Pengamanan Ditingkatkan untuk Dua Sesi PKT : Polisi Kosongkan Area, Pembatasan bagi Warga yang Mengajukan Pengaduan ke Beijing

EtIndonesia. Pada Selasa (4/3/2025) saat pembukaan Dua Sesi Partai Komunis Tiongkok (PKT), Beijing kembali dalam keadaan siaga tinggi seperti biasanya. Untuk mencegah banyaknya warga yang datang ke ibu kota untuk mengajukan pengaduan, sejumlah besar polisi dikerahkan untuk menjaga ketat area sekitar tempat pertemuan.

Jalan-jalan utama menuju Beijing juga dijaga ketat oleh polisi, yang melakukan penyisiran dan pengosongan area. Jika ada warga yang tertangkap mencoba masuk, mereka akan diusir dari Beijing. Bahkan, warga biasa yang ingin naik kereta harus menjalani pemeriksaan keamanan dua kali. Tingkat absurditas ini semakin meningkat dari hari ke hari.

Kepala Stasiun Kereta Api Xining, Sun Zhaoxiang, mengatakan, “Mulai pukul 00.00 tanggal 28 Februari 2025 hingga berakhirnya Dua Sesi Nasional, penumpang yang naik kereta menuju Beijing akan menjalani pemeriksaan keamanan dua kali.”

Selama periode Dua Sesi PKT, tidak hanya penumpang kereta api menuju Beijing yang harus menjalani pemeriksaan ketat, tetapi pintu masuk jalan tol ke arah Beijing juga dijaga polisi dengan ketat, memeriksa kendaraan yang melintas. Hal ini memicu ketidakpuasan di kalangan masyarakat.

Seorang warga Tiongkok berkata, “Ya ampun, seketat ini?”

Namun, warga yang mengajukan pengaduan diperlakukan lebih keras lagi. Menjelang dan selama Dua Sesi, para pengadu yang dalam perjalanan ke Beijing dicegat oleh polisi. Setelah ditangkap, mereka dipulangkan ke daerah asal mereka dan kemudian ditahan secara ilegal, dikenai tahanan rumah, atau bahkan hilang tanpa jejak.

Selain itu, warga Beijing yang dianggap sebagai “orang sensitif” oleh pemerintah juga banyak yang dipaksa dibawa keluar kota. Mereka yang tetap tinggal di rumah pun diawasi secara ketat.

Seorang warga Beijing, Ibu Min, mengatakan, “Akhir-akhir ini saya dikontrol di rumah, mungkin sampai tanggal 12 atau 13 Maret, saat Dua Sesi selesai. Saya diawasi, ada orang berjaga di depan pintu rumah.”

Seorang warga Heilongjiang, Ibu Ma, mengatakan, “Selama Anda dianggap sebagai orang sensitif, mereka (PKT) pasti akan mengusir Anda, tidak boleh berada di Beijing.”

Pada 4 Maret, keamanan di Beijing semakin diperketat. Warga melaporkan bahwa pemerintah menerapkan pembatasan lalu lintas yang sangat ketat. Saat iring-iringan kendaraan para perwakilan Dua Sesi melintas, polisi dalam jumlah besar lebih dulu mengosongkan jalan.

Seorang warga Beijing, Ibu Huang, mengatakan, “Di tepi jalan penuh dengan polisi. Di halte bus pun banyak polisi atau petugas berpakaian preman. Di jalan raya, setiap 10 hingga 20 meter ada satu polisi lalu lintas yang mengatur kendaraan, menyuruh kendaraan menepi, dan mengosongkan jalan.”

Para analis berpendapat bahwa Dua Sesi PKT hanyalah pertemuan formalitas tanpa kekuatan nyata. Pemerintah lebih mementingkan mempertahankan kekuasaannya dengan cara otoriter dan tidak peduli terhadap kesejahteraan rakyat.

“Penangkapan warga yang mengajukan pengaduan telah berlangsung selama bertahun-tahun. Dua Sesi hanyalah stempel karet Partai Komunis. Mereka ingin memastikan semua aspek masyarakat tetap stabil sesuai keinginan mereka. Namun, metode ini sangat tidak tepat, karena justru menekan ketidakpuasan sosial yang akhirnya akan meledak lebih besar di masa depan,” ujar Gong Kai, anggota Partai Demokrat Tiongkok. (Hui)

Sumber : NTDTV.com

FOKUS DUNIA

NEWS