Senyawa dalam buah citrus dapat membantu memperbaiki kondisi yang disebabkan oleh sirkulasi darah yang buruk
Alexandra Roach
Apa kesamaan antara pergelangan kaki yang bengkak, kaki terasa berat, kehilangan ingatan, dan gangguan kognitif? Jawabannya: sirkulasi darah yang terganggu.
Jantung memompa darah melalui kapiler, arteri, dan vena. Aliran darah ini memasok oksigen ke otak, terhubung dengan sistem limfatik untuk mengatur kadar cairan, memengaruhi sistem saraf, dan bahkan mungkin berperan dalam penyebaran kanker.
Sekarang bayangkan jika ada suatu bioflavonoid—pigmen tumbuhan dengan manfaat kesehatan—yang dapat memperbaiki semua kondisi akibat sirkulasi yang buruk. Senyawa yang mampu merangsang kehidupan dan kematian sel yang sehat?
Ternyata ada—senyawa tumbuhan kuat bernama hesperidin, yang ditemukan di kulit buah dan bagian putih spons (albedo) di dalam buah citrus.
Untuk diketahui, buahan citrus (atau buah sitrus) adalah kelompok buah-buahan yang berasal dari genus Citrus dalam keluarga Rutaceae. Buah ini umumnya memiliki rasa asam atau manis-asam, kaya vitamin C, dan mengandung senyawa bioaktif seperti hesperidin. Buahan-buahan dari kelompok ini seperti Jeruk (Orange), Lemon, Jeruk nipis, Grapefruit hingga Tangerine (Jeruk keprok atau mandarin).
Dukungan bagi Sistem Sirkulasi
Hesperidin bermanfaat bagi sistem sirkulasi dengan berinteraksi dengan sel khusus yang disebut endothelial cells, yang melapisi bagian dalam seluruh pembuluh darah dan sistem limfatik.
Senyawa ini merangsang produksi nitric oxide—pembawa pesan kimia dalam tubuh yang meningkatkan fungsi seperti tekanan darah dan aliran darah dengan melebarkan pembuluh darah. Hesperidin juga bertindak sebagai anti-inflamasi.
Jika katup vena melemah, jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh dan kembali ke dirinya sendiri, yang dapat menyebabkan penumpukan cairan. Sistem limfatik yang tersumbat atau rusak juga bisa berkontribusi terhadap akumulasi ini.
Karlene Karst, seorang ahli diet terdaftar, telah lama mengetahui efek menguntungkan hesperidin pada sistem sirkulasi, khususnya vena.
“Hesperidin dapat mengurangi insufisiensi vena kronis dan membantu menyembuhkan borok kaki akibat vena,” ujar Karst kepada The Epoch Times. Ia menambahkan bahwa flavonoid ini dapat meredakan gejala sirkulasi yang buruk seperti kaki dingin, pembengkakan, varises, atau kaki terasa berat.
Dengan mengatur aliran darah yang sehat, hesperidin juga memengaruhi bagian tubuh lain seperti sistem saraf dan otak—yang menerima pasokan oksigen dari darah. Ini bisa membantu mereka yang mengalami kehilangan ingatan atau masalah kognitif lainnya.
Kesehatan Mental dan Kognitif
Penyakit kognitif dapat menyebabkan depresi, kehilangan ingatan, atau penurunan kemampuan motorik.
Peneliti telah mengamati bahwa hesperidin berdampak positif pada sistem saraf pusat dan fungsi kognitif. Sebuah ulasan pada Februari yang diterbitkan dalam European Journal of Medicinal Chemistry menggabungkan hasil dari 19 studi praklinis.
Hesperidin dapat melindungi saraf dan mendukung pertumbuhan sel saraf baru. Oleh karena itu, ia berpotensi menangkal penyakit Alzheimer, mengurangi depresi, mendukung fungsi kognitif, serta meningkatkan kemampuan motorik dan daya ingat.
Hesperidin mengubah aktivitas jalur tertentu di otak. Jalur ini membentuk atau mengubah senyawa yang digunakan otak dan tubuh untuk menjalankan fungsi persepsi—bagaimana seseorang mengumpulkan dan memproses informasi melalui indera dan intuisi.
Sebuah ulasan tahun 2023 yang diterbitkan dalam Biomedicine and Pharmacotherapy mencatat bahwa hesperidin bekerja melalui hipokampus, bagian otak yang mengatur emosi dan mendukung ingatan.
Perubahan jalur sinyal di otak ini dapat mengurangi kecemasan dan depresi, serta meningkatkan kognisi dan ingatan—area utama yang terdampak dalam penyakit Alzheimer.
Ada tiga penyebab utama gejala pada pasien Alzheimer:
- Peradangan saraf
- Stres oksidatif
- Disfungsi mitokondria
Hesperidin mampu mengatasi ketiganya.
Stres oksidatif terjadi ketika tubuh kewalahan oleh radikal bebas yang berbahaya dan tidak mampu menghilangkannya. Radikal bebas adalah molekul tanpa pasangan elektron, sehingga sangat reaktif dan dapat merusak. Stres oksidatif adalah penyumbang utama penyakit Alzheimer, menyebabkan penumpukan plak dan kerusakan sel otak.
Disfungsi mitokondria memperburuk stres oksidatif dengan mengganggu produksi energi di dalam sel saraf. Bayangkan seperti pembangkit listrik yang tidak berfungsi dengan baik—”pembangkit tenaga” sel yang rusak ini mengganggu proses normal dalam sel, sehingga menurunkan fungsi otak.
Ulasan tahun 2024 yang dimuat dalam Current Molecular Medicine mengidentifikasi hesperidin sebagai senyawa terapi potensial untuk gangguan otak.
Singkatnya, hesperidin mendukung siklus hidup sel yang sehat, mendorong pertumbuhan sel saraf baru, dan membantu tubuh menyingkirkan sel yang tidak sehat.
Suplemen Hesperidin
Hesperidin tersedia secara luas dalam bentuk suplemen dan sering dikombinasikan dengan vitamin C atau diosmin—keduanya antioksidan kuat dengan sifat antikanker.
Karst merekomendasikan dosis 100 hingga 150 miligram, satu hingga dua kali per hari saat makan. Menurutnya, bentuk suplemen adalah cara termudah untuk mengonsumsi senyawa ini.
Namun, makan buah segar atau membuat jus juga bisa sama efektifnya.
Makanan dan Jus
Kandungan hesperidin dalam buah sitrus sangat tergantung pada varietas buahnya. Semua umumnya dianggap aman dan menyumbang metabolit penting bagi kesehatan tubuh.
Kandungan hesperidin per 100 mililiter jus:
- Jus jeruk: 20–60 mg
- Tangerin: 8–46 mg
- Lemon: 4–41 mg
- Grapefruit: 2–17 mg
Jadi, jus dari 2 hingga 6 jeruk segar cukup untuk memenuhi dosis harian yang direkomendasikan ahli gizi. Dengan jeruk manis—yang kadang disebut jeruk navel—hesperidin mudah diperoleh, karena merupakan flavonoid utama dalam jenis ini.
Namun, makan 4 hingga 20 tangerin per hari bisa menjadi tantangan, dan untuk lemon dan grapefruit, hampir mustahil mencapai nilai yang disarankan hanya lewat diet.
Kulit buah, baik bagian luar berwarna maupun lapisan putih dalam, sebenarnya mengandung konsentrasi flavonoid yang lebih tinggi—meski sering dibuang.
Dalam Bentuk Bubuk
Seluruh kulit buah sitrus bisa dikeringkan dan disimpan sebagai makanan kesehatan.
Pastikan sirkulasi udara baik selama pengeringan agar tidak tumbuh jamur. Setelah benar-benar kering, simpan dalam wadah kaca kedap udara selama berbulan-bulan.
Untuk dikonsumsi, haluskan kulit menjadi bubuk, tambahkan ke dalam air panas untuk membuat teh, atau campurkan ke dalam minuman hangat favorit Anda.
Sebagai Tingtur
Kulit jeruk dan sitrus lainnya juga dapat digunakan dalam ekstraksi alkohol, yang mampu menarik lebih banyak senyawa tumbuhan. Petunjuknya dapat ditemukan dalam buku Homemade Phytopharmaceuticals—How to Decoct and Extract Medicinal Plants in Your Kitchen.
Tingtur dari kulit jeruk atau lemon sebaiknya dibuat dengan alkohol 70 persen selama proses maserasi. Diamkan selama empat minggu, lalu saring.
Tingtur ini dapat dikonsumsi hingga tiga kali sehari, masing-masing sebanyak 5 hingga 10 tetes.
Catatan Perhatian
Dalam pengobatan herbal dan tradisional Tiongkok, kulit jeruk dianggap sebagai “pahit penghangat” yang langka (karena umumnya bahan pahit bersifat mendinginkan). Ini berarti harus digunakan dengan hati-hati jika terjadi peradangan lambung atau saluran cerna, seperti gastritis atau adanya tukak.
Hesperidin termasuk dalam daftar panjang senyawa tumbuhan luar biasa yang bernilai besar bagi kesehatan luar-dalam. Namun, dalam semua kasus, belilah dari sumber tepercaya karena buah sitrus sering disemprot pestisida dan fungisida. Cuci buah dengan bersih sebelum dikonsumsi atau digunakan.