Pada 28 Maret 2025, gempa bumi dahsyat mengguncang Myanmar, menyebabkan korban jiwa dalam jumlah besar. Hingga 29 Maret pagi, jumlah korban tewas telah meningkat menjadi 1.002 orang, sementara 2.376 orang terluka dan banyak lainnya masih dinyatakan hilang.
EtIndonesia. Di kota Mandalay, kota terbesar kedua di Myanmar, sebuah gedung apartemen 11 lantai bernama “Sky Villa” ambruk akibat gempa. Kini, hanya tersisa 7 lantai, sementara lantai 4 ke bawah tertimbun reruntuhan.
Karena gempa susulan terus terjadi dan keterbatasan tim penyelamat, banyak korban masih terjebak di bawah puing-puing.
Seorang penduduk setempat mengatakan bahwa banyak korban yang masih hidup di bawah reruntuhan. Seorang petugas penyelamat di lokasi mengatakan:
“Kami mendengar suara orang-orang di dalam reruntuhan, termasuk dua anak-anak, seorang wanita, dan seorang nenek tua. Kami berusaha menyelamatkan mereka, tetapi karena alarm gempa susulan berbunyi, kami terpaksa mundur sementara.”
Jumlah pasti korban yang masih terjebak belum diketahui.
Gempa yang terjadi pada 28 Maret berkekuatan 7,7 magnitudo dengan kedalaman hanya 10 km, menjadikannya gempa super dangkal yang sangat merusak. Setelah gempa utama, terjadi 12 gempa susulan, dengan kekuatan tertinggi mencapai 7,5 magnitudo dan terendah 2,8 magnitudo.
Gempa ini menyebabkan kerusakan parah pada bangunan, jembatan, dan jalan di berbagai wilayah Myanmar, dengan Mandalay sebagai salah satu kota yang paling terdampak.
Laporan oleh Wen Bin untuk New Tang Dynasty Television