Pasangan di Taiwan Temukan Kecoak Tersembunyi di Es Krim, Pihak Berwenang Sedang Menyelidiki

EtIndonesia. Sepasang kekasih di Kota Keelung, Taiwan sedang menikmati es krim rasa talas ketika mereka disambut oleh kecoak beku yang tersembunyi di dalamnya.

Mereka bahkan tampaknya telah menggigit salah satu kaki kecoak itu.

Merasa ngeri, pelanggan itu menceritakan kejadian itu dalam sebuah unggahan Facebook pada hari Kamis (20 Februari).

Dalam unggahan itu, OP berbagi bahwa dia dan pacarnya berada di dalam lift menuju apartemen mereka ketika mereka masing-masing menggigit es krim itu.

Saat mereka hendak menggigit lagi, pasangan itu menemukan bahan cokelat aneh yang tersembunyi di dalam es loli itu.

Mereka terkejut dan ngeri saat menyadari bahwa mereka sedang menatap kepala kecoak.

OP mengatakan bahwa mereka ingin segera memuntahkan es krim itu tetapi tidak dapat melakukannya karena mereka terjebak di dalam lift bersama penumpang lain.

Kemudian, ketika dia muntah di toilet apartemen mereka, OP mengetahui bahwa dia telah menggigit salah satu kaki berbulu kecoak tersebut.

Dalam sebuah video yang menyertai unggahan tersebut, OP terlihat sedang membilas es krim tersebut. Saat es krim mencair, tubuh kecoak yang utuh terlihat jelas.

OP berkomentar bahwa meskipun “tidak mengherankan” melihat kecoak kecil dalam makanan, ini adalah pertama kalinya dia melihat kecoak yang begitu besar dan “lengkap”.

Menurut ETtoday, Biro Kesehatan Kota Keelung telah diberitahu tentang kasus tersebut.

Dinyatakan bahwa kedua produsen produk tersebut berlokasi di Taipei dan Taichung.

Karena itu, mereka telah mengalihkan penyelidikan ke biro kesehatan kota-kota tertentu.

Menurut Pedoman Praktik Kebersihan Makanan yang Baik Kota Taichung, operator makanan harus menerapkan langkah-langkah pengendalian penyakit yang efektif di tempat dan lingkungan mereka.

Langkah-langkah ini harus memastikan bahwa tidak ada benda asing yang masuk ke dalam makanan selama produksi.

Departemen Keamanan Pangan akan melakukan inspeksi, yang mengharuskan produsen untuk memperbaiki masalah tersebut.

Jika mereka gagal dalam inspeksi kedua, mereka akan menghadapi denda antara 60.000 dolar Taiwan hingga dan 200 juta dolar Taiwan. (yn)

Sumber: mustsharenews

FOKUS DUNIA

NEWS