Baru-baru ini, kebakaran terjadi di sebuah peternakan di Shenyang, Provinsi Liaoning, menyebabkan ratusan angsa Shitou putih mati terbakar. Salah satu angsa pemimpin, meskipun tubuhnya terbakar parah, tetap berada di sisi teman-temannya yang mati. Pemandangan ini membuat sang pemilik terharu hingga menangis.
EtIndonesia. Menurut laporan Ziniu News pada 27 Maret, kebakaran terjadi pada 24 Maret 2025 larut malam di sebuah peternakan di Kabupaten Faku, Shenyang. Kebakaran diduga akibat pembakaran sengaja (pembakaran kriminal), menghanguskan delapan kandang besar dan menyebabkan kerugian lebih dari RMB.20 juta (sekitar Rp 44 miliar).
Pemilik peternakan, Yang, mengatakan bahwa ini adalah kebakaran ketiga yang menimpa peternakannya. Saat membersihkan lokasi, dia menemukan seekor angsa putih Shitou yang mengalami luka bakar serius. Meskipun tubuhnya terbakar parah, angsa tersebut tetap bertahan di dekat teman-temannya yang telah mati.
“Angsa ini adalah jantan dewasa, pemimpin dalam kawanan. Lukanya sangat parah—bulu di sayap dan lehernya habis terbakar, ototnya terlihat jelas, bahkan dagingnya sudah matang. Matanya juga buta. Saat melihatnya, saya benar-benar tidak tahan dan merasa sangat sedih,” kata Pak Yang.
Ia mencoba menolong angsa tersebut dengan membawanya ke dalam kandang, tetapi paruhnya juga rusak akibat terbakar, membuatnya tidak bisa makan. Kemungkinan untuk bertahan hidup sangat kecil.
Yang menjelaskan bahwa angsa Shitou biasanya berwarna abu-abu kehitaman dan sering digunakan untuk makanan seperti angsa panggang. Namun, angsa Shitou putih lebih langka dan biasanya dijadikan hewan hias, dengan harga yang bisa mencapai ribuan yuan per ekor.
Sebelumnya, ia memiliki lebih dari 500 ekor angsa Shitou putih, tetapi kini hanya tersisa lima ekor. Kebakaran serupa pernah terjadi di peternakannya pada tahun 2016 dan 2018, menyebabkan total kerugian sekitar RMB.30 juta (sekitar Rp66 miliar). Setelah kebakaran terbaru ini, ia telah melaporkan kejadian tersebut ke pihak berwenang dan berharap penyebab kebakaran bisa segera ditemukan.
Saat ini, tim pemadam kebakaran Kabupaten Faku masih menyelidiki penyebab kebakaran. (Hui)