Hari ke-4 Gempa Dahsyat Myanmar : Gedung Kantor Pemerintah di Bangkok Mengeluarkan Suara Gemuruh, Ratusan Orang Dievakuasi

EtIndonesia. Pada 28 Maret, gempa bumi berkekuatan 7,7  mengguncang Myanmar. Meskipun berjarak lebih dari 1.000 kilometer dari pusat gempa, Bangkok, Thailand, tetap terdampak. Banyak gedung bertingkat mengalami retakan. Pada 31 Maret pagi, Gedung Kantor Pemerintah Terpadu di Bangkok mengeluarkan suara gemuruh yang besar dan menunjukkan retakan pada struktur bangunannya. Akibatnya, ratusan pegawai negeri dan warga yang berada di dalam gedung segera dievakuasi.

Saat gempa terjadi, sebuah gedung bertingkat yang sedang dibangun oleh perusahaan Tiongkok di Bangkok runtuh. Akibatnya, lebih dari 100 pekerja terperangkap. Hingga saat ini, tercatat 11 orang tewas, 18 orang terluka, dan 78 lainnya masih hilang.

Menurut laporan dari Central News Agency (CNA), karena Bangkok jarang mengalami gempa bumi, kebanyakan bangunan di kota ini tidak dirancang dengan sistem tahan gempa. Akibatnya, setelah gempa, banyak gedung tinggi di Bangkok mengalami kerusakan struktural. Saat ini, lebih dari 100 gedung telah diklasifikasikan sebagai bangunan yang memerlukan pemeriksaan struktural lebih lanjut.

Pada pagi hari, di Distrik Chaengwattana, Gedung Kantor Pemerintah Terpadu mengeluarkan suara gemuruh besar, disertai munculnya retakan pada bangunan. Para pegawai negeri dan warga yang berada di dalamnya segera dievakuasi, dan gedung tersebut ditutup untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Tidak hanya Gedung Kantor Pemerintah Terpadu, Pengadilan Kriminal dan Departemen Tenaga Kerja di Bangkok juga mengevakuasi pegawai mereka pada pagi hari.

Menurut United States Geological Survey (USGS), gempa berkekuatan 7,7 (atau 8,2 dalam skala Richter) ini terjadi di wilayah tengah Myanmar pada 28 Maret siang. Pusat gempa berada sekitar 16 kilometer barat laut Kota Sagaing, dengan kedalaman hanya 10 kilometer. Guncangan gempa ini juga dirasakan di negara-negara tetangga seperti Tiongkok dan Thailand. (Hui)

Sumber : NTDTV.com

FOKUS DUNIA

NEWS