Muncul Kabar Xi Jinping Kehilangan Kekuasaan, Rumor yang Berkembang Menyebutkan Pertemuan Tingkat Tinggi Sedang Membahas “Menyingkirkan Xi”

Saat ini, Partai Komunis Tiongkok (PKT) tengah terjerat dalam krisis politik, ekonomi, dan sosial yang mendalam. Dalam beberapa bulan terakhir, muncul berbagai kabar bahwa pemimpin PKT Xi Jinping telah kehilangan kekuasaan dan akan lengser, yang memicu perhatian luas. Berbagai tanda juga menunjukkan bahwa posisi Xi semakin terdesak.

EtIndonesia. Pada 22 Mei 2025, akun luar negeri di platform X bernama “Global Breaking News” mengungkapkan bahwa seorang penyiar di Douyin (TikTok versi Tiongkok) saat siaran langsung meramalkan bahwa masa pemerintahan Xi tidak akan bertahan lima tahun lagi,  bahkan membahas siapa penerusnya. Tak lama kemudian, akun siaran langsung itu diblokir.

Seorang netizen berkomentar, “Xi Jinping semakin tak berdaya, sampai ada yang berani terang-terangan menantangnya di Douyin.”

Baru-baru ini, sejumlah bocoran internal dari berbagai jalur menyebutkan bahwa pada 14 Mei, PKT menggelar rapat perluasan Politbiro Pusat, dengan satu agenda utama: membahas apakah Xi Jinping perlu disingkirkan.

Disebutkan bahwa dalam rapat tersebut telah dicapai konsensus awal: Sidang Pleno Keempat (Pleno IV) tahun ini akan diubah menjadi pertemuan khusus untuk membahas isu personalia. Selain menentukan bahwa satu pertiga anggota Komite Sentral mendatang berasal dari faksi Tuanpai (faksi afiliasi mantan Presiden Hu Jintao), sidang juga akan membahas restrukturisasi tujuh anggota tetap Politbiro. Kekuasaan Xi kabarnya akan secara jelas dibatasi. Wakil Ketua Komisi Militer Zhang Youxia disebut menyampaikan laporan selama 30 menit.

Pada 20 Mei, mantan perwira Angkatan Laut PKT berpangkat Letnan Kolonel, Yao Cheng, juga mengunggah informasi di platform X, menyatakan bahwa ia mendapat kabar dari temannya bahwa pada 14 Mei diadakan rapat Politbiro diperluas di Beijing, dihadiri anggota Politbiro, para sesepuh partai, dan banyak pejabat senior yang masih hidup. Rapat tersebut membahas apakah Xi harus mundur sepenuhnya atau hanya sebagian. Namun, belum ada keputusan akhir dan harus ditentukan lewat pemungutan suara di Sidang Pleno IV.

Beberapa netizen menyebut bahwa dalam rapat tersebut, banyak tokoh penting menyuarakan kritik terhadap Xi Jinping secara terbuka.

Yao Cheng menyebutkan bahwa Sidang Pleno IV hampir pasti akan digelar pada  Agustus. Pada 22 Mei, komentator independen Cai Shenkun juga menyebut dalam program medianya bahwa ia memperoleh informasi bahwa Sidang Pleno IV akan diadakan di Beijing pada 27–30 Agustus. Namun, belum diketahui kapan pemerintah resmi akan mengumumkan jadwal tersebut.

Pengamat politik terkenal Tang Jingyuan dalam siaran medianya menyatakan bahwa sebuah media luar negeri membocorkan bahwa PKT baru-baru ini menggelar rapat Politbiro diperluas, di mana hampir seluruh elite partai hadir, bahkan mantan Presiden Hu Jintao yang dikabarkan sakit berat pun hadir dan memberikan pidato. Fokus utama rapat itu adalah apakah akan secara resmi memutuskan untuk menurunkan Xi Jinping, baik secara penuh maupun sebagian.

Tang menyebut bahwa karena Sidang Pleno Ketiga tahun lalu ditunda, maka Sidang Pleno Keempat pun ikut tertunda hingga sekarang. Jika Sidang Pleno IV benar digelar pada Juli atau Agustus tahun ini, maka keputusan final pasti sudah dibuat dua bulan sebelumnya dalam rapat Politbiro. Jika Xi benar-benar diturunkan, kekosongan kekuasaan yang besar akan memicu perebutan kekuasaan di antara berbagai faksi.

Ia juga mengatakan, meskipun belum disebutkan apakah Xi akan mundur penuh atau sebagian, namun kekuasaan Xi sudah tidak nyata, dan dirinya kini hanya menjadi boneka. Hilangnya kekuasaan Xi kini mulai terlihat dan makin terbuka. Namun banyak pihak enggan mengambil alih posisinya, karena kekacauan yang ditinggalkan Xi terlalu parah, dan tak ada yang mau “membersihkan kotorannya”. Siapa pun yang naik ke posisi itu, seperti duduk di atas gunung berapi.

Menurut Tang, munculnya Hu Jintao untuk memberikan pidato adalah simbol tekanan dari pemimpin lama, namun “aktor sebenarnya di balik layar adalah Wen Jiabao,” tokoh kunci dari faksi Tuanpai.

Secara kebetulan, pada 19 Mei, dua media corong PKT — People’s Daily dan Xinhua — memuat artikel penting yang menyoroti kembali instruksi penting dari era Hu Jintao, yaitu: “Harus berpegang pada keputusan ilmiah, demokratis, dan berdasarkan hukum.”

Pada 22 Oktober 2022, saat penutupan Kongres Nasional PKT ke-20, Xi Jinping memerintahkan petugas untuk secara paksa menggiring Hu Jintao keluar dari ruang sidang, yang mengejutkan dunia. Kini, ketika kabar mengenai turunnya Xi beredar luas, media pemerintah tiba-tiba mengangkat kembali instruksi penting dari Hu Jintao di masa lalu, yang memicu berbagai spekulasi.

Pada 6 Mei, Cai Shenkun juga membocorkan bahwa Sidang Pleno IV kemungkinan akan membawa perubahan besar. Menghadapi situasi internasional dan domestik saat ini, ditambah dengan kondisi kesehatan Xi yang dikabarkan memburuk, para sesepuh partai sudah tidak tahan lagi dan kini bersatu memaksa Xi turun dari tampuk kekuasaan. Mereka mungkin akan memberi Xi jalan mundur yang terhormat agar ia bisa meninggalkan panggung politik PKT secara utuh. Jika pemimpin baru naik, diperkirakan akan membawa pendekatan yang berbeda.

Saat ini, PKT telah terjerat dalam krisis ekonomi, sosial, dan politik yang menyeluruh. Di bidang ekonomi, pasar saham, properti, valuta asing, dan obligasi terus melemah meski berbagai upaya stimulus dilakukan. 

Secara sosial, fenomena kebencian terhadap pejabat dan orang kaya, pembunuhan pejabat, serta bunuh diri dan saling mencelakai kian marak. Di ranah politik, kasus kematian pejabat tinggi secara tidak wajar sering terjadi, dan banyak pejabat partai, pemerintahan, serta militer yang “menghilang.”

Berbagai tanda menunjukkan bahwa Xi sedang menghadapi krisis pemerintahan, dan kekuatan-kekuatan dalam partai tengah berjuang keras. Situasi politik PKT kini berada dalam kondisi yang sangat tidak stabil. Menjelang Sidang Pleno IV, diperkirakan masih akan muncul banyak bocoran informasi.

Pada 14 Juni 2002, di Desa Zhangbu, Kabupaten Pingtang, Provinsi Guizhou, ditemukan sebuah batu dengan tulisan alami. Di permukaannya tampak deretan huruf berbentuk fosil kuno berusia 270 juta tahun yang bisa dibaca jelas sebagai: “Partai Komunis Tiongkok Musnah.”

Kolumnis politik Yuan Bin pernah menulis bahwa Xi adalah pemimpin generasi kelima PKT, dan tidak ada penerus setelahnya. Jika Xi meninggal dunia saat masih menjabat, maka nasib Xi akan identik dengan runtuhnya PKT. Baik batu bertulisan gaib tersebut maupun ramalan dalam “Tu Bei Tu” (naskah ramalan kuno), semuanya menyampaikan pesan yang sama kepada dunia: PKT akan runtuh. (Hui)

Sumber : NTDTV.com

FOKUS DUNIA

NEWS