Kebakaran Hutan di Kanada Tewaskan 2 Orang, Asap Tebal Menyebar ke AS dan Eropa, Emisi Karbon Global Melonjak

Cuaca kering yang terus berlanjut membuat kebakaran hutan di Kanada semakin ganas, memaksa lebih dari 27.000 orang di tiga provinsi untuk mengungsi. Asap tebal bergerak ke selatan, mempengaruhi kualitas udara di wilayah Midwest dan timur laut Amerika Serikat. Para ahli bahkan menyarankan masyarakat untuk mengenakan masker N95 saat keluar rumah. Uni Eropa juga mengeluhkan bahwa asap telah terbawa angin hingga ke Eropa.

EtIndonesia. Menurut Pusat Antar-Lembaga Kebakaran Hutan Kanada, saat ini terdapat lebih dari 200 kebakaran hutan yang sedang berlangsung di seluruh negeri, dengan lebih dari 100 di antaranya dikategorikan sebagai “tidak terkendali.” Sedikitnya dua orang dilaporkan meninggal dunia. Di tiga provinsi, lebih dari 27.000 warga Kanada terpaksa mengungsi.

Pihak berwenang menyatakan bahwa karena kondisi cuaca yang kering dan minimnya curah hujan, kebakaran ini kemungkinan sulit dikendalikan dalam waktu dekat.

Selain itu, asap tebal terus mempengaruhi kualitas udara di banyak wilayah Amerika Serikat, terutama di kawasan Midwest dan timur laut.

Menurut data AirNow dari Badan Perlindungan Lingkungan AS (EPA), sebagian wilayah di negara bagian Minnesota, Wisconsin, dan Michigan kini memiliki Indeks Kualitas Udara (AQI) pada tingkat “sangat tidak sehat.”

Meskipun hujan yang turun pada Selasa (3 Juni) pagi sedikit mengurangi tingkat polusi udara, bau asap masih sangat terasa. Pada Rabu (4 Juni), seiring dengan pergerakan asap ke arah timur, kualitas udara di Minnesota diperkirakan akan berangsur membaik.

Para ahli menyarankan warga di wilayah terdampak agar tetap berada di dalam ruangan atau mengenakan masker N95 saat bepergian ke luar.

Sementara itu, lembaga pemantau Uni Eropa, Copernicus Climate Change Service, melaporkan bahwa asap dari kebakaran ini telah terbawa angin jet (Jet Stream) menuju Eropa. Meskipun hanya menyebabkan kabut asap di lapisan atmosfer atas dan berdampak terbatas pada permukaan bumi, hal ini tetap menunjukkan dampak kebakaran hutan yang berskala global.

Diperkirakan, hingga Senin (2 Juni), kebakaran ini telah melepaskan sekitar 56 juta ton polusi karbon — setara dengan 1,5 kali emisi karbon global tahunan, dan menjadi yang terbesar kedua setelah musim kebakaran hutan Kanada tahun 2023 yang memecahkan rekor. (Hui)

Laporan oleh Liu Jiajia – NTD News, Amerika Serikat

FOKUS DUNIA

NEWS