakilan Dagang Amerika Serikat (USTR) tahun 2017 mengungkapkan bahwa praktik pencurian hak kekayaan intelektual, termasuk transfer teknologi paksa, spionase siber, serta peredaran barang tiruan dan palsu yang meluas di Tiongkok, menyebabkan kerugian ekonomi bagi AS sebesar 225 miliar hingga 600 miliar dolar AS per tahun. (Hui)

Sumber : NTDTV.com 

FOKUS DUNIA

NEWS